Pagi-pagi saat aku bangun dan menuju ruang makan, mama terlihat senyum melulu saat melihatku. Sepertinya, suasana hati ibu sedang bagus sehingga dia terlihat bahagia hari ini. Aku tidak memiliki kecurigaan apapun. Karena memang, aku tidak berpikir yang macam-macam. Semalaman, aku chatan dengan D, meskipun sempat keringat dingin karena pesan yang Erwin kirimkan. Namun, aku tidak mau lagi menemuinya. Aku tidak mau menyakiti D. Apalagi, aku tidak pernah mengatakan apapun padanya soal Erwin, perjodohan yang mama susun dan lainnya. Aku tidak mau menjadikan semua ini sebagai beban di pikiranku. Cintaku jelas hanya untuk D, bukan orang lain. Aku tidak mau membuatnya berpikir yang macam-macam. Dia akan lomba sebentar lagi. Konsentrasinya akan terganggu jika aku menceritakan semua ini. Aku tidak ma