Saat perjalanan pulang dari gedung perusahaan AionTex, mobil yang dikendarai oleh Kriss beserta kedua rekannya, tiba-tiba saja ditabrak oleh mobil truk dari samping, hingga terhempas dan hancur seketika. Lalu Atas kejadian tersebut, dua rekan Kriss tewas, Bripda Ray tewas seketika sedangkan Bripda Tirta tewas setelah melindungi Inspektur Kriss dari tembakan peluru si sopir truk beserta para pria ber’jas hitam yang datang disana.
Beberapa saat kemudian, Kriss yang tidak punya pilihan lain selain melarikan diri, berusaha mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Sambil terus berlari, dia mengambil handphone dari saku celananya dan mencoba untuk menghubungi seseorang, Kriss menghubungi pihak dari kepolisian untuk menjemputnnya, agar upaya penjemputan itu bisa dilaksanakan dengan cepat, maka yang Kriss hubungi adalah salah seorang polisi seniornya yang saat ini sedang bertugas di jalan raya.
“Hallo, Adnan, saat ini kau sedang bertugas di jalan Dakota, benar kan?” Tanya Kriss.
“Ya Kriss, memangnya ada apa? Kenapa suaramu terdengar seperti sedang tergesa-gesa?”
“Aku tidak bisa bicara panjang lebar sekarang, pokoknya jemput aku di depan gereja jalan Dakota.” Suruh Kriss kepada seniornya itu.
“Baiklah, aku segera kesana, Kriss...” Lalu tiba-tiba handphone Kriss mati, karena tadi mengalami benturan yang hebat, dan layarnya retak.
“Ahh, sial !!”
Kriss berhasil mengecoh para pria misterius yang mengejarnya, dengan cara bersembunyi di dalam tong sampah, lalu setelah dia sudah tidak lagi diikuti, maka dengan begitu dia segera bergegas menuju ke depan gereja untuk bertemu dengan Adnan, yang sudah dimintai pertolongan untuk menjemputnya disana.
Singkat cerita, Mobil polisi yang dikendarai oleh Adnan telah sampai di lokasi penjemputan, Kriss yang juga baru datang kesana dengan gerak-gerik waspada, segera berjalan untuk masuk ke dalam mobil polisi tersebut, setelah itu mobil mulai berjalan lagi sehingga mereka berdua bisa meninggalkan tempat itu untuk menuju ke kantor polisi. Dalam perjalanan tersebut, Adnan bertanya kepada Kriss.
“Apa yang terjadi padamu? Kau baik-baik saja?” Tanya Adnan.
“Tidak, aku tidak baik-baik saja. Cepat bawa aku kembali ke kantor.”
“Seharusnya kita pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, kau harus segera mendapatkan pengobatan.”
“Tidak, ada hal penting yang harus kuurus terlebih dahulu.” Kata Kriss.
“Mengenai laporan bisa kau berikan nanti saja.”
“Tirta dan Ray telah mati !! Lalu beberapa pria misterius mencoba untuk mengejar dan membunuhku!! ... Hal itu terjadi Tepat setelah kami memintai keterangan dari perusahaan AionTex. Sudah kuduga ada yang tidak beres. Pasti mereka menyembunyikan sesuatu, sehingga mereka ingin membungkamku, jika sekarang aku dirawat di rumah sakit, maka mereka akan mendatangiku kesana dan berusaha untuk menyingkirkanku lagi. Aku harus segera bertindak dan menyelesaikan kasus ini secepatnya.” Ucap Kriss yang diliputi rasa emosi.
“Hmm, baiklah. Siapa saja yang sudah kau hubungi?” Tanya Adnan.
“Aku baru menghubungimu saja, karena aku tahu bahwa posisimu yang paling dekat. Aku belum sempat menghubungi yang lain karena ponselku mati.”
Kemudian Adnan berkata. “Baiklah kalau begitu ... Kriss, aku tahu bahwa kita sudah saling mengenal cukup lama, sebelumnya aku ingin minta maaf.”
“Apa?” Kriss merasa ada yang janggal dengan perkataan tersebut.
Lalu secara mengejutkan, dari belakang kursi Kriss, ada seseorang yang tiba-tiba muncul dan membekap mulut Kriss dengan kain yang sudah dibubuhi obat bius, sehingga membuat Kriss yang sempat berontak hebat, perlahan-lahan jadi semakin lemas dan akhirnya tak sadarkan diri di dalam mobil polisi itu. Rupanya Adnan telah bersekongkol dengan para anak buah suruhan, yang diperintahkan untuk menyingkirkan Kriss, sehingga kini Kriss telah jatuh ke tangan penjahat.
Hari sudah mulai malam, langit yang gelap menyelimuti seluruh kota. Di suatu tempat yang terisolasi dari gemerlap suasana perkotaan, atau lebih tepatnya di sebuah gudang yang sudah tak terpakai, Kriss sedang tidur terkapar di lantai, dengan luka di sekujur tubuhnya yang belum diobati. Ketika dia mulai siuman, dia segera memperhatikan keadaan di sekitarnya, sambil merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dia dengan sekuat tenaga berusaha berdiri, walau dengan rasa sakit yang harus dia tahan. Beberapa saat kemudian dia dalam posisi berdiri walaupun agak tertatih.
Namun tiba-tiba saja, beberapa orang datang menghampirinya, dan yang lebih mengejutkan bagi Kriss adalah, orang-orang itu tampak tidak asing baginya. Karena ternyata mereka adalah orang-orang yang memiliki professi yang sama dengan Kriss, yakni para anggota polisi. Adnan juga ada disana, dia berjalan paling depan memimpin mereka semua. Dan seketika itu juga Kriss mulai menyadari bahwa pihak dari kepolisian juga terlibat dalam kasus AionTex.
“Kriss, kau sudah bangun? Baguslah.” Ucap Adnan sambil menghampiri Kriss dengan beberapa rekan polisinya, yang mengenakan setelan baju preman.
“Kenapa kau tidak membunuhku?” Tanya Kriss.
“Aku masih perlu menanyakan lagi tentang sesuatu kepadamu, apakah Romi mengirim email tambahan atau meninggalkan petunjuk lain? Karena kami Tidak harus memastikan bahwa tidak ada satupun orang yang bisa menemukan Romi, apalagi seorang polisi yang merepotkan sepertimu.”
“Apa? Jadi kalian terlibat dengan kasus Romi?!” Ujar Kriss.
“Jangan malah bertanya balik, jawab dulu pertanyaanku!” Bentak Adnan.
Lalu Kriss mulai menggertak mereka supaya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut. “Aku akan memberitahukannya pada kalian, asalkan kalian jawab pertanyaanku tentang bagaimana kalian bisa terlibat dengan semua ini?” Tanya Kriss.
“Hmm...” Adnan terdiam sejenak, dan karena dia berpikir bahwa Kriss akan segera dihabisi, maka tak ada salahnya memberitahu Kriss mengenai persekongkolan tersebut.
“Baiklah, akan kujelaskan padamu ... Bukan hanya kami saja yang punya koneksi dengan AionTex, tapi masih ada beberapa orang di kepolisian yang ikut terlibat dalam berbagai kasus yang berhubungan dengan AionTex. Mungkin kau masih ingat beberapa kasus orang hilang, dan pengrusakan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, yakni kasus yang tidak pernah terpecahkan. Itu karena kami sengaja tidak memecahkan kasus tersebut, tebak kenapa?”
“Karena kasus orang hilang dan pengrusakan itu melibatkan AionTex? ... Jadi, apakah kasus orang-orang hilang itu sebenarnya adalah kasus pembunuhan??!”
“Benar sekali.” Ucap Adnan.
“Jadi kalian menerima suap dari AionTex untuk menutupi kasus-kasus itu?”
“Hehhe, kau boleh bilang begitu ... Selama ini kamilah yang selalu menangani Kasus yang berkaitan dengan AionTex, dan menjauhkannya darimu. Namun tiba-tiba saja kau dengan seenaknya mengambil kasus Romi !! Hanya karena dia mengirimkan email padamu!”
“Romi, kalau begitu kalian pasti tahu Dimana dia saat ini?! Apakah dia baik-baik saja?”
“Ya, tenanglah ... Dari beberapa kasus orang hilang, ada yang memang telah dibunuh, dan ada juga yang hanya diculik, itu semua demi keuntungan bagi perusahaan AionTex. Romi masih baik-baik saja untuk saat ini. Dia sedang mengerjakan suatu proyek yang akan membuat AionTex bisa menggenggam dunia.”
“Apa??!” kriss benar-benar terkejut.
“Nahh, sekarang beritahu aku, tentang email yang dikirimkan oleh Romi. Apakah ada petunjuk lain?”
“Katakan dulu dimana Romi berada?!!”
“Kau tidak perlu mengetahuinya, karena sebentar lagi kau akan mati.” Ucap Adnan, sambil mengarahkan pistol kepada Kriss.
“Aku, pasti akan menyelamatkan Romi.” Ucap Kriss dengan sangat serius.
“Jawab pertanyaanku, atau aku akan menembak seluruh bagian tubuhmu satu persatu.”
Kriss berada dalam situasi hidup dan mati saat itu, dengan tubuh yang masih dipenuhi luka, bahkan untuk berdiri saja Kriss masih merasa kesakitan, apalagi jika harus disiksa semalaman dengan menerima beberapa timah panas pada tubuhnya. Namun saat itu tidak ada yang bisa dilakukan olehnya, sehingga dia hanya meneguhkan hatinya untuk menerima segala sesuatu yang akan terjadi.
Lalu tiba-tiba saja, sebuah peluru melesat entah darimana, menuju ke lengan Adnan yang sedang menodongkan pistol kepada Kriss, peluru itu langsung bersarang di tangan Adnan sehingga mengakibatkan pistol yang ada di genggaman tangan Adnan langsung terjatuh, diikuti oleh suara teriakan Adnan yang merasa sangat kesakitan sekaligus terkejut. Begitupun juga semua orang yang berada Disana, mereka langsung saja waspada dan bersiap untuk mengeluarkan pistol mereka masing-masing.
Namun seketika itu juga, lampu yang menerangi seisi ruangan itu, juga tiba-tiba ada yang menembak, sehingga seisi ruangan itu langsung menjadi gelap gulita, setelah itu mulai terdengar suara tembakan yang saling bersahutan, dibarengi oleh kilatan-kilatan cahaya tembakan yang memecah kegelapan di dalam gudang itu. Adnan terus berteriak memerintahkan para rekannya untuk menembaki sang penembak misterius yang keberadaannya tidak diketahui, namun tembakan yang terus mereka lesatkan sepertinya tidak berhasil mengenai targetnya.
Sedangkan Kriss, tentu saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ditengah-tengah kegelapan dan suasana yang semrawut itu, Kriss berlari keluar meninggalkan tempat tersebut, walaupun dengan langkah kaki yang tertatih-tatih, dan sekujur tubuh yang terasa sakit, namun Kriss tetap berusaha supaya bisa melarikan diri dari Adnan beserta para rekannya disana, yang penting bagi Kriss adalah bisa selamat, supaya dia bisa melanjutkan lagi penyelidikannya.
Lalu tanpa diduga, Kriss dihampiri oleh seseorang yang langsung menarik tangannya dan menuntun tangannya, supaya mereka berdua bisa menjauh dan melarikan diri bersama-sama dari area gudang tersebut. Orang misterius itu, adalah seorang wanita, yang memakai pakaian serba hitam, dan membawa pistol di tangannya, dengan rambut panjang bergelombang, berwarna coklat. Dia merupakan wanita ber’keahlian khusus, yang telah menembak tangan Adnan serta membuat kekacauan di gudang itu.
Dengan tergesa-gesa, dia membawa dan memasukan Kriss ke dalam mobilnya yang terparkir tidak jauh darisana. Kemudian dia segera menyalakan mobilnya dan langsung tancap gas untuk pergi meninggalkan area itu, sementara Adnan beserta para rekannya yang mulai menyadari bahwa tawanan mereka kini telah berhasil meloloskan diri, segera keluar dari gudang untuk mengejar tawanannya tersebut, namun sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena tawanannya sudah dibawa lari oleh orang misterius yang telah menembak lengannya, sehingga hal itu membuat Adnan jadi merasa sangat kesal, apalagi ditambah dengan adanya darah yang bercucuran dari lengannya.
Beralih pada Kriss yang sedang berada di dalam mobil bersama seorang wanita misterius yang telah menyelamatkan nyawanya. Sambil duduk dengan posisi terkulai lemas, Kriss menoleh lalu mengucapkan sesuatu kepada wanita itu.
“Terima kasih, siapapun dirimu.”
“Namaku Lisa.”
“Na- namaku Kriss.”
“Ya, salam kenal.” Ucap Lisa.
“Apakah kau juga mau menculikku?” Tanya Kriss.
“Tidak, aku akan membawamu ke tempat aman.”
“Oh, oke ... Maafkan aku, aku tidak bisa percaya pada siapapun saat ini.” Ucap Kriss.
“Aku mengerti, setelah kejadian tadi, kau pasti akan kesulitan untuk bisa mempercayai orang lain, terutama orang-orang di tempatmu bekerja.”
“I- iya, karena aku tidak tahu siapa saja yang sudah terlibat ... Lalu kau? Apa hubunganmu dengan semua masalah ini?” Tanya Kriss.
“Anggap saja aku adalah musuh AionTex.”
“Bisakah kau menjelaskan kepadaku lebih lanjut mengenai hal itu?” Pinta Kriss dengan penuh rasa penasaran.
“Hmm, darimana aku harus memulai ceritanya? ... Oh iya, begini. Bisnis keluargaku diambil alih oleh AionTex secara paksa, lalu ayahku yang ingin membawa masalah itu ke jalur hukum, tibactiba tewas secara misterius, sedangkan ibuku bunuh diri dikarenakan kehidupan kami yang sudah hancur, sehingga hanya tersisa aku seorang diri, dan aku harus berjuang untuk bertahan hidup dari remaja hingga dewasa ... Kini, aku sedang berusaha untuk membalas dendam kepada AionTex.”
“Hmm, aku mengerti. Kau juga salah satu korban.”
“Usahaku untuk bisa meruntuhkan AionTex sangatlah sulit dan selalu mengalami kegagalan, tapi aku tidak pernah menyerah. Hingga pada suatu ketika, saat aku sedang mengintai gedung perusahaan AionTex siang kemarin, aku melihat kau bersama dua rekanmu datang kesana lalu pulang dengan raut wajah kecewa. Setelah itu aku membuntuti mobil kalian dan menyaksikan sesuatu yang mencengangkan terjadi ... Sebuah truk tiba-tiba saja menabrak mobil kalian lalu, beberapa pria muncul dan menembaki kalian. Namun untungnya kau berhasil selamat.”
“Tidak juga, dua rekan yang kupercayai telah tewas disana. Sehingga aku tidak tahu apakah aku harus merasa senang karena sudah selamat, atau tidak.” Ucap kriss dengan perasaan menyesal.
“Ya, aku turut berduka ... Setelah kejadian itu aku melihatmu dijemput oleh mobil polisi tepat di depan sebuah gereja, namun aku menemukan kejanggalan saat melihat ada seorang pria misterius yang bersembunyi dibelakang mobil tersebut, dan menunduk ketika kau masuk ke dalam. Sehingga aku segera mengikuti mobil polisi yang membawamu itu dan tiba di area gudang tempat kau ditawan.”
“Hmm, jadi begitu ya... Sekarang aku mengerti, alasan mengapa kau bisa menyelamatkanku dari sana. Sekali lagi kuucapkan terima kasih.”
“Sama-sama.”
“Ngomong-ngomong, kita mau pergi kemana sekarang?” Tanya Kriss lagi.
“Kita akan pergi ke apartemenku, luka-lukamu akan kuobati disana, setelah itu kita akan memikirkan rencana selanjutnya.” Jawab Lisa.
“Baiklah, aku setuju.”
Beralih ke tempat lain, di sebuah ruangan megah yang ada di tingkat paling atas gedung perusahaan AionTex. Seseorang sedang duduk di meja kerjanya sambil menikmati secangkir kopi. Di adalah Leonard, yang tampaknya sedang menunggu kedatangan seseorang disana.
Lalu akhirnya seseorang yang ditunggu oleh Leonard datang ke ruangan itu, sehingga Leonard segera berdiri dan menyambutnya. Orang yang datang itu tak lain tak bukan adalah Adnan, beserta beberapa rekannya. Dia segera menghampiri Leonard dan berdiri di hadapannya untuk memberikan laporan mengenai Kriss.
“Bagaimana? Apakah kalian berhasil mendapatkan informasi darinya?” Tanya Leonard.
“Eumm, tidak. Kami gagal ... Kriss telah berhasil melarikan diri dari kami.” Jawab Adnan sambil sedikit menunduk.
“Apa? Bagaimana bisa? Lalu sebenarnya aku ini membayar kalian untuk apa?”
“Tenang saja, dia pasti akan segera menampakan dirinya kembali, kami akan berusaha untuk memancing dan menangkapnya.”
“Sebaiknya itu benar. Aku tidak ingin masalah ini sampai menjadi besar! Pokoknya kalian harus segera menyingkirkannya dan menutupi segala hal mengenai kasus ini, supaya tujuan kita semua bisa segera tercapai.” Ujar Leonard.
“Baik, kami mengerti. Kalau begitu kami permisi.” Ucap Adnan sambil berlalu pergi meninggalkan ruangan itu bersama rekan-rekannya.
Kemudian Leonard segera menoleh dan berjalan ke dekat jendela untuk menyaksikan pemandangan seluruh kota, dari gedung tinggi tempat dia bekerja itu. Dengan tatapan penuh hasrat, Leonard berkata pada dirinya sendiri, bahwa segalanya pasti akan berjalan dengan lancar, dan tidak ada satu orang’pun yang mampu untuk melawannya ataupun macam-macam dengannya, karena jika hal itu terjadi, maka mereka pasti akan segera disingkirkan.
Beralih kepada Kriss dan Lisa kembali. Saat ini Kriss sedang berada di Apartemen milik Lisa, dan sepertinya mereka berdua sudah mengobrol panjang lebar dan saling berbagi informasi kepada satu sama lain, sehingga kini Lisa juga jadi tahu mengenai kasus Romi. Dengan luka-luka disekujur tubuhnya yang sudah diobati dan dibalut dengan perban. Kriss saat ini sedang duduk sambil memperhatikan layar laptop, dia berusaha untuk masuk ke akun surel miliknya untuk memeriksa kotak masuk, karena siapa tahu saja ada surel yang masuk dengan petunjuk di dalamnya.
Lisa datang sambil membawakan secangkir kopi untuk Kriss, dan dia bertanya mengenai apa yang sedang Kriss lakukan. Kriss awalnya hanya terdiam dengan wajah sangat serius sambil terus memperhatikan layar, namun beberapa saat kemudian wajah Kriss mulai berubah menjadi sedikit sumringah, dan dia segera memberitahu Lisa mengenai apa yang dia temukan dalam kotak masuk surel tersebut.
“Ada sebuah surel masuk yang berasal dari akun misterius, dan isi darisurel ini adalah suatu titik koordinat yang bisa kita lacak lewat GPS.” Ucap Kriss.
“Hmm, mungkinkah itu berasal dari Romi?” Tanya Lisa.
“Ya, mungkin saja. Tapi titik lokasi ini terletak di suatu wilayah yang asing bagiku.”
“Wahh, ini adalah suatu petunjuk yang besar ... Tapi bisa saja ini juga merupakan jebakan untuk kita, karena kita tidak tahu siapa yang mengirim surel ini.”
“Hmm, benar juga. Bisa saja ini dikirim oleh pihak dari AionTex.”
“Ya, kita harus berhati-hati. Sekarang coba buka kembali surel yang dikirim oleh Romi padamu.” Pinta Lisa.
“Oke.” Lalu Kriss menunjukan surel dari Romi yang berisikan tentang peringatan bahwa dirinya dalam bahaya, dan ada kata ‘AionTex’ di akhir pesannya tersebut.
Lalu setelah terus memperhatikan dengan teliti, Lisa rupanya mulai menemukan sesuatu dari isi pesan tersebut, dia menemukan sebuah file yang disisipkan ke dalam pesan itu, ketika Lisa menanyakannya kepada Kriss, Kriss bilang bahwa isi file itu hanyalah tulisan acak-acakan yang tidak dimengerti olehnya, sehingga dia mengabaikannya.
Namun Lisa berusaha untuk meyakinkan Kriss bahwa file yang berisi tulisan acak-acakan itu merupakan kode yang bisa diprogram dan menunjukan sebuah pesan tersembunyi. Lalu dengan menggunakan kemampuan peretasan yang dimilikinya, Lisa mulai mengambil alih Laptop itu kemudian mulai memecahkan kode yang disisipkan oleh Romi di dalam pesan tersebut, sehingga dia bisa melihat isi dari pesan tersembunyi di dalamnya.
Lalu setelah Lisa berhasil memecahkan kode tersebut, dia segera memberitahu Kriss. “Nahh ini dia, aku berhasil membuka isi pesan tersembunyi ini.” Ucap Lisa.
“Wahh, kau hebat sekali.” Ujar Kriss dengan sumringah.
Kemudian Lisa menunjukan isi pesan tersembunyi itu, yang rupanya adalah semacam koordinat yang bisa dilacak melalui GPS, namun berbeda dari koordinat yang dikirimkan oleh akun misterius sebelumnya, koordinat yang ditunjukan oleh isi pesan Romi, menunjukan titik lokasi di sebuah pabrik milik AionTex. Dan tentu saja hal itu membuat Kriss dan Lisa semakin yakin bahwa di tempat itulah Romi berada, sedangkan koordinat yang dikirim melalui akun misterius itu hanyalah koordinat palsu yang dimaksudkan untuk menjebak mereka. Hampir saja mereka celaka.
“Aku sudah mencoba melacak koordinat ini melalui GPS, lihatlah Kriss. Koordinat di pabrik AionTex ini selalu berpindah-pindah ke berbagai tempat di sekitar pabrik. Itu berarti saat ini Romi sedang dibawa dan digiring untuk melakukan sesuatu disana. Atau mungkin dia sedang pergi ke kamar mandi.” Ucap Lisa, kemudian dia melanjutkan perkataannya lagi. “Pokoknya aku sangat yakin bahwa Romi pasti ada disana, dan lihatlah koordinat yang berada di wilayah asing itu, koordinatnya tetap diam di satu tempat, seakan hanya menunggu kedatangan kita disana. Sudah pasti itu adalah jebakan.”
“Ya, tidak diragukan lagi. Romi pasti menyimpan sebuah alat pelacak pada suatu tempat di tubuhnya, dan dia sudah menyisipkan koordinat dari alat pelacak itu ke dalam pesan tersembunyi yang dia berikan padaku. Pintar sekali.” Ucap Kriss.
“Hmm, ya. Jadi saat ini dia pasti sedang menunggu untuk bisa diselamatkan olehmu. Kita tidak boleh mengecewakannya.” Kata Linda dengan perasaan cemas.
“Kau benar, kita harus segera bertindak.”
Lalu tiba-tiba, sebuah berita yang menggemparkan, disiarkan melalui saluran televisi, yang sedang ditonton oleh Kriss dan Lisa disana. Siaran itu memberitahukan tentang kejadian penabrakan yang melibatkan antara truk dengan mobil polisi, namun hal yang diberitakan dalam siaran tersebut sepertinya sudah diatur sedemikian rupa sehingga jadi terdengar seperti ini.
“Pada siang kemarin, terjadi kecelakaan antara mobil truk dan mobil yang ditumpangi oleh tiga orang polisi. Mobil itu terlempar lalu meledak, hingga mengakibatkan ketiga polisi yang ada di dalamnya terbakar dan tewas seketika. Sampai saat ini, polisi masih terus menyelidiki tentang kejadian tersebut.” Ucap pembawa berita.
Kemudian Lisa berkata pada Kriss yang masih sedang tertegun sambil menyaksikan televisi. “Wahh, selamat ya, kau sudah resmi dinyatakan meninggal.”
“Hmm, ini hanyalah jebakan lain yang mereka buat supaya aku kembali muncul ke permukaan. Saat ini tidak ada yang bisa kupercayai dari pihak kepolisian, kita butuh satu orang lagi untuk misi penyelamatan Romi besok.”
“Dalam situasi seperti ini, kita memerlukan bantuan tambahan yang bisa diandalkan dan bisa dipercaya, apakah kau ada kenalan lain?” Tanya Lisa.
“Eumm, sebenarnya, kurasa ada seseorang yang sangat bisa diandalkan untuk membantu kita saat ini.” Ucap Kriss.
“Oh ya, siapa itu?” Tanya Lisa penasaran.
“Tapi kurasa akan sedikit sulit untuk bisa mengajak dia supaya mau bergabung ke dalam tim kita.” Jawab Kriss.
Sepertinya orang yang Kriss maksud itu adalah Beni, yaitu orang yang pernah menjadi rekan sekaligus teman baiknya di kepolisian, namun dikarenakan perasaan Beni yang saat ini membenci pihak kepolisian, disebabkan oleh konflik yang terjadi lima tahun yang lalu. Maka mengajak Beni untuk terlibat dalam kasus ini pasti sangatlah sulit untuk dilakukan. Tetapi walau bagaimanapun juga, saat ini Kriss sangat membutuhkan bantuan dari mantan rekannya tersebut, dan dia pasti akan berusaha supaya bisa meyakinkan Beni untuk bergabung ke dalam Timnya.
Berlanjut ke God Apps (ORIGIN) part 3