Follow
Ig & w*****d : Believe_nw
"jikalau nantinya author gak update berarti sinyal lagi jelek ya"
***
TUJUH
Kedua mata itu menatap kosong tempat yang sekarang ini menjadi kamarnya alias kamar barunya semenjak dirinya menjadi seorang istri. Wanita itu nampak menghela napasnya pelan melihat foto pernikahannya dengan seorang pria yang ia cintai terpanjang sangah indah di dinding tepat di depan kasurnya, jikalau terbangun tidur pasti yang dilihat pertama adalah foto pernikahannya. Hatinya terasa sangat sakit kala mengingat pernjanjian kemarin malam bersama suaminya yang masih membekas dibenaknya, hanya kata berandai-andai yang berada dipikirannya saat ini dan hatinya terus mencoba kuat serta melawan rasa sakit yang masih hinggap di dalam hatinya. Sesak, pedih, miris itulah gambaran kondisi wanita itu saat ini.
Wanita itu beranjak berdiri dari duduknya di atas kasur tadi setelah melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 04.00 WIB. Kedua kaki jenjangnya melangkah dengan indah berjalan menuju pintu luar kamar dan setelahnya ia berjalan menuju ke ruang dapur. Tapi sebelum itu dirinya mencuci mukanya yang masih muka bantal.
Dengan senyumnya yang melebar saat melihat peralatan memasak di dapur masih tertata sangat rapi.
"Saatnya memasak sarapan, semangat Zena! "pekik wanita itu dengan nada girangnya, menyemangati diri sendiri untuk memasak sarapan pagi untuknya dan untuk suaminya kala pertama kali.
Zena ingin memasak soto Kediri khas Kediri, Jawa Timur. Padahal ia tidak terlalu menyukai makanan yang berbau hewani dan lebih menyukai makanan berbau nabati. Bahan-bahan dan cara memasak soto Kediri pun sangat mudah dan sederhana.
*Bahan-bahan:
1 ekor ayam kampung, potong rebus setengah matang kurang lebih 800 g
600 ml santan
8 btr bawang merah
4 siung bawang putih
5 btr kemiri
1 ruas jari kunyit, bakar
2 sdt ketumbar
2 lbr daun jeruk purut
½ sdt gula pasir
1 sdt garam (secukupnya)
1 ruas jari lengkuas, memarkan
2 btg serai, memarkan
1 ruas jari jahe
1 ruas jari kencur
2 lbr daun salam
1 sdm bawang putih goreng
1 sdm cacahan daun seledri
100 g tauge, buang ekor
50 g kol, iris halus
100 g suun, rendam dalam air hangat
150 g telur puyuh rebus, kupas
200 g kentang, iris tipis, goreng kering
6 lontong beras
*Cara membuat:
1. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, ketumbar, garam, jahe, dan kencur. Tumis hingga harum, tambahkan gula. Masukkan serai, lengkuas, daun jeruk purut, dan daun salam;
2. Masukkan daging ayam beserta air rebusannya. Masak hingga ayam matang. Angkat ayam, dinginkan dan sisihkan;
3. Goreng ayam sebentar, dan suwir-suwir. Tulang masukkan kembali dalam kuah, tambah santan. Teruskan memasak hingga mendidih;
4. Cara menyajikan: letakkan suwiran daging ayam dalam mangkuk, tambah 1 sdm suun, 1 sdm tauge, 1 sdm kol. Siram dengan kuah soto, lalu taburi dengan daun seledri, bawang putih goreng, bawang goreng, telur rebus, dan kentang goreng;
5. Hidangkan dengan nasi hangat atau lontong dan lengkapi dengan sambal kecap.
Sembari menunggu nasi matang, Zena membuka kulkas dan mengambil gethuk pisang khas Kediri. Makanan kesukaan Zena sedari kecil di tanah kelahirannya ini.
*Gethuk Pisang adalah makanan tradisional sejenis gethuk yang terbuat dari bahan dasar pisang. Gethuk yang satu ini berbeda dengan gethuk pada umumnnya, baik dari segi bahan, penyajian maupun rasanya.Gethuk Pisang merupakan salah satu makanan khas kota Kediri, Jawa Timur. Konon, Gethuk Pisang ini merupakan makanan tradisional yang sudah ada sejak dulu kala dan di wariskan secara turun temurun oleh masyarakat disana. Kini selain dijadikan cemilan khas, Gethuk Pisang ini juga dijadikan sebagai oleh-oleh khas bagi pengunjung atau wisatawan yang datang ke kota Kediri.
*Keistimewaan Gethuk Pisang:
Gethuk Pisang ini tidak seperti gethuk pada umumnya yang terbuat dari singkong atau ubi, karena Gethuk Pisang ini terbuat dari bahan pisang. Pisang yang digunakan pun merupakan jenis pisang khusus, sehingga memiliki cita rasa yang khas. Selain itu Gethuk Pisang ini juga dibungkus dengan daun pisang seperti lemper, sehingga menghasilkan aroma yang sangat khas.
*Cita Rasa Gethuk Pisang:
Gethuk Pisang ini memiliki cita rasa yang sangat khas. Perpaduan rasa manis dan asam yang sangat khas dari pisangnya memberikan cita rasa tersendiri pada Gethuk Pisang ini. Selain itu aroma pisang dan daun pisangnya sangat terasa sehingga memberikan sensasi tersendiri saat kita menyantapnya. Gethuk Pisang ini sangat cocok dijadikan cemilan saat berkumpul bersama keluarga atau sahabat. Selain rasanya yang khas, Gethuk Pisang ini juga sehat untuk dikonsumsi karena bahannya sangat alami dan tanpa bahan pengawet.
Setelah semuanya matang, Zena pun menghidangkan makanan yang sudah matang di wadah dan ditata rapih di atas meja mekan. Saat dirinya akan kembali ke kamar lagi, kedua matanya menatap seseorang yang baru saja datang ke dapur.
"Mas Pandu? "Zena tersenyum manis walau Pandu hanya menatap dirinya datar.
Pandu mengabaikan Zena dan kedua kakinya melangkah menuju tempat minum sebab tenggorokannya terasa kering sedangkan Zena menatap miris punggung Pandu yang saat ini tengah kembali ke kamarnya sendiri.
"Apakah dia tak memikirkan anaknya juga? "tanya Zena yang berbicara sendiri. Sungguh jika terlalu memikirkan itu akan membuat kepalanya pusing dan napsu makan pun ikut hilang tapi jika tidak memikirkan itu akan membuat anaknya juga terluka nantinya.
...
" Kenapa mas terburu-buru? "tanya Zena melihat Pandu yang duduk di ruang tamu sembari mengetik pekerjaannya di laptonya.
Hening
Tak ada jawaban dari mulut suaminya
Zena yang tadinya berdiri di samping Pandu pun langsung duduk di samping suaminya.
" Mas, "lirih Zena sambil memegang pundak Pandu.
" Apaan sih Zen? Kamu itu nganggu aku lagi konsentrasi! "sentak Pandu sambil melepaskan tangan Zena yang memegang pundaknya.
Kedua mata Zena mulai berkaca-kaca sebab hatinya merasa pupus jika Pandu seperti ini.
" Kamu tadi gak sarapan mas, ayo sarapan sama aku. Anak kita menginginkan itu, "ucap Zena dengan nada suaranya yang bergetar.
" Sudah aku bilang dari perjanjian kita di awal pernikahan ini kalau semua urusanku, kamu jangan ikut campur! "nada suara Pandu meninggi membuat Zena ketakutan lalu menjauh dan menutup mulutnya kala tangisannya pecah.
" Hiks hiks hiks. "Zena menangis sedangkan Pandu malah pergi keluar rumah tanpa sepatah kata apapun.
Apakah Zena tetap berbuat baik pada Pandu setelah disakiti berulang kali?
...
**" Kapan kamu menceraikannya? "
Suara wanita dari seberang sana dengan nada ketusnya.
" Tolong bersabarlah sayang, aku akan menceraikannya setelah dia melahirkan. "
Lelaki itu nampak menghela napasnya bingung mau dengan situasi yang rumit ini. Ya laki-laki itu ialah Pandu dan wanita yang diteleponnya ini ialah Cala, kekasihnya.
**" Ah itu lama sekali, aku ingin kamu segera menceraikannya. "
Di sana Cala mengerucutkan bibirnya kesal menanti jawaban dari Pandu yang sepertinya menggantung dan tak pasti.
" Tolong mengertilah, jangan buat situasi ini semakin rumit! "
Tak sadar nada suara Pandu meninggi membuat Cala berada di seberang sana makin kesal terhadap Pandu.
**" Nada bicaramu kasar sekali, itu sungguh mengangguku! "
Pandu mengusap wajahnya kasar dengan satu tangannya yang tidak memegang ponsel, Pandu pun merasa bersalah telah berbicara kasar pada kekasihnya itu lalu ia berkata," Sayang, maaf. Maafkan aku yang telah membentakmu, hah kepalaku saat ini pusing sekali. "
**" Hmm yaudahlah, nanti kita bicara lagi. Jam istirahatku sudah habis. "suara helaan napas kasar terdengar dari sana.
" Jangan terlalu lelah sayang, jaga kesehatan. "nada bicara Pandu berubah menjadi melembut dan raut wajah saat ini tengah khawatir pada kekasihnya yang akhir-akhir sangat sibuk.
**" Iya, kamu juga. Jangan marah-marah! Kemarahanmu membuatku takut!"percakapan itu diakhiri dengan Cala yang memberikan kecupan dari seberang sana, Pandu terkekeh geli lalu membalas dengan kecupan seperti apa yang dilakukan Cala tadi.
Klik
Pandu pun menatap layar ponselnya yang wallpapernya menampilkan wajahnya bersama Cala yang tengah berselfi serta wajahnya dan Cala nampak bahagia sambil tersenyum lebar. Pandu memang berbohong kepada orang tuanya dan saudaranya jika dirinya telah putus dari Cala sebenernya seluruh keluarganya tak merestui hubungannya dengan Cala entah karena ia pun tak tau alasannya apalagi ibunya yang bilang jika kekasihnya itu terlalu tua.
"Andai aku tak datang di acara reuni sialan itu mungkin diriku masih hidup bebas. "
" Gara-gara wanita itu aku tak bisa kemanapun! "
Pandu menatap layar ponselnya yang tiba-tiba menyala dan ketika dibuka ternyata ada sebuah notif pesab dari ibunya.
MomPandu!
Cepatlah pulang segera
Tubuh istrimu lemah dan dia butuh kamu
Gimana sih kamu, jaga istri sendiri gak becus. Lihat saja kau apakan dia sampai membuat kedua matanya sembab seperti sehabis menangis seharian
Wajahnya pucat Pandu, segera pulang! Dia hanya ingin kamu yang menyuapi makanannya.
Setelah membaca isi pesan itu, Pandu memutarkan kedua bola mata hitamnya malas. Malas menanggapi tapi harus dituruti. Jika tidak ibunya akan marah hebat kepadanya, ibunya tak segan-segan mengusirnya dari rumah kalau ia berbuat kesalahan lagi.
"Hah! Sialan wanita itu! "geram Pandu sambil meremas sebuah kertas putih kosong dan dilemparkan ke sembarang arah.
...