Keheningan menyelimuti ruangan tamu. Ayana masih menunduk dan gemetar. "Ayana!" panggil Langit, pada putrinya itu. Dan Ayana mengangkat wajahnya. "Iya, papah ..." ia sungguh sangat takut melihat wajah papahnya itu. "Kamu mau menikah sama Haya?" tanya nya. Ayana mengangguk. "Iya papah ..." Ayana kembali menunduk. "Baiklah. Paman mengijinkan kalian menikah." Dan semuanya bernapas lega. Ayana berdiri dan duduk bersimpuh memeluk kedua kakinya Langit. "Mamafin Ayana papa ..." gadis itu menangis sesal. "Papah boleh hukum ayana ..." "Sudah sayang ... semuanya sudah terjadi." Langit memeluk sang putri, dan mengecup keningnya. Lalu Binar pun memeluk dan mencium pucuk kepala sang putri. "Sudah sayang .... semuanya sudah terjadi. Mamah maafin kamu ... hanya saja ... pernikahan itu enggak semu