Jimmy terdampar di sebuah sabana yang begitu hijau dengan langit biru tanpa awan mendung di atas kepalanya. Saat Jimmy membuka mata ada satu hal yang sangat tidak masuk di akalnya melebihi posisinya sedang terbaring saat ini, yaitu tubuhnya yang tiba-tiba telah bertransformasi menjadi seperti bukan dirinya sendiri. Jiwanya terjebak pada tubuh seorang pria dewasa berusia sekitar 25 tahun yang tampak tampan dan gagah ditunjang dengan postur tubuhnya yang tinggi dan berotot.
Terkejut adalah reaksi pertama yang bisa mewakili suasana hati Jimmy saat ini. Jimmy yang belum bisa beradaptasi dengan tubuh asingnya ini mendapati kenyataan perutnya mengeluarkan bunyi aneh. Rasa lapar yang tak kenal kompromi itu datang di waktu yang sangat tidak tepat. Jimmy akhirnya bangkit berdiri untuk melihat ke sekelilingnya. Siapa tahu saja setelah berkeliling dia bisa tahu saat ini sedang berada di mana, sekaligus mencari tahu kepentingan apa yang dilakukannya di tempat aneh ini.
Bayangkan saja, di era modern seperti ini masih ada tempat sealami dan seindah ini. Di daerah peternakan dan perkebunan milik kakeknya yang jauh dari pusat kota saja tidak seperti ini.
Jimmy memulai perjalanannya menyusuri padang rumput nan hijau itu seorang diri. Jimmy tidak mengerti harus berbuat apa di negeri antah berantah dan tubuh yang terasa begitu asing baginya. Namun semakin lama menelusuri tempat ini dia merasa seperti mengenal daerah terpencil ini. Sepanjang hari Jimmy mencoba mengingat di mana dia pernah melihat tempat yang mirip-mirip seperti ini sebelumnya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat makhluk aneh muncul di hadapannya. Jimmy berteriak histeris. Nalurinya berkata untuk segera lari dari tempat itu. Dalam hitungan ketiga Jimmy lari terbirit-b***t menghindari makhluk aneh itu. Bentuknya menyerupai kepompong, tapi kepalanya seperti kepala burung hantu. Lebih anehnya lagi makhluk itu mengeluarkan suara melengking tinggi yang mampu memekakkan telinga.
Ketika Jimmy tersudut dia akhirnya memasrahkan nasibnya pada makhluk setengah kepompong itu. Jimmy pun menutup matanya. Entah dia terpejam selama berapa lama. Bahkan Jimmy beranggapan saat ini dirinya sedang berada di alam lain karena telah kehilangan nyawanya.
“Hey, bukalah matamu! Kepompong busuk itu telah pergi,” ucap seseorang yang tak dikenal oleh Jimmy.
“Kepompong busuk?” tanya Jimmy mengulang kata-kata yang diucapkan oleh laki-laki kira-kira seusia dengannya.
“Lain kali kau harus lebih waspada lagi. Meskipun kepompong busuk itu tergolong monster paling lemah dan mudah ditaklukkan, tapi api yang disemburkan lewat mulutnya mampu membuat kulit terasa gatal selama berjam-jam.”
“Tadi itu makhluk apa?”
“Kau tidak tahu soal monster kecil tadi?”
“Aku bahkan tidak tahu ini tempat apa.”
“Memangnya kau berasal dari wilayah kerajaan mana? Aku rasa tidak ada satupun penghuni Jackstone Universe yang tidak tahu ini tempat apa.”
“A… apa tadi yang kau katakan? Jackstone Universe?” tanya Jimmy semakin tidak memahami keanehan yang terjadi pada dirinya.
Laki-laki yang sedari tadi berbincang dengan Jimmy menatap heran. Dia merasa tidak ada yang aneh pada diri Jimmy. Namun kenyataannya saat ini Jimmy justru menjadi orang paling aneh yang pernah ia temui dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.
Jimmy berusaha kerasa mencoba mengingat pernah mendengar di mana nama yang disebutkan oleh laki-laki asing yang masih bertahan berdiri di hadapannya ini, dan juga nama tempat yang menjadi tempat kakinya berpijak.
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya laki-laki itu hati-hati.
“Tadi aku sedang bermain game RPG favoritku di kamar. Tiba-tiba listrik padam, lalu aku pingsan. Dan saat membuka mata aku sudah berada di padang rumput yang sangat luas ini.”
“Game RPG? Apa itu? Aku semakin tidak mengerti apa yang kau katakan. Lebih baik kita segera pergi dari tanah matahari terbit ini sebelum para monster yang menghuni di sekitar wilayah ini terbangun lalu kembali menyerang kita.
“Serius kau tidak tahu apa itu game RPG? Itu adalah sebuah permainan di perangkat komputer yang sedang digandrungi oleh anak muda seusiaku.”
“Aku semakin tidak mengerti apa yang kau katakan. Aku akan pergi. Kalau kau masih ingin bertahan di tempat ini. Bisa aku pastikan saat kembali ke tempat ini besok pagi, jangan salahkan aku kalau seluruh tubuhmu sudah habis dimakan oleh monster di wilayah ini.”
Laki-laki itu benar-benar pergi meninggalkan Jimmy. Tak ingin mengalami peristiwa buruk seperti yang dikatakan oleh laki-laki tadi, Jimmy memutuskan untuk mengikuti laki-laki itu.
“Perkenalkan, aku Travol,” ucap Laki-laki itu memperkenalkan diri terlebih dulu. “Kau siapa?”
“Travol?” ucap Jimmy tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya.
Dia ingat sekarang pernah melihat tempat yang kini sedang dilaluinya, nama Jackstone Universe yang tadi disebutkan oleh laki-laki yang menyelamatkan jiwanya serta nama laki-laki yang telah menemaninya selama tiga tahun terakhir. Semuanya didengar dan dilihat oleh Jimmy di permainan komputer yang telah dimainkannya selama tiga tahun.
“Lalu siapa namamu? Dan dari mana kau berasal?”
Jimmy bingung harus menjawab apa ketika ditanya hal itu. Akhirnya dia memutuskan dengan menjawab, “Jim Dye dari Newstone,” jawab Jimmy menyebutkan nama karakter yang digunakan Jimmy ketika memainkan permainan game War of Aeolian.
“Newstone? Itu adalah kota kecil di wilayah utara kerajaan Chazia Empire. Kota terasing yang tidak pernah mendapat kunjungan dari sang raja dan juga negeri terasing yang menjadi tempat karantina para penduduk negeri saat terkena wabah ataupun sedang bergejala telah tertular virus yang sedang ditakuti oleh kerajaan lain.
Jimmy benar-benar tidak tahu harus berkomentar apa lagi. Saat ini semuanya terasa tidak asing bagi Jimmy dan terasa bagaikan seperti mimpi. Dia kemudian melanjutkan langkah tidak jauh dari Travol supaya tidak sampai menghilang saat mendung. Jimmy memulai perjalanannya menyusuri padang rumput nan hijau itu. Jimmy yang menamai dirinya sebagai Jim Dye tidak mengerti harus berbuat apa di negeri, antah berantah dan tubuh yang terasa begitu asing baginya. Dia menggunakan nama itu saat sampai di desa setempat dan seseorang menanyakan nama dan tujuannya datang ke desa terpencil itu.
Travol, pengembara yang sedang berkelana untuk mencari guru yang bisa mengajarinya ilmu sihir. Keduanya lalu menjadi teman yang baik. Travol menceritakan banyak hal yang diketahui dan ditemuinya selama melakukan perjalanan pada Jim Dye. Banyak pengetahuan penting soal dunia baru ini yang didapatkan oleh Jim Dye dari Travol. Termasuk sejarah peradaban negeri yang kini diketahui oleh Jim Dye bernama Chazia Empire.
~~~
^vee^