3

1703 Words
Setelah makan malam lila memutuskan untuk tidur,selain besok akan pergi ke rumah bunda yang ada di bandung juga ia bisa melihat wajah lelah dava,mengingat baru pagi tadi ia pulang ke rumah. "Tumben tumbenan kamu ngajak tidur jam segini sayang" ucap dava yang sedang bersandar di kepala ranjang menatap lila yang masih sibuk dengan pakaian yang akan di bawa ke bandung. "Besok kan kita mau pergi,udah gitu aku liat wajah kamu capek banget,aku nggak mau kamu sampe sakit" jawab lila masih fokus memasukkan bajunya dan dava ke tas. "Sayang sini dong,masa kamu ngajakin tidur tapi kamu malah beberes sih" rengek dava manja,lila terkekeh dan beranjak ke arah dava.ia pun duduk di sebelah dava mengecup pipi dava lembut. "Kenapa? Kangen ya sama aku?" Timpal lila menggoda. "Enggak" jawab dava singkat,ia ngambek karena lila tak peka. Lila pun mendekap dava ke dalam pelukannya,dengan senang hati dava meletakkan kepalanya di lekukan leher istrinya ini,ia bisa menghirup aroma tubuh istrinya yang bisa menjadi candu untuknya. "Maaf sayang,jangan marah dong,kan aku becanda" ucap lila sambil mencium ujung kepala dava membuat dava semakin nyaman dan menenggelamkan kepalanya. "Becandanya nggak lucu" "Yahh jangan marah dong" "Iya iya nggak marah" "Beneran" "Iya iya" "Yaudah sayang kamu tidur ya,aku beresin baju dulu disana" ucap lila melepaskan pelukannya,namun dava malah berganti memeluk tubuh mungil lila erat. "Bentar dong,aku masih kangen tunggu sampe aku tidur ya pliss" ucap dava menunjukkan puppy eyesnya.lila mengangguk. "Iya,aku peluk biar nyenyak,gnight my husband" ucap lila sambil mengecup kening dava. "Kamu jangan kemaleman ya tidurnya,gnight too my wife" Lila hanya mengangguk. Tak butuh lama menunggu dava tidur karena memang dava sangat lelah,selain itu ia juga hanya tidur sebentar tadi siang karena menemani lila di taman belakang. Lila pun meletakkan kepala dava ke bantal dan segera menyelesaikan berberesnya.setelah selesai ia langsung ke ranjang dan tidur di sebelah dava,dava yang masih setengah sadar pun langsung mendekap lila.Lila pun tersenyum samar. "Tidur juga masih aja posesif hihi"  gumam lila pelan,kemudian ikut memejamkan matanya menuju alam mimpi. ----------+++ Paginya setelah sarapan dava pamit berangkat ke kantornya. "Ntar kita berangkat jam berapa sayang?" Tanya dava. "Terserah kamu aja,aku ke kantor kamu jam 10 aja ya,sekalian mau beresin rumah dulu" jawab lila mengantar dava ke depan dengan jas dan tas dava yang ada di tangannya.Dava mengangguk. "Hati hati ya ,nggak usah ngebut" ucap lila sambil mencium tangan suaminya,dava pun mencium kening lila lembut. "Kamu juga hati-hati nyetirnya jangan ngebut ya" lila mengangguk.dava pun masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya keluar garasi sebelum itu ia sempat memberikan  kiss bye  untuk lila membuat lila terkekeh pelan. Selepas kepergian dava ke kantor lila pergi ke dalam dan mendapati bi ju yang sedang membersihkan dapur. "Bi,nanti lila sama dava mau ke bandung ketemu bunda" ucap lila sambil membersihkan meja makan dari sisa piring. "Lhoh kok mendadak mbak,emang berapa hari?" Tanya bi ju heran. "Iya nih kangen,nggak tau bi kalo aku sih pengen 2hari aja soalnya butik juga nggak bisa ditinggal lama lagian dava juga harus kerja kan bi" jawab lila terkekeh,bi ju hanya manggut manggut. "Bentar ya bi,lila mau mandi habis itu siap siap" bi ju pun tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya. Selepas mandi lila menyempatkan diri untuk menyiram bunga di taman belakang. hari ini ia mengenakan celana jeans warna hitam dan kaos polos warna putih dilengkapi kemeja kotak2 warna biru yang tak di kancingkan.tak lupa sneakers hitam putih kesayangannya,rambutnya ia kucir kuda dan ia hanya menggunakan make up tipis seperti biasa.simple but perfect. Setelah berdandan ia mengambil tas ransel yang diisi baju nya dan dava,tak lupa slingbag yang ia isi dengan dompet dan iphone serta perlengkapan lainnya.ia turun ke bawah dengan menggendong tas yang lumayan berat itu,tak lupa ia slempangkan slingbagnya.  Bi ju yang sedang menyapu di ruang tengah pun menatap lila cukup lama."ini beneran mbak lila ya,istrinya tuan dava?" Ucap bi ju tak percaya melihat dandanan lila yang terlihat seperti anak ABG. Lila terkekeh pelan."bi ju apaan sih,iya aku lila bi,bibi mah kaya liat siapa aja" "Habis kaya anak ABG mbak,biasanya kan pake rok,lah ini kaya mau camping,beneran deh non kaya anak muda" ungkap bi ju masih tak percaya. "Emang sekarang aku nggak muda ya bi?" "Enggak non,maksudnya kaya non waktu dulu masih kuliah gitu non hehe" memang bi ju sudah lama ikut dengan keluarga lila tak heran bi ju tau style lila dulu waktu jaman kuliah atau sebelun menikah. "Hehe bi ju nih, lila berangkat dulu ya bi,ntar telat mau ke kantor dulu soalnya" "Hati hati mbak,salam buat bunda ya,eh kotak makan buat tuan dava nggak di bawa?" Tanya bi ju,memang tadi sebelum mandi lila sempat membuat roti bakar isi coklat kesukaan dava. "Beres bi,Ehhh iya,bentar aku ambil dulu" lila pun bergegas ke dapur dan mengambil kotak makan itu.setelah pamit dengan bi ju lila bergegas menuju mobil honda jazz warna silver kesayangannya.ia mengenakan kacamata hitam agar tidak silau karena cahaya matahari.sebelum itu ia mengirim pesan singkat ke dava memberitahu bahwa ia sudah siaap ke kantornya. To: my husband Sayang aku udah otw kantor nih, love you... Tak lama balasan dari dava pun masuk ke iphone nya.Membuat lila tersenyum samar. From: my husband Hati hati ya sayang,love you too:* Lila tau sebenarnya dava tak rela jika datang ke kantor sendiri.biasanya jika dava tak bisa menjemput ia akan mengirim supir ke rumah untuk menjemput lila,tapi lila yang memang sudah biasa mandiri memilih mengendarai mobilnya sendiri. 15 menit kemudian lila sampai di kantor milik suami tercintanya,ia memarkirkan mobilnya ke basemant yang ada di kantor tersebut.kemudian ia membawa tas ransel serta sligbagnya ke dalam karena nantinya mobil lila akan ditinggal di kantor dava. Lila memasuki lobby dengan senyum manis seperti biasa.ia berjalan ke arah receptionist. "Eh bu lila,mau ketemu pak dava ya?" Sapa si resepsionis ramah.lila memutar bola matanya malas. "Apaan sih lu,sok formal amat,biasa aja kali" jawab lila.si resepsionis tertawa renyah. "Hhehe habis lo nggak pernah kesini nggak kangen apa sama gue,"ucap nina,yang notabenenya adalah sahabat lila saat SMA dulu. "Yaelah gue sibuk sama butik,lu mah nggak pernah main ke rumah,sekali kali mah" "Emm oke deh ntar gue main,btw,lo mau kemana? Tumben amat style lo kaya gini,kaya waktu masih muda dulu" ucap nina. "Emang sekarang gue udah tua ya" "Sekarang kan lo udah jadi nyonya erlangga jadi pantes dong dipanggil tante tante haha?" Ucap nina. "Sialan lo" Baru saja nina akan menggodanya lagi seseorang menyapa lila dari belakang lila membuat 2 wanita itu menoleh. "Lila,mau ketemu dava ya?" Tanya dika selaku sekretaris dava,lila tersenyum dan mengangguk pelan. "Iya,dava udah selesai meetingnya?" "Bentar juga selesai,lo di suruh nunggu dulu di ruangannya" memang dika ini adalah sahabat lika dan dava tak heran jika dika berani menggunakan bahasa non formalnya. "Oke,gue ke atas dulu ya nin,capek gue gendong tas segede gini" pamit lila. "Lagian badan lo imut imut gitu pake bawa tas segede gitu,aneh lo ,udah sana ntar lo tambah mungil lagi haha,jangan lupa .call me baby hehe" ucap nina,lila pun sebal dengan ejekan nina itu. "Mau gue bawain nggak tas nya,kasihan gue liat lu kaya gitu" ucap dika ketika mereka memasuki lift khusus. "Nggak usah,gue masih kuat keles" dika terkekeh.lila memang tak banyak berubah sekarang masih tetap lila yang jaim di depan orang,tak banyak yang tau jika lila di rumah lebih dewasa sikapnya. Lila dan dika sampai di depan ruangan dava. "Lu nunggu sini aja,gue mau ke ruang meeting" lila mengangguk dan memasuki ruangan suaminya.ia pun meletakkan tas nya di sofa dan duduk bersandar merelaxkan otot ototnya yang agak sedikit kaku.ruangan dava luas dengan 1set meja kerja,lemari file,meja, satu set sofa yang sedang lila duduki,tak hanya itu di ruangan dava ini terdapat sebuah kamar pribadi di balik lemari yang ada di ujung, tak jarang lila dan dava beristirahat disana. lila pun berjalan ke arah telephon yang terletak di meja kerja dava,kemudian menekan beberapa nomor untuk menghububungi seseorang. 'Iya,pake air anget aja mbak,okey saya tunggu' Lila pun duduk di sofa dan menyalakan tv flat di ruangan tersebut.tak lama terdengar pintu ruangan diketuk. "Masuk" ucap lila dari dalam. Pintu terbuka dan tak lama terlihat mbak erni dengan minuman jeruk nipis hangat kesukaan lila.ia meletakkan minuman itu di depan lila dan tersenyum. "Tumben kesini,mau kemana mbak?" Tanya mbak erni ke arah lila,lila pun menggeser duduknya agar mbak erni bisa duduk di sampingnya. "Iya,mau ke bandung,kamu kapan pulang? Bi ju udah kangen sama kamu,masa pulang ke kosan mulu" ucap lila.mbak erni ini adalah anak pertama bi ju yang sudah 6bulan ini bekerja di kantor dava,lila sengaja merekomendasikan mbak erni ke dava untuk diperkerjakan,ia juga sudah menganggap mbak erni seperti kakaknya sendiri. "hehe iya mbak ini rencananya besok mau ke rumah,kuliah lagi sibuk soalnya" mbak erni ini juga sedang menjalani kuliahnya di universitas negri di jakarta,ia kuliah dengan biaya sendiri karena tak ingin membebani bi ju. "Kuliahnya lancar aja kan mbak?" Tanya lila sambil menyeruput minuman kesukaannya ini. "Alhamdulillah lancar mbak" "Aduh mbak erni nih udah berapa kali aku bilang jangan panggil aku mbak,emang aku tua apa,panggil lila aja" ucap lila tegas membuat mbak erni terkekeh. "Iya iya,mbak panggil lila" lila pun tersenyum sumringah. "Lila mau kemana kok bawa ransel gini?" Tanya mbak erni. "Mau ke bandung mbak nengok bunda,hehe" "Emmm,sama butik gimana la,kamu jadi lanjutin s2 kamu?" "Butik sih lancar aja mbak,alhamdulillah,kalo s2 belum tau masih sibuk soalnya,aku juga belum bahas ini sama dava" ucap lila.ia memang sangat ingin melanjutkan s2nya tapi mengingat ia sudah menikah ia takut tak bisa membagi waktu dengan keluarga. Cukup lama lila dan mbak erni berbincang sampai pintu ruangan dava terbuka dan dava masuk diikuti dika yang sibuk membawa beberapa file di tanganya.dava tersenyum mendekat ke arah lila dan mencium keningnya lembut,mbak erni pun pamit keluar ruangan. Dava memeluk lila sesekali mencium pucuk kepalanya lembut sampai sebuah suara mengganggunya. "Ehemmm,inget woy masih ada gue nih" ucap dika sebal. "Biarin makanya cepet deh nikah biar bisa gini haha" timpal dava. "Wah suami lo songong ya la,tenang aja ntar tunggu undangannya ye" "Emang ada ya yang mau sama lu" ucap dava. "Udah ah kalian tuh kaya anak kecil aja," Ucap lila melerai. "Suami lo tuh,udah ah gue mau ke ruangan gue,mls gue jadi nyamuk disini" ucap dika sambil pergi keluar. "Sana ganggu aja lu" ucap dava sedikit berteriak.lila hanya menggelengkan kepalanya melihat suaminya yang pebawaanya jutek,cool, tapi berbeda 180 derajat jika sedang bersama lila maupun sahabat sahabt nya. Dava melihat style lila yang sedikit berbeda hari ini."hari ini kamu beda yang" ungkap dava. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD