"Aku bukan guling," Aya cemberut. "Iya kamu bukan guling biasa, tapi guling cantik," Gala menggodanya. Gala mendekapnya dengan erat dari belakang, "Hangat, aku suka." Aya tersenyum, "Kamu nempel nempel terus." "Kirani, tanya dirimu sendiri. Apa kamu menggunakan lem atau perekat lainnya hingga membuatku melekat terus," Gala tertawa. "Mulai deh rayuan ala Manggala," Aya tertawa. Gala ikut tertawa, "Kamu suka rayuanku?" "No comment," Aya menggeleng. "Ahh.. Aku juga no comment," Gala menghela nafas. Ia lalu mencium puncak kepala aya berulang kali, "Kamu harum begini. Baru mandi?" "Iya," Aya mengangguk. "Aku mengantuk sekali. Tidur dulu ya." "Aku juga," Gala melompat ke kasur. "Kenapa kamu di sini? Tidur di kamarmu sendiri. Aku butuh istirahat," Aya menarik tangan Gala agar bangkit