cinta di kehidupanku

cinta di kehidupanku

book_age16+
9
FOLLOW
1K
READ
playboy
goodgirl
student
drama
sweet
highschool
first love
school
nurse
shy
like
intro-logo
Blurb

Detik – detik pengumuman kelulusan telah tiba. Kondisi tubuh Mily menjadi agak panas dan gelisah ketika menunggu pengumuman kelulusan itu di rumah. Terdengar suara motor ayahnya yang baru pulang ambil surat pengumuman di sekolah Mily. Akhirnya selembar kertas pun telah sampai di tangan ayahnya dan kemudian diberikan kepada Mily.

“Lulus apa tidak, Yah?” tanya Mily dengan sedikit lemas.

“Tidak” jawab ayah sambil tersenyum. Tapi Mily tidak percaya dengan jawaban dari ayahnya. Kemudian Mily membuka amplop yang berisi selembar kertas lalu membaca kertas itu dan di kertas itu Mily dinyatakan LULUS.

“Alhamdulillah. Aku lulus.” kata Mily.

"Terima kasih, Ayah" Ucap Mily sambil mencium punggung tangan ayahnya.

"Iya" jawab ayah sambil mengusap kepala Mily.

Sore harinya setelah pengumuman kelulusan Maria teman dekat SMP Mily datang ke rumah dan menanyakan kebenaran rumor yang telah beredar.

"Assalamu'alaikum" Sapa Maria di depan pintu.

"Wa'alaikum salam, Mar" Jawab Mily.

"Dek Mily, aku kesini mau tanya, katanya kamu gak lulus, bener gak dek?" Tanya Maria dengan sedikit cemas.

"Lulus kok, Mar. Kata siapa aku gak lulus?" Jawab Mily dengan penasaran.

"Kata orang-orang, kata tetanggamu juga, aku gak percaya kalau kamu gak lulus, makanya aku kesini" Jelas Maria.

'Tetanggaku? Tetanggaku siapa ya?' batin Mily.

"Owh, aku lulus kok, ini surat pengumumannya" Jawab Mily sambil menyerahkan amplop berisi surat pengumuman kelulusan.

"Alhamdulillah kalau kamu lulus, lega aku dek, kok kata orang-orang kamu gak lulus ya?" Jawab Maria yang masih penasaran.

"Ya aku gak tahu, Mar dan yang penting di surat ini jelas tertulis LULUS." Jawab Mily dengan santai tapi juga penasaran siapa dalang pembuat rumor itu.

"ya sudah alhamdulillah kalau lulus, aku pulang ya sudah sore" Jawab Maria dengan lega sambil menyerahkan amplop berisi surat kelulusan tadi.

"Iya hati-hati Mar," Kata Mily

"Iya, assalamu'alaikum" Pamit Maria.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Mily.

Pada hari Senin, Mily dan Maria ke Sekolah untuk mengambil ijazah. Mily melihat dan membaca di papan pengumuman depan ruang guru, disitu tercantum nama siswa-siswi yang lulus dan tidak lulus. Mily fokus melihat sebuah nama yang merupakan tetangga dari Mily, Yati dinyatakan TIDAK LULUS di pengumuman itu. "Apa mungkin Yati ya yang membuat rumor yang tidak benar itu? tapi kenapa ya? Hmm ya sudahlah biarkan saja, yang peting Maria tahu kebenarannya." Gumam Mily dalam hati, karena memang saat pengumuman kelulusan Mily memilih tidak datang ke sekolah, berbeda dengan teman-temannya yang datang ke sekolah.

Setelah lulus SMP, Mily melanjutkan di SMA Negeri Demak pada tahun 2007 di kelas X-4. Mily duduk sebangku dengan Vita, teman yang sudah dikenalnya sejak kelas 3 SMP walaupun dari sekolah yang berbeda.

Pelajaran di sekolah sudah dimulai, dengan teman-teman baru tapi ada juga teman dari alumni SMP yang sama ada Fitri dan Sari, dan guru baru juga pastinya. Suatu hari Rian bertanya kapada Vita melalui SMS.

ic_default
chap-preview
Free preview
Bab 1. Kelulusan Mily
. Detik – detik pengumuman kelulusan telah tiba. Kondisi tubuh Mily menjadi agak panas dan gelisah ketika menunggu pengumuman kelulusan itu di rumah. Terdengar suara motor ayahnya yang baru pulang ambil surat pengumuman di sekolah Mily. Akhirnya selembar kertas pun telah sampai di tangan ayahnya dan kemudian diberikan kepada Mily. “Lulus apa tidak, Yah?” tanya Mily dengan sedikit lemas. “Tidak” jawab ayah sambil tersenyum. Tapi Mily tidak percaya dengan jawaban dari ayahnya. Mily tau ayahnya pasti bercanda, kemudian Mily membuka amplop yang berisi selembar kertas lalu membaca kertas itu dan di kertas itu Mily dinyatakan LULUS. “Alhamdulillah. Aku lulus.” Kata Mily. “Terima kasih, Ayah” Ucap Mily sambil mencium punggung tangan ayahnya. “Iya” jawab ayah sambil mengusap kepala Mily. Sore harinya setelah pengumuman kelulusan Maria teman dekat SMP Mily datang ke rumah dan menanyakan kebenaran rumor yang telah beredar. “Assalamu’alaikum” Sapa Maria di depan pintu. “Wa’alaikum salam, Mar” Jawab Mily. “Dek Mily, aku kesini mau tanya, katanya kamu gak lulus, bener gak dek?” Tanya Maria dengan sedikit cemas. “Lulus kok, Mar. Kata siapa aku gak lulus?” Jawab Mily dengan penasaran. “Kata orang-orang, kata tetanggamu juga, aku gak percaya kalau kamu gak lulus, makanya aku kesini” Jelas Maria. ‘Tetanggaku? Tetanggaku siapa ya?’ batin Mily. “Owh, aku lulus kok, ini surat pengumumannya” Jawab Mily sambil menyerahkan amplop berisi surat pengumuman kelulusan. “Alhamdulillah kalau kamu lulus, lega aku dek, kok kata orang-orang kamu gak lulus ya?” Jawab Maria yang masih penasaran. “Ya aku gak tahu, Mar. aku jua baru tau kalau ada rumor seperti itu dan yang penting di surat ini jelas tertulis LULUS.” Jawab Mily dengan santai tapi juga penasaran siapa dalang pembuat rumor itu. “ya sudah alhamdulillah kalau lulus, aku pulang ya sudah sore” jawab Maria dengan lega sambil menyerahkan amplop berisi surat kelulusan tadi. “Iya hati-hati Mar,” kata Mily “Iya, assalamu’alaikum” pamit Maria. “Wa’alaikumsalam.” jawab Mily. Pada hari Senin, Mily dan Maria ke sekolah untuk mengambil ijazah. Mily melihat dan membaca di papan pengumuman depan ruang guru, disitu tercantum nama siswa-siswi yang lulus dan tidak lulus. Mily melihat barisan nama dari atas hingga bawah, dari kelas A sampai dengan kelas F. Pada akhirnya Mily fokus melihat sebuah nama yang merupakan tetangga dari Mily, Yati dinyatakan TIDAK LULUS di papan pengumuman itu. “Apakah mungkin Yati yang membuat rumor tidak benar itu? Tapi kenapa ya? Eh, kenapa waktu itu aku tanya Yati soal kelulusannya, dia jawab ‘lulus’ ya? Hmm ya sudahlah biarkan saja, yang penting Maria sudah tahu kebenarannya.” Gumam Mily dalam hati, karena memang saat pengumuman kelulusan Mily memilih tidak datang ke sekolah, berbeda dengan teman-temannya yang datang ke sekolah. ***flashback yati*** Setelah Mily menerima dan membaca surat pengumuman kelulusan itu, Mily melihat Yati pulang dari sekolah dengan berjalan kaki, dan Mily langsung menyapa Yati. “Yati, bagaimana pengumumannya? Kamu lulus apa tidak?” tanya Mily. “Lulus, dek. Kamu tadi kenapa gak datang ke sekolah?” jawab Yati. “tidak apa-apa, aku gak enak badan.” Jawab Mily karena memang saat itu badan Mily terasa agak panas dan sedikit lemas. “owh, tadi dicari Maria dan teman-teman yang lain.” Kata Yati. “owh, teman-teman yang datang ke sekolah tadi banyak kah?” tanya Mily. “iya, banyak yang datang ke sekolah. Ya sudah dek, aku pulang ya,” kata Yati. “iya” jawab Mily dan kemudian Yati berjalan lagi menuju rumah yang berjarak 3 rumah dari rumah Mily. Mily kembali masuk rumah dan melanjutkan kegiatannya untuk makan siang dan sholat dzuhur. ***flashback end*** Setelah kelulusan Mily masih belum menentukan melanjutkan ke sekolah mana, antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA). Mily sebenarnya ingin melanjutkan ke SMK dengan alasan setelah lulus sekolah bisa langsung kerja sesuai dengan jurusan yang diambil, namun Ayah Mily lebih menekankan ke SMA agar bisa melanjutkan hingga sarjana. Berdasarkan pemikiran Ayah Mily, kalau sekolah di SMK tidak bisa melanjutkan untuk kuliah, padahal sekolah di SMK masih bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana. Akhirnya Mily hanya diam dan mengikuti arahan ayahnya. Mily memang anak yang selalu nurut sama orang tua, tidak pernah membantah apa yang dikatakan orang tuanya, dan tidak pernah menuntut ataupun meminta sesuatu kepada orang tuanya kecuali untuk hal yang benar-benar penting maupun mendesak.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Shanin’s Diary

read
10.1K
bc

Me and My Freezer Boy

read
44.0K
bc

Terjebak Pemuas Hasrat Om Maven

read
39.0K
bc

Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar

read
7.0K
bc

Tentang Kean [END]

read
10.7K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
9.1K
bc

Rayuan Sang Casanova

read
4.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook