“Kita istirahat dulu, besok pagi-pagi kita akan berkeliling, akses disini aman untuk pengguna kursi roda.” Arshanggga mendorong Samara ke sisi ranjang sembari meletakkan sebuah tas pakaian mereka. “Ngapain ya si Lila? Hemmm kira-kira di punya fikiran untuk bersama Deon nggak ya mas. Secara Deon baik, lihat deh mikirin kejiwaannya si Lila yang bisa tertekan jika terus-terusan di rumah. Jangan sampai dia ngerusak rencana kita gara-gara punya Deon di sebelahnya. Pokoknya nggak boleh sebelum dia gagal hamil dan benar-benar nggak bisa hamil, Lila nggak bisa pergi!” Arshanggga enggan mengindahkan ia segera menyentuh sebuah panel lampu dan membuat suasana kamar menjadi tamaram. “Selamat tidur.” “Ih mas, kan aku mau cerita dulu.” Arshanggga tetap tidak merespon perkataan Samara ia memi