Part 21 - Dokter Pribadi "Kan aku udah bilang sama kamu. Mau ga jadi dokter pribadi aku. Inget engga? Karena aku sering engga cocok sama dokter lainnya. Aku lebih cocok sama kamu, Rai. Jadi kamu mau kan, jadi kamu mau kan jadi dokter pribadi aku?" tanya Riyan bersemangat. Terlihat sekali di matanya menaruh harapan yang besar kepada Raisa. Entah kenapa Raisa malah melamun. Ia harus bagaimana? Apakah ia harus menerima permintaan Riyan? Tapi kan ia lulus saja, belum dari fakultas kedokteran. Gimana mau jadi dokter pribadi? "Iya, Ian. Tapi kamu juga tau kan. Kalo aku belum resmi jadi dokter? Baru ambil spesialis aja setelah selesai S1 ini. Belum kan aku harus jadi koas dulu. Baru bisa ambil spesialis," terang Raisa. Sebetulnya Raisa ingin sekali membantu Riyan, tapi apa daya. Ilmunya