Karena Cinta.

1036 Words

Berlari masuk ke dalam rumah sakit, aku diikuti oleh Tuan Antonio dari belakang. Sampai di depan pintu ruangan anak. Aku bertemu dengan Mas Langit. Dia menatapku datar dan juga Antonio. Aku merasa seperti seorang istri yang baru saja selingkuh. Ah, sudahlah. Aku sangat benci dengan perasaan ini. Aku melewati mas Langit dan hendak masuk. Namun sebelum itu, Dilan keluar dari ruangan itu dan meraih tangan ku kuat. "Kita bicara!" "Dilan!" mas Langit menginterupsi. "Bukan urusan mas!" Dilan mengangkat tangannya. "Jangan kasar sama Binar!" Tuan Antonio berkata. "Kenapa? kamukan habis seneng seneng sama Binar kan? masih kurang? masih mau minta ronde yang lain?" serang Dilan. "Jangan sembarangan kamu!" Tuan Antonio enggak terima. "Lepasin tangan dia!" Kali ini Mas Langit yang bicara. "Seben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD