Pria itu mengambil kursi di samping tempat tidur Annisa, lalu duduk dengan sikap yang serius. "Nama saya Heri Hertawan, saya ayahnya Rangga," ucapnya. Annisa merasakan gelombang emosi mengalir melalui tubuhnya, namun dia tetap berusaha tenang. "Apa yang Anda inginkan?" Heri menatap Annisa dengan penuh kesungguhan. "Saya ingin meminta maaf atas apa yang telah Rangga lakukan. Dia telah melakukan banyak kesalahan dan saya sangat menyesalinya. Sebagai hukumannya, saya telah mengirimnya ke luar negeri." Annisa merasa kecewa dengan kejujuran Heri. "Rangga seharusnya dihukum dengan adil. Dia sudah menghancurkan hidup saya. Dia menghamili saya, lalu menusuk saya, dan sekarang dia bisa hidup nyaman di luar negeri sementara saya harus menanggung semuanya sendiri?" Heri menarik napas panjang, tam