Annisa menatap gadis kecil itu dengan terkejut. "Oh, ini Nasya?" tanyanya sambil mencoba bangkit sedikit dari tempat tidurnya.
Nasya menggenggam tangan Dewa erat-erat, merasa sedikit canggung di tengah situasi ini. "Halo, Tante," sapanya malu-malu.
Dewa meremas tangan putrinya dengan lembut, memberikan rasa tenang. "Nasya, ini Tante Annisa. Dia teman Papa," katanya, menatap Annisa dengan senyum yang mencoba menenangkan.
Rudy berdiri dari kursinya, memberikan ruang bagi Dewa dan Nasya untuk mendekat. Annisa memperhatikan interaksi antara Dewa dan Nasya, tetapi Annisa tampak gugup di hadapan anak istri pertama Dewa itu. "Senang bertemu denganmu, Nasya," katanya, suaranya lembut meskipun sedikit serak.
Nasya mengangguk, kemudian mendekati Annisa dengan langkah pelan. "Semoga Tante Annisa
