Senyuman Nevan merekah seraya menghirup aroma rose dari kamar Hannah. Sepasang iris hazel itu memindai seluruh sudut kamar sempit Hannah yang sebanding dengan luas kamar mandi mewah di apartemennya. Sambil menunggu Hannah mengambil pakaian gantinya Nevan menjelajahi setiap sudut kamar Hannah. Kecil memang tapi entah mengapa Nevan justru ingin berlama-lama di sana. Nevan berhenti di depan meja rias Hannah yang berisi dengan peralatan make-up sederhana milik wanita itu. Tak sebanyak milik mamanya. Ia baca merk yang tertera pada setiap produk kosmetik yang dipakai oleh Hannah. "Seleranya bagus!" gumamnya saat membaca merk yang lumayan mahal dan ternama meskipun harganya masih standar bagi Nevan. Ia sudah biasa melihat koleksi make-up mahal mamanya. Berprofesi sebagai model internasional membu