Akhirnya armada besi yang Lila dan Arshangga tumpangi mendarat dengan baik di tempat tujuan mereka yaitu Denpasar Bali. Arshangga bukan langsung kembali ke Jakarta malah mengantar Lila ke villa yang di tempati Wilma ibunya selama disana, padahal sang mama sudah mewanti-wantinya agar segera kembali, mengingat situasi yang sudah memanas di kediaman utama mereka. Wilma sudah begitu menanti keduaya disana, sampai dia menunggu di tempat pemberhentian mobil menyambut keduanya. “Ya Tuhan akhirnya kalian sampai juga!” Wilma begitu antusias menyambut Lila dan Arshangga. “Sambutan yang sangat istimewa,” kata Arshangga kepada sang mama. “Istimewa! Istimewa!” Wilma langsung mencubit lengan sang putra, “Kamu ini bikin jantung mama mau lepas aja, semuanya ini karena kamu, buruan sana pulang suda