Dua Puluh Dua

1308 Words

%%% Hal yang membuat Nasya terkejut adalah, ternyata selama ia dan Bara pergi, Bara menyuruh orang untuk menyiapkan kamar baru untuknya. "Suka?" tanya Bara. Nasya mengangguk mantab sambil menatap Bara dengan mata berbinar. "Keren banget dalam sehari semalam ruangan ini jadi bagus banget," kagum Nasya. Bara menyandarkan punggungnya di pintu, sambil terus memperhatikan Nasya yang mulai memasuki kamar barunya. "Aku akan lakuin apa saja yang membuat kamu nyaman berada di sisiku," ujar Bara. Nasya menoleh dan kembali tersenyum. Kali ini dengan pipi yang merah merona. "Sweet banget pacar aku," puji Nasya. "Pacar? Calon suami, Sya," ralat Bara. Nasya terkikik geli. Bara menegakkan badannya lalu berjalan maju mendekat ke arah Nasya. Tangannya terangkat untuk membelai rambut 'calon istri'

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD