0.9

788 Words

Kenop pintu studio berbunyi. Seseorang berusaha membukanya. Kau langsung terdiam karna sudah menebak siapa itu. Padahal sekarang masih pukul tujuh pagi dan udara sangat dingin tapi kakak mu sudah datang buru-buru. Kau dapat membaca jelas apa yang ada di kepalanya. Kau menoleh ke belakang tidak mendapati Yunki di sana. Pria itu masih belum selesai mandi. Akhirnya dengan keraguan dan rasa takut bercampur rasa bersalah kau melangkahkan kaki. Perlahan membuka pintu. Tepat yang berdiri di sana adalah kakak mu, seperti yang kau tebak –tapi tetap saja masih membuatmu kaget. Dalam dirimu berharap itu bukan dia. "K-ka –..." Suara mu lirih melihat raut marah Wendy. "Wendy?" Dari belakangmu suara Yunki terdengar. Kau langsung menoleh dan dia baru saja selesai mandi dengan rambut basahnya. Yunki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD