"Sepertinya nona Ayana sedang tidak baik baik saja, tuan." Ujar sang asisten rumah tangga. Dia mendatangi Haya yang sedang berada di ruang kerjanya. "Kenapa Nona?" "Dia ngomel enggak jelas dan juga marah marah enggak jelas." Haya melihat jam tangan di pergelangannya. Sudah pukul sembilan malam. "Oh, kalau begitu, saya pergi ke dulu menemui dia." Haya masih menggunakan kemeja kerjanya. Karena pekerjaannya memang sangat luar biasa. Lalu meinggalkan ruangan itu, dengan asisten rumah tangga yang mengekor. Haya pergi ke kamarnya menemui sang istri. Sedangkan sang asisten rumah tangga masuk ke dapur dan membereskan dapur. "Kamu kenapa sayang?" tanya Haya, ia memeluk punggung Ayana yang sedang duduk di sopa, menatap pemandangan malam. Mengecup pucuk kepalanya dengan lembut. "Apa kamu mau s