DUA PULUH TIGA

2240 Words

DUA PULUH TIGA "Karma itu seperti hujan. Kita tak pernah tau kapan datangnya. Sekali datang akan membasahi hati dengan penyesalan" . . . Kedua pelupuk mata itu terbuka secara perlahan-lahan, kepalanya sangat terasa pusing sembari kedua tangannya memegangi kepalanya tapi saat sadar jika ini berada di kamar tamu rumah orang tuanya yang biasanya ia gunakan untuk tidur langsung segera memposisikan badannya untuk duduk. Ia mengucek kedua matanya dan tak sengaja menatap jam dinding, sekarang menunjukkan jam 12.30 siang hari. Seketika teringat kejadian tadi pagi dan itu membuatnya langsung berlari keluar dari kamar itu. Ia mencari semua orang yang ada di rumah sambil meneriaki ibunya dan yang membuat tubuhnya mematung seketika adalah semua keluarganya berkumpul di ruang makan. "Ibu, Z

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD