5

1119 Words
Di meja makan,kinan tampak manja dengan dava,dava yang biasanya cuek sangat berbeda 180 derajat jika sedang bersama keluarga maupun sahabatnya. "Kamu nginep berapa lama la?" Tanya kak angga di sela makannya. "Kalo aku sih cuma 2 hari kayaknya,nggak tau dava mau berapa hari" Jawab lila "iya kak,soalnya kantor nggak bisa ditinggal lama,hehe kak angga sendiri nginep kan?" ucap dava sambil menyuapkan makanan ke kinan,karna kinan mau makan jika dava yang menyuapi nya. "Iya nginep mumpung lagi ada kalian,jadi rame deh" ucap kak angga. "Iya rame,coba aja ada ayah sama ali,pasti lengkap deh" ucap bunda sedih. "Yah bunda kok gitu,kan ada kita bun,ntar ali biar aku suruh pulang deh" ucap kak sita. "Hehe iya bunda nggak sedih kok,kalian mah baperan hehe,ayo habisin" ucap bunda dengan wajah sumringah. Lila dan yang lainnya pun bernafas lega mendengar penuturan bundanya. Selesai makan,bunda menyuruh angga dan sita agar beristirahat,begitu juga dengan lila dan dava.kinan yang dari tadi masih asik nempel dengan dava membuat kak angga mendengus kesal. "Kinan tuh anak siapa sih? Kok nempel mulu sama om dava" tanya kak angga saat kinan selesai makan. Dengan polosnya kinan menjawab "alo oleh cih,inan au adi anatnya om apa wlek" membuat semuanya tertawa terutama lila. "Tuh,kinan aja tau bapak yang baik tuh kaya gimana,wlek" goda lila sambil tertawa,sedangkan dava hanya terkekeh melihat istrinya seperti itu. Dan sekarang dava,lila serta kinan sedang berada di balkon kamar lila,karena sejak tadi kinan merengek minta tidur dengan dava. "Sayang" panggil dava.lila yang sedang bersandar di bahu dava dengan kinan di pangkuannya pun menoleh. "Hmmm" "Aku bahagia liat kamu kaya gini,selama sebulan ini kamu bahagia nggak hidup sama aku?" Tanya dava mengelus pipi kinan yang tertidur dengan nyamannya di d**a lila.dahi lila mengerut heran. "Kok nanya nya gitu?" Dava tersenyum."ini adalah saat yang paling aku tunggu,saat dimana kita bisa berdua,aku harap kita bisa melewati cobaan yang ada,dan aku juga berharap kamu nggak bosen sama aku,selalu sayang sama aku,apapun keadaan aku nanti,sampai kita punya pelengkap hidup kita disini" ucap dava sambil mengelus perut lila.lila menatap dava, mengelus rahang kokoh itu dengan tangan mungilnya. Dava terpejam karenanya. "Saat aku memilih untuk hidup sama seseorang,berarti aku udah siap sama resiko yang aku terima nanti,dan kamu tau aku sayang sama kamu bukan karena materi kamu,,bukan karena fisik kamu, aku cinta sama kamu karena hati kamu,yang aku yakin kamu bisa jagain aku sama calon anak anak kita,kamu juga harus inget aaku bakal jadi orang pertama yang ada saat kamu ngrasa sedih,aku juga berharap jadi orang yang kau datengin saat kamu bahagia" ucap lila,dava pun tersenyum kemudian menarik lila ke dalam pelukannya, mencium ujung kepala lila lembut. "Makasih sayang" "Nggak ada kata makasih buat kata cinta" Dava masih asik memeluk lila,menghabiskan malam mereka di balkon kamar lila dengan suasana hangat yang mereka ciptakan sendiri. "Masuk yuk,kasihan kinan tuh tidurnya nggak nyaman" ujar dava melepas pelukannya,mengambil alih kinan dari pangkuan lila.lila pun mengangguk.ia berjalan mengikuti dava yang meletakkan kinan di ranjang paling pojok. "Kok kinan di pojok ntar jatuh sayang" tanya lila heran.dava hanya tersenyum. "Kamu di tengah ya biar aku bisa meluk kamu,kalo ada kinan kan nggak bisa" rengek dava,lila pun mengangguk dan mengehmpaskan tubuhnya di samping kinan,dava pun berbaring di samping lila dan memeluknya erat dari belakang. ---***--- Pagi hari nya lila sudah bangun dari tidurnya,dan mendapati dava yang masih tertidur lelap,selepas shubuh tadi dava memang meminta lila untuk menemaninya tidur.lila pun melepaskan pelukan suaminya pelan agar tak menganggu tidur dava,mencium kening kening dava."morningg my husband" gumam lila.ia pun menggeser tubuh kinan ke samping dava,agar tidak jatuh,kemudian menyelimuti tubuh keduanya. Lila pun bergegas mandi agar tubuhnya segar. Selepas mandi lila tampak segar,dengan kaos putih pendek dengan celana hotpants nya,serta rambut basah yang baru ia keramas. Lila berjalan menuju gorden dan membukanya,sinar matahari pun tampak masuk ke celah celah jendela.Lila berjalan ke arah balkon menikmati udara pagi di kota bandung,dulu sebelum menikah kebiasaan pagi nya yaitu melihat sunrise di balkon ini.ia pun menghirup udara pagi itu,sampai sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang. "Pagi pagi udah disini aja,ngapain hmm?" Lila terkejut mendapati dava yang berada di belakangnya menghirup aroma tubuhnya. "Hey kamu udah bangun" dava hanya diam sambil sesekali menghirup aroma tubuh lila Yang menenangkan. "Mandi sana,kita jalan yuk" ajak lila. "Jalan kemana?" lila pun membalikkan tubuhnya menatap dava,tapi posisi dava masih memeluk lika."Ya keliling bandung kek,apa kek,atau enggak kita wisata kuliner yayaya" rengek lila,dava terkekeh. "Iya iya,aku mandi deh,eh kinan belum bangun" ujar dava . "Ntar bangun sendiri,kamu mandi aku siapin bajunya" dava pun mencium kening lila dan berjalan ke kamar mandi. Selesai mandi dava melihat kinan yang sudah bangun dan duduk di ranjang sambil bermain gadget.lila sedang mengeringkan rambut. Dava tampak segar dengan pakaian yang lila pilihkan. Untuk outfitnya hari ini ia hanya menggunakan celana jeans biru dongker,kaos polos putih di lengkapi kemeja kotak kotak warna merah,tak lupa sneakers hitam kesukaannya. Lila juga sudah mengganti pakaiannya,ia menggunakan pakaian sama seperti dava hanya saja lila memilih menggunakan jaket jeans dan sepatu sneakers warna putih nya.rambut sebahunya sengaja ia gerai,memang lila sudah berencana ingin menggunakan pakaian itu.selain menggambarkan sosok dava dan lila,pakaina casualnya juga simple dan nyaman di pake. Kinan melihat om dan tantenya pun heran."om ama ante au ana,,ko udah lapi?" Lila tersenyum mendekati kinan,sedangkan dava menyisir rambut nya. "Tante mau pergi sama om,kinan mandi yuk tante anter ke mama" kinan pun mengangguk dalam gendongan lila.Lila beralih menatap dava. "Aku anter kinan dulu,kamu kalo mau turun,turun aja" Dava menoleh."aku nunggu kamu aja kesini" lila mengangguk dan berjalan menuju kamar kak angga. Tok..tok..tok.. Ceklek... "Kenapa la?" Tanya kak angga masih dengan muka bantalnya. "Nih kinan belum mandi,aku sama dava mau pergi" angga pun menarik kinan ke gendongannya.lila pun berjalan ke kamarnya dan mendapati dava yang asik dengan game di gadget nya,lila pun mengambil paksa gadget tersebut. "Kenapa sayang?" Tanya dava lembut sambil mendongak menatap lila yang berdiri di depannya. "Sarapan dulu habis itu kita pergi" ucap lila tak terbantahkan,dava mengangguk berjalan mengikuti lila ke meja makan.di sana sudah ada bunda sedang menyiapkan saraapan. "pagi bunda" sapa lila sambil mencium pipi bunda. "Pagi bun" sapa dava. Bunda pun tersenyum menatap anak dan menantunya. "Kok udah rapi,mau kemana?" Tanya bunda. "Mau jalan bun,kangen sama bandung" jawab lila mengunyah roti bakar nya.dava Juga mengangguk pelan. "hati hati ya," lila dan dava pun mengangguk. Setelah sarapan mereka pun pamit.lila mengambil tas yang ia isi dengan iphone serta dompet nya,dava pun bergegas memanaskan mobil.setelah siap mereka berangkat keliling kota bandung. Di mobil mereka isi dengan senda gurau,mereka selalu asik dengan waktu yang mereka punya. "Oh iya,bentar lagi rana mau nikah lhoh,kita diundang lhoh" ucap lila. "Ohh yah, emm oke deh besok kita dateng,kapan emang?" "Akadnya sih akhir buln ini,kalo resepsinya awal bulan,sekarang udah mulai nyiapin,bajunya dipesen dari butik aku lhoh" cerita lila antusias,dava pun mengelus kepala lila.ia selalu suka ekspresi yang lila keluarkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD