Bab 2: Pertemuan singkat

1353 Words
Setelah lulus SMP, Mily melanjutkan di SMA Negeri 2 Demak pada tahun 2007 di kelas X-4. Mily duduk sebangku dengan Vita, teman yang sudah dikenalnya sejak kelas 3 SMP walaupun dari sekolah yang berbeda. Pelajaran di sekolah sudah dimulai, dengan teman-teman baru tapi ada juga teman dari alumni SMP yang sama ada Fitri dan Sari, dan guru baru juga pastinya. Suatu hari Rian bertanya kepada Vita melalui SMS. “Vita, kamu punya teman yang cantik dan putih nggak?” “Kayaknya ya ada, memangnya kenapa?” kata Vita. “Nama dia siapa? Dan nomor HP dia berapa?” tanya Rian lagi. “Nama dia Mily. Kalau soal nomor HP maaf ya, aku belum bisa memberimu nomor HP dia, karena aku harus tanya dulu dengan Mily, boleh atau tidak nomornya aku berikan ke kamu” jelas Vita. “Sekarang saja tidak usah tanya dengan dia!” tegas Rian. “Tidak bisa. Besok saja kalau aku sudah tanya sama dia di sekolah.” Kata Vita. “Ya sudah. Aku tunggu ya” kata Rian. Akhirnya Rian mau menunggu Vita memberikan nomor HP Mily. Keesokan harinya, Mily berangkat sekolah pukul 06.15 WIB. Mily sampai di sekolah pukul 06.40 WIB. Setelah pelajaran selesai bel istirahat pertama pun berbunyi dan Vita langsung memberi tahu Mily, “Mily, temanku minta nomor HP kamu, boleh tidak?” “Teman kamu minta nomorku? Buat apa?” jawab Mily agak penasaran. “Ya aku tidak tahu mungkin dia mau kenalan sama kamu.” Kata Vita. “Memangnya nama teman kamu siapa? Dia sekolah dimana?” tanya Mily. “Nama dia Rian, dia kakak kelasku waktu SMP dulu. Sekarang dia sekolah di SMA Negeri 1 Demak, kelas XI IPA. Bagaimana Mily? Boleh tidak Rian minta nomor HP kamu?” cerita Vita dengan singkat. “sebenarnya Rian dulu pernah naksir sama aku, Mily tapi aku tolak. Nah, sekarang dia nyari cewek yang cantik dan putih, terus aku ingat kamu, hehehe” kata Vita yang menceritakan masa lalunya. “ih, aku gak putih lhoh, Vit tapi kuning langsat,” bantah Mily. “Iya kan yang penting lebih putih kamu daripada aku, Mily.” Kata Vita. “Ooh ya sudah kalau begitu, terserah kamu aja, tapi beritahu dia ya nomorku jangan disebar atau diberikan kepada orang lain” kata Mily dengan halus. “Oke, nanti malam saja aku berikan nomormu ke dia.” Kata Vita. “Terserah kamu, Vit. Kita ke perpustakaan yuk!” ajak Mily yang sebenarnya suka baca buku di perpustakaan. Sesekali saat dia sedang puasa senin kamis Mily tidak makan bersama teman-temannya di kantin, jadi Mily lebih memilih ke perpustakaan daripada di dalam kelas sendiri. “Gak ah, aku gak terlalu suka ke perpustakaan kok Mily,” Jawab Vita. “Ya sudah, aku ke perpustakaan sendiri” Kata Mily sambil berjalan menuju perpustakaan. Di perpustakaan Mily melihat rak koran dan mengambil salah satu koran di rak itu, Mily membaca koran hanya sebentar saja karena Mily memilih info yang menarik saja untuk dibaca. Setelah selesai membaca koran Mily mengembalikan koran di tempatnya kemudian menuju rak buku yang berisi macam-macam novel. Mily mengambil salah satu buku di rak buku itu dengan judul "risalah cinta" karya penulis terkenal. Setelah mendapat persetujuan dari Mily, Vita pun langsung memberikan nomor HP Mily ke Rian dan menyampaikan pesan Mily tadi. “nomormu sudah aku berikan kepada Rian, Mily” kata Vita dengan senyum menggoda. “apa? Langsung kamu berikan kepada Rian? Beneran?” tanya Mily dengan terkejut. “iya beneran lah Mily, masa aku bohong Mily,” jawab Vita santai. “kok gak nanti aja setelah pulang sekolah?” tanya Mily lagi. “kelamaan Mily, lagi pula Rian menanyakan nomor kamu terus,” jawab Vita jujur. “yaah, ya sudahlah kalau sudah diberikan, aku pikir kamu akan memberikannya nanti malam,” sambung Mily. Rian pun menerima nomor Mily dari Vita. beberapa saat setelah pulang sekolah, HP Mily berdering tidak hanya sekali, tapi beberapa kali, dan nomor asing masuk silih berganti. Mily tidak pernah menjawab telepon yang masuk dari nomor yang tidak dikenal. Mily tidak tahu siapa yang menelepon terus – menerus itu. “Hmm, siapa sih yang menelepon aku terus! Iseng banget tuh orang! Mengganggu saja!” gumam Mily. Mily jadi penasaran dengan orang yang sering menelepon di HP-nya. “apa Rian temannya Vita ya yang telp aku terus?!” gumam Mily dalam hati, karena Mily tidak tahu siapa yang menelepon terus, kemudian Mily bertanya kepada Vita tentang nomor yang menelepon dia terus. Dan Vita memberitahu Mily kalau yang sering menelepon terus itu nomor HPnya si Rian. Di malam hari, Rian memperkenalkan diri dengan Mily melalui SMS. Mily pun juga memperkenalkan diri dengan Rian. Hari-hari telah berganti, pelajaran sekolah kini telah selesai, tibalah saatnya siswa-siswi untuk istirahat. Mily membaca buku di dalam kelas dan tidak ikut membeli jajan di kantin sekolah bersama teman-temannya karena sedang puasa sunnah. Sesaat kemudian, teman-teman Mily kembali dari kantin. Fitri menyapa Mily, “sedang baca apa Mil?” tanya Fitri. “sedang baca novel, Fit.” Jawab Mily. “rajinnyaaa, hehe” kata Fitri menggoda Mily. “bagaimana kamu dengan Rian, Mily?” tanya Vita. “ya, baik sebagai teman” jawab Mily. “emh, Vit, Rian itu kaya gimana sih orangnya?” sambung Mily dan bertanya dengan penasaran. “dia baik, tinggi, cakep.” Jawab Vita. “ah, masak sih?” kata Mily yang meragukan jawaban dari Vita. “bagaimana nanti kalau pulang sekolah kita lihat dia aja Mily, rumahnya sebelah sekolah kita, lebih tepatnya sebelah dealer motor di sebelah sekolah kita.” Kata Vita. “baiklah,” jawab Mily setuju dengan saran Vita. Jam dinding sekolah sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB pelajaran sekolah telah selesai dan saatnya untuk pulang. Fitri mengajak Mily dan Vita untuk pulang, namun Vita menolak ajakan Fitri, dengan alasan masih ada urusan sebentar dan Mily menemani Vita. Vita menyarankan Fitri dan teman-temannya untuk pulang lebih dulu. Mily dan Vita di dalam kelas menunggu Rian pulang sampai pukul 14.00 WIB. Waktu menunjukkan sudah hampir jam 2 siang, Mily dan Vita keluar dari kelas dan menuju ke depan sekolah untuk menunggu Rian. Sesaat tibalah angkutan warna jingga berhenti di seberang jalan depan rumah Rian. Tak lama kemudian Rian turun dari angkutan itu. Rian menoleh ke sebelah kiri dan melihat Vita dan temannya, langsung saja Rian berjalan menghampiri Vita dan temannya yang tak lain adalah Mily. Vita menyapa Rian dan langsung saja mengenalkan Mily dengan Rian. Mily dan Rian saling berjabat tangan, Mily agak gugup saat pertama kali bertemu dengan Rian. Akhirnya Mily dan Rian berkenalan dengan tatap muka, walaupun sebelumnya mereka sudah berkenalan melalui SMS. Vita yang melihat Mily dan Rian berkenalan juga berjabat tangan tersenyum sumringah. Tak lama Rian bertemu dengan Mily dan juga Vita kemudian Rian pamit untuk pulang. Mily dan Vita melihat Rian berjalan menuju rumah nya. Angkutan warna jingga pun sudah tiba, saatnya Mily dan Vita untuk pulang ke rumah masing-masing. Pertemuan yang sangat singkat dan mengesankan bagi Mily dan Vita. “Menurutmu Rian bagaimana Mily?” tanya Vita tiba-tiba saat masih di dalam angkutan. “Rian? Lumayan.” Jawab Mily. “cie-cie yang baru ketemu dengan Rian” goda Vita dengan tersenyum bahagia karena sahabatnya baru saja bertemu dengan laki-laki. “apaan sih Vit,” kata Mily dengan tersipu malu. Tiba lah saatnya Vita untuk turun dari kendaraan umum berwarna jingga itu, dan tak lupa berpamitan dengan Mily yang masih duduk di dalam kendaraan itu. Beberapa bulan kemudian, Rian meminta Mily untuk menjadi pacarnya, “Mily, aku mau bicara sama kamu” Kata Rian. “Kamu mau bicara apa?” tanya Mily. “Emm..Mil, kamu itu cantik, dan sebenarnya aku suka sama kamu sejak awal kita bertemu. Mil, mau kah kamu menjadi pacarku?” kata Rian. Kata-kata yang diucapkan Rian membuat Mily terkejut hingga jantung berdegup lebih kencang dari sebelumnya. “Maaf Yan, aku belum bisa menjawab pertanyaan kamu sekarang, aku butuh waktu untuk menjawabnya” kata Mily. “lagi pula sebenarnya, aku takut pacaran, takut dimarahi orang tuaku karena kalau mereka tau pasti mereka khawatir belajarku akan terganggu,” sambung Mily. “Baiklah. Aku beri kamu waktu selama tiga hari, dan aku tunggu jawaban darimu.” Kata Rian seolah mengerti apa yang dirasakan Mily.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD