Kimi terbangun dari tidurnya saat dia mendengar suara – suara aneh di dekatnya, perlahan dia membuka matanya dan mendapati Kalva yang tengah terdiam menatap kotak plastik berwarna biru. Mata Kimi langsung terbelalak saat melihat kotak plastik tersebut. Itu kan cupcake buatan aku? Kenapa bisa ada sama Kak Kalva?
“Jangan dimakan, Kak!” teriak Kimi tanpa sadar membuat Kalva langsung menoleh kepada gadis itu. Wajah Kalva berubah merah seketika. Dia pikir kue itu untuknya, karena jelas – jelas di atas cupcake itu bertuliskan namanya. Tapi belum sempat dia memakannya malah sudah dipergoki oleh pemiliknya. Dengan menahan malu Kalva langsung menyerahkan kotak makan tersebut.
“Maaf, aku pikir itu buat aku. Apalagi ada tulisan namaku di atasnya. Kebetulan aku be
