part 7

2515 Words

"Apa aku boleh tahu mengapa kau sering bentak-bentak pegawaimu, Tuan Fox?" tanya gadis itu dengan polos. Dia senang menanyakan hal-hal yang menurut Aaric tidak penting. Namun, biarlah seribu pertanyaan tidak penting itu Mary lontarkan karena Aaric menyukai suara khasnya. Suara yang setiap akhirnya diiringi desahan kecil yang membuat pria itu tertawan. Awalnya Aaric mengira Mary sengaja membuat desahan itu untuk menggoda, namun seiring kebersamaan mereka, Aaric tahu kalau desahan itu memang alami yang juga menjadi ciri khas gadis itu. "Apa kau mendengarku, Tuan Fox?" tanya Mary lagi tidak sabar menunggu jawaban. Aaric masih membelai lembut kepala Mary yang berbaring di pangkuannya. Mengurai gulungan-gulungan kecil pada rambut ikal gadis itu. Rasanya sangat berbeda dengan para wan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD