Zefanya menyeringai, “Aku tidak cemburu. Tapi, kamu mempermalukan dirimu sendiri!” bisik wanita muda itu memandang dengan mata memicing. “Dia datang dengan suaminya, dan kamu menatap seperti bola matamu mau melompat keluar! Punya harga diri sedikit, Sean!” Massimo memperhatikan keponakannya yang sedang berbisik-bisik dengan Sean. Ia tersenyum sendiri. Mengingat dulu Zefanya adalah seorang anak perempuan yang memang berkepribadian keras, apakah temannya itu akan kewalahan? Sean tetap menatap istrinya dengan senyum santai dan cuek. Dia tidak peduli dengan omelan Zefanya, menanggapi dengan berbisik pula, “Daripada kamu memikirkan harga diriku, lebih baik kamu ....” Lalu, Sean mendekatkan bibirnya ke balik telinga harum, “Lebih baik kamu berpikir untuk segera menerima syaratku sebelum The