"Gala! Kenapa kamu diam?" Aya menatapnya. "Mmm.. A-aku teringat sesuatu.." Gala mengerutkan keningnya. "Ingat apa?" Aya bertanya pelan. "Tidak tidak," Gala menggeleng. Ia kemudian membelai pipi Aya, "Kamu tidak apa apa?" Aya mengangguk, "Aku baik baik saja." "Syukurlah. Sayangnya pengemudi motor itu menghilang dengan cepat. Aku tidak sempat melihat plat nomornya," Gala berubah geram. "Dasar kurangajar!" "Sudah sudah. Aku dan kamu tidak terluka. Kita baik baik saja," Aya menenangkannya. "Ingat tujuan kita. Kita makan, aku lapar." Gala menarik nafas panjang, "Kamu benar." Ia kemudian menggenggam tangan Aya dan menyebrang ke tempat ramen. "Mari makan tuan putri," Gala tersenyum. "Mau apa?" "Aku mau yang kamu pesan saja. Bingung juga baca menunya," Aya bingung menatap aneka men