Setelah berpikir semalaman,Aku bertekad meminta maaf pada Nino,tapi sampai bel masuk sekolah,bangku Nino dan Omen tetap kosong.
"Nino sama Omen ga masuk ya Dis?"tanyaku sambil mengeluarkan buku pelajaranku
"Mereka berdua di skors,elo ga tau?"tanya Gendis berbisik karena guru Kimia sudah masuk kelas
Aku terbelak
"Kenapa?"tanyaku ikutan berbisik
"Kegep tawuran!"jelas Gendis
Aku langsung tercenung.Hal yang aku takuti terjadi.
"Berapa hari?"tanyaku lagi
Gendis menatapku
"Seminggu!,entar lagi ya ceritanya,gue ga mau di hukum kerjain soal di depan kelas"tolak Gendis
Aku langsung diam,dan mencoba konsentrasi.Tapi mana bisa,aku penasaran.Sisa pelajaran hari ini sampai aku abaikan.Dan rasa penasaranku terjawab begitu pulang sekolah.Rengga menjelaskan pada aku,Karin dan Sinta di kios bakso tempat kami biasa nongkrong.
"Anak anak kegep bawa samurai,klewang,sama cerurit yang di umpetin di pohon pohon dekat parkiran,pas banget mereka pulang tawuran hari jumat kemarin.Konyol sih orang pada sholat jumat malah pada tawuran,jadi kepergok satpam pas beresin alat alat tawuran"jelas Rengga
"Elo ga ikutan?"tanyaku
Rengga tertawa
"Mau sih,tapi gue megang samurai aja gemeteran,Omen bilang bahaya kalo gue ikutan,jadi gue ga pernah di ajak.Lagian mental gue ga sekuat mereka,gue takut mati!"kata Rengga lagi
Kami bertiga cewe cewe tertawa
"Berapa orang sih Reng yang di hukum?"tanya Sinta
Rengga diam sebentar
"Hm....kayanya 20 orangan,dan yang kelas X cuma Nino,Omen,Obi,sama Roland.Mereka memang yang nyalinya pada gede"kata Rengga tersenyum meringis
"Nyali gede cuma buat berentem ga jelas.Buat apa?"keluhku
Karin tertawa
"Jiah...takut dia Ninonya mati!!"ledek Karin
Aku merengut
"Apaan sih lo?,urus tuh si Obi!"jeritku kesal
"Ngapain!,kali cowo gue.Lagian belum gue nanya,dia udah WA kasih tau gue kalo dia kena skors gara gara tawuran trus lagi di setrap emak bapake di rumah"jelas Karin
Aku dan Sinta ngakak
"Ngapa elo pada ketawa?"keluh Karin
"Katanya ga minat,tapi chat chat an berbagi kabar"ledek Sinta
"Tau lo,katanya ga minat pacaran dulu,itu sih elo PDKT"aku menambahkan
Karin merona lalu bangkit
"Pulang ah...."kata Karin
Aku dan Sinta makin ngakak
"Baper!"ledekku kompakan dengan Sinta
Karin cemberut
"Gue sama dia sekelas,masuk grub WA kelas,jadi bukan gue sengaja kasih nomor gue,trus ngarep dia chat gue"sanggah Karin
"Tau.....gue..."kata Sinta
"Trus ngapa elo ledek gue?"keluh Karin jutek
"Suka aja liat elo blushing!"jawabku
Karin terbelak
"Iya lo,gue baru tau elo lagi PDKT sama Obi"ledek Rengga ikutan
"Gue pulang duluan!"pamit Karin jutek lalu berlalu
Aku dan Sinta langsung kelabakan lihat Karin ngambek.Tapi Karin bukan tipe yang baperan kalo di ledek.Buktinya pas aku dan Sinta nyusul,kami sudah tertawa bareng lagi dan tidak sadar kalo Rengga mengekor.
"Rengga balik Sin,elo ga ajak bareng aja?"goda Karin
Sinta tertawa
"Dia juga bawa mobil,ga guna elo niat balas ledek gue,Rengga terlalu tenang buat elo pancing emosinya,tar elo kecewa"kata Sinta sambil masuk mobil
"Kalo gebetan emang bakal tau ya,pasti ga cuma sifatnya doang,yakin gue pasti elo tau juga ukran kolor Rengga"kata Karin gesrek begitu masuk mobil dan duduk di sebelah Sinta.Aku duduk di bangku belakang
Aku dan Sinta ngakak lalu berebut menoyor kepalanya
"Emang cocok ma Obi lo,sama sama gesrek"komen Sinta
Hari hari aku lewati dengan rasa sepi yang menggigit.Aku kangen dengan Nino cs yang selalu beceloteh konyol dan ledekin aku.Terutama Nino sih,walaupun belakangan kami tidak bertegur sapa,tapi aku masih bisa lihat wajah jahilnya,tawa ringannya dan candaannya yang bikin aku tertawa diam diam.Rasanya waktu seminggu lama sekali.Aku berkali kali berniat menelpon,berkali kali juga aku batalkan,aku gengsi.Nanti Nino mikir aku sama seperti cewe cewe di sekolahku.Di Grup WA kelas pun Nino hanya merespon sesekali,waktu masih baik baik aja sama aku,dia berdua Omen yang selalu bikin grub WA kelas ramai trus dengan candaan gesrek dan konyol khas mereka.Kalo aku komen,mereka berdua suka bergabung buat ledekin aku.Astaga...aku beneran kangen maksimal ini sih.
Oh ya...hubunganku dengan Anza juga merenggang.Anza sibuk latihan basket dan aku sibuk latihan Padesu karena mau lomba tingkat SMU se DKI juga.Jadilah aku pulang bareng Karin dan Sinta.Anza keseringan nongkrong dulu dengan anak anak basket.
Akhirnya hari senin tiba.Aku sudah semangat masuk kelas sampai lupa mencium tangan papaku yang mengantar aku ke sekolah.Tapi pas aku masuk kelas aku di buat kecewa.Nino dan Omen keliatan asyik ngobrol dengan segerombolan kakak senior cewe yang sibuk nanya kenapa dia di skor.Bangkuku aja sampai di pakai mereka duduk,aku jadi memilih mundur ke kantin sampai bel masuk berbunyi.
Begitu masuk,aku tidak berminat lagi untuk sekedar menyapa karena Nino juga kelihatan cuek.Jadi aku diam aja dan sibuk mengeluarkan buku pelajaranku
"Le elo ga kangen gue?"tegur Omen menepuk bahuku
Aku menoleh
"Kangen kok!,gue senang elo berdua masuk lagi!"kataku tersenyum ke arah Omen
Omen tertawa dan aku buru buru balik badan lagi
"Bule kangen katanya No!"kata Omen pada Nino
"Ya...."jawab Nino dan aku tersenyum mendengar responnya.
Respon Nino ternyata memang segitu aja,aku juga tetap tidak berani menyapanya termasuk saat kami berduaan.Dia dingin sedingin es di kutub.Aku jadi benar benar takut.Dan memilih melupakan niatku untuk meminta maaf.
Beberapa ke depan pun tetap seperti itu,sampai di hati jumat,Karin,Sinta harus pergi bersama anak cheers dan anak basket untuk pertandingan.Aku tidak bisa ikut karena terjebak dengan jadwal latihan anak padesu.Aku sampai mengabaikan makan siangku karena tidak ada Karin dan Sinta yang menemani aku makan di kantin.
Jam 4 sore latihan baru selesai dan aku bergegas pulang,aku merasa kepalaku pusing karena belum makan.Di parkiran malah aku menemukan Nino.
"Ayo gue anter pulang!"katanya mendekat
Aku berdiri canggung dan menatap ke arah teman teman padesuku.
"Udah Queen bareng Nino aja!"kata mereka
"Eh...gue..."kataku panik
"Duluan ya Queen,No !"pamit mereka
Aku tetap bingung harus gimana jadi aku diam saja di tempatku berdiri.Nino mendekat setelah menghela nafas
"Buruan,udah sore!"katanya menarik tanganku
Aku menurut dalam genggamannya.Dia menggiringku masuk mobil honda jazz nya.Kami terdiam sepanjang perjalanan menuju rumahku.
"Elo tau darimana gue masih di sekolah?"tanyaku memecah keheningan
"Obi,dia dari Karin!"jawab Nino
Aku mengangguk pelan lalu kami terdiam lagi.Sampai tiba di rumahku.
"Makasih"kataku
Dia hanya mengangguk
"Eng ...mampir ga?"tanyaku takut takut
Nino diam lalu memggeleng pelan
"Ga udah deh,tar cowo lo marah!"tolaknya
Aku tertawa pelan
"Okey...makasih ya..."kataku lalu membuka pintu mobil
Nino berlalu dengan mobilnya.Aku langsung berjongkok dan menelungkupkan kepalaku di depan gerbang rumahku karena rasa pusing yang tiba tiba menyerangku.Pasti karena aku telat makan.Cara seperti ini biasanya efektif meredam rasa pusing.Aku cukup lama berdiam dengan posisiku
"Elo tuh cewe paling oon yang pernah gue kenal,udah tau gampang sakit,masih aja sok banget sibuk!"suara omelan Nino terdengar
Aku mengadah menatapnya
"Pusing...."keluhku
Nino menggeram sebentar lalu dia menggendongku masuk rumah.Kepalaku pusing tapi hatiku menghangat melihat dia perduli lagi sama aku.Aku menatapnya yang sekarang sudah ngomel ngomel soal aku yang mengabaikan makan siangku
"Kenapa den Nino?"tanya bibi berubah panik melihat aku di gendong Nino masuk rumah
"Cepat bawain kayu putih bi!,trus bikinin teh manis sama siapin makan!"perintah Nino
Bibi terbirit b***t melakukan perintah Nino.Nino melanjutkan langkahnya menggendongku ke ruang makan.Sewaktu tiba di meja makan,dia menurutkanku
"Duduk!"perintah Nino begitu selesai menarik kursi makan.
Aku menurut dalam diam.
"Kayu putihnya den!"kata bibi menyerahkan kayu putih kepada Nino
"Maksih bi!,bikinin teh manis hangat ya bi!,Noni ga makan siang jadi pusing!"jelas Nino
"Eneng kebiasaan lupa makan!"kata bibi lalu ke pantry membuatkan minuman
Nino sibuk mengolesi telapak tanganku yang dingin dengan kayu putih begitu juga kakiku setelah aku melepas sepatuku
"Pakai in perut elo Non!,astaga keringetan dingin gini badan lo!"keluhnya
"Maaf...."desisku menunduk
Nino menghela nafas pelan lalu diam mengawasiku yang membaluri perutku dengan minyak kayu putih.Setelah selesai dia sibuk menggosok tanganku agar hangat,cara menstransfers panas yang dokter ajarkan sambil menunggu bibi menyiapkan makananku.
"Teh manisnya den Nino!"kata bibi menyerahkan secangkir teh manis hangat
"Minum Non!"perintahnya
Aku menurut dan meminum habis teh manis hangatku.Ajaib badanku mulai menghangat dan aku tidak terlalu pening lagi.
Tak lama bibi selesai menyiapkan makananku.Aku makan dalam mode diam karena Nino memgawasi aku makan.
"Kenyang!"kataku mendorong piringku yang tersisa setengah
Nino melotot galak
"Makan atau gue pulang kalo elo ga nurut!"ancamnya
Aku manyun
"Gue kenyang!,tadi udah minum teh manis No!"tolakku
Nino mengambil sendok dan menyuapiku
"Buka mulut!"perintahnya
Aku merengut
"Buka!!,atau gue..."
"Iya!"kataku malas
Nino tersenyum melihatku membuka mulutku lagi.Nino berhasil membuatku menghabiskan makananku
"Nah gitu,suruh makan kaya di suruh makan beling!,heran!"keluhnya mendorong piringku
Aku mengulum senyum
"Maksih ya!"kataku
Nino tersenyum lalu mengangguk.
"Istirahat ya!,gue balik dulu!"katanya bangkit
Aku kelabakan
"Tar aja!"cegahku menahan tangannya
Dia berbalik menatap cekalan tanganku lalu menatapku
"Gue....kangen elo!"kataku dengan wajah merona lalu menunduk
Nino diam tak lama dia menghela nafas pelan
"Ganti baju sana,pakai baju yang bener,gue tunggu di ruang TV!,bisa kan sendiri?"perintahnya sekaligus bertanya
Aku menatapnya dengan wajah berbinar senang
"Bisa!"jawabku lalu bangkit
Dengan semangat aku ke kamarku dan ganti baju dengan piama panjangku.Repot kalo dia ngambek lagi terus pulang.
Aku bergegas menemuinya yang sedang menungguku di ruang tengah.Dia sedang bersandar di sofa panjang sambil menonton TV.Aku menyusulnya duduk di sofa lalu tiduran berbantal pahanya.Dia diam melihat kelakuanku.Aku memungguinya dan kami berdua terdiam.
"Gue minta maaf!"cetusku lega.
Nino tetap diam
"Gue tau kalo gue salah,harusnya gue terima kasih karena elo mau repot dan perduli sama gue!"lanjutku.
Terdengar helaan nafas Nino
"Ga ada elo gue kesepian!"curhatku
"Ada Karin sama Sinta,trus...ada......Anza"kata Nino
Aku mengadah menatapnya yang sekrang pandangannya fokus ke depan
"Anza ga kaya elo!"kataku berbalik lagi memungguinya.
"Tapi elo ga nolak di pacarin!"kata Nino pelan
Aku bangkit dari tidurku
"Kata siapa gue pacaran sama Anza?"tanyaku
Nino menatapku sekilas lalu menatap ke depan lagi
"Ya kan elo berduaan trus!"jawab Nino santai
"Apa kemarin kemarin pas kita berduaan trus kita pacaran?"tanyaku
"Ga!"jwab Nino
"Ya gue ma Anza begitu,dia cuma berbaik hati,mau antar gue pulang pas elo ngambek"kataku
Nino terlihat mengulum senyum
"Sini Non!,boboan lagi,elo bawel kalo udah badan elo enakan!"perintahnya sambil menarik tanganku.
"Tapi elo ngambek lagi ga?,kan gue udah minta maaf!"tanyaku
Nino menoleh
"Udah,ayo sih buruan!,elo butuh banyak istirahat!"katanya
Aku berbinar
"Beneran ga ngambek lagi?"tanyaku
Nino menoleh lagi menatapku
"Ya elah,gue mesti bilang apa lagi biar elo percaya"keluhnya
Aku bersorak lalu memeluk dan mencium pipinya.
"Emang kesayangan!!"jeritku girang
Nino tertawa
"Ngapa nyosor sih lo!"protesnya
Aku merona dan perlahan melepaskan pelukanku di lehernya
"Salah sendiri elo wangi banget,minum parfum yak?"godaku
Nino tertawa
"Tidur yuk Non!,ngantuk gue,anjir Obi kaya orang kebakaran jenggot bilang ma gue kalo elo tepar di sekolah,trus Sinta ma Karin ga ada.Gue lagi tidur sampe loncat,elo tuh kalo ga bikin orang khawatir ga enak ya?"keluhnya sambil rebahan tubuh tingginya memanjang di sofa.
Aku tertawa
"Trus??"tanyaku ikutan merebahkan tubuhku memanjang juga di sebelahnya setelah Nino bergeser memberiku ruang.
Dia sampai harus tidur menyamping karena aku telentang di sebelahnya
"Sampai sekolah gue malah liat elo lagi nyanyi di ruang kesenian,bikin sewot"keluhnya lagi
Aku tertawa
"Lagi elo mau aja di bohongin Obi"ledekku
Nino melotot
"Trus elo berharap gue diam aja,elo kalo tepar lama,kalo elo di perkosa orang gimana?"tanyanya
Aku menyikut perutnya
"Di sekolah bodoh!,mana ada yang perkosa,lagian anak Padesu cewe semua!"protesku
"Kan gue mikirnya si Anza ma elo,bisa aja dia modusin elo,elo kan kalo pingsan kaya orang mati,rugi bandar kalo elo di grepe dia.Gue aja ga pernah!"katanya mesum
Aku melotot
"Ya elah Non,becanda kali,kalo gue niat mah,pas elo nangis di gencet di toilet,udah habis lo gue grepe di gudang,malah gue perkosa kali.Anjir elo mulus banget mana wangi!"keluhnya
"Elo m***m banget sih!"protesku kesal
Nino ngakak
"Gue normal Non,yang ngaceng kalo liat body mulus!"jawabnya makin mesum
Aku ambil bantal sofa di lantai lalu memukulinya
"Ampun Non!!,ampun!!"jeritnya camput tawa dan menahan serangan bantal dengan tangannya
"Lagian elo m***m trus"keluhku menghentikan pukulanku
Nino ngakak ,aku tiduran lagi dan memungguinya.Nino menyusulku dan memeluk pinggangku
"Kalo cowo normal emang kalo dekat cewe bawaannya mau nyium trus ya?"tanyaku
"Iyalah mau ngapain lagi!"jwab Nino dari balik punggung
"Oh...pantes Anza niat banget mau nyium gue"kataku pelan
Nino langsung bangkit terduduk lalu membalik badanku
"Elo di cium bibir ma Anza?"tanyanya galak
Aku menggeleng
"Apaan sih galak amat,kan gue bilang mau,bukan berarti dia berhasil nyium gue bodoh!"protesku kesal
Nino menghela nafas lalu tiduran lagi lalu memeluk pinggangku.
"Trus?"tanyanya dari balik punggungku
"Dia ngajak gue nonton,tapi dia ga kaya elo,dia ga marah tuh gue pake hotpants"kataku
"Kalo gue?"tanya Nino
Aku membalik badanku dan telentang lagi.Nino menyanggah kepalanya dengan tanganya menyimak omonganku.Aku beringsut naik agar kepalaku berbantal lengan sofa
"Kalo elo pasti ngamuk ngamuk trus nyuruh gue ganti celana.Tapi emang benar No!,gue jadi risih pas duduk di mobil,paha gue jadi keliatan banget,mana Anza jadi nyuri nyuri ngelirik,gue jadi kaya cewe bitchy!"keluhku
Nino terbahak
"Dengarin!"perintahku menyikut perutnya lagi
"Iya...bajiangan juga si Anza"komen Nino
"Kata elo cowo normal kalo nafsu ma body mulus,kan body gue mulus"ledekku
"Ya....trus..."kata Nino sambil memutar matanya malas
"Pas di bioskop dia lagi lagi ga kaya elo yang jagain gue dari mata mata cabul.Masa dia biarin b****g gue di pelototin cowo yang ngatri di belakang gue"kataku
"Sialan!,si Anza ga ngantri juga?"kata Nino mengeraskan rahangnya
"Ngantri tapi ga kaya elo yang nyuruh gue berdiri depan elo,ga peka banget,sampai gue inisiatif berdiri depan dia"keluhku
Nino menggeleng pelan
"Trus dia ga beliin gue popcorn smaa minuman,gue jadi cengo di dalam bioskop"
"Ga punya duit kali dia,tapi dia grepe elo ga di bioskop?"cecar Nino
Aku cemberut menatapnya
"Ngapa elo mikirnya gue cewe bitchy trus sih?,mana mungkin gue biarin dia kurang ajarin gue!,eh tapi tangannya resek juga dia taruh trus di paha gue,sampai gue kesel karena mesti singkirin trus tutupin paha gue pakai tas yang gue bawa"kataku mengingat sesuatu.
"Kurang ajar!,habis dia kalo ketemu gue di sekolah"kata Nino terdengar geram
Aku melotot
"Awas lo berani ribut ma dia"
"Lah gue belain elo Noni!!"katanya gemes
"Gue ga apa apa dan udah lewat juga.Gue jadiin pelajaran,lagian gue ga niat buat dekat dia lagi.Kan elo udah ga ngambek"kataku sambil cengar cengir
"Tetap aja mesti kena bogem gue dulu!"kata Nino
"Elo berantem ma dia,bukan gue senang,gue malah bakal jadiin dia pacar,biar dia puas grepe gue"ancamku
Nino melotot
"Jangan gila!"protes Nino
"Bodo,elo aja gila niat pukulin orang yang gagal melakukan kejahatan"kataku
"Gue janji ga akan mukul dia,tapi awas lo jadian ma dia!"ancam Nino
"Iya...pokoknya kalo elo ingkar janji,gue langsung nembak Anza trus gue ga mau kenal elo!"ancamku
Nino menggeram
"Elo kenapa jadi cewe nyebelin banget sih!"keluhnya
Aku tertawa
"Tapi elo kengenin kan??"godaku
Nino buru buru balik badan memungguiku
"Cie Nino malu!!"ledekku
Dia berbalik lalu memeluk kepalaku
"Berisik!,tidur atau gue perkosa"ancamnya
Aku tertawa lalu berbalik dan memeluk tubuh Nino.
"Non!,beneran kan Anza ga nyium elo?"tanyanya Nino
Aku mengadah menatapnya,tapi dia memejamkan matanya.Jadi aku menyusupkan lagi kepalaku di dadanya yang terdengar berdetak kencang.Seirama dengan detakan jantungku.
"Ga No!!"jawabku
Kami lalu terdiam.
"No....elo kangen ga sih ma gue pas elo ngambek?"tanyaku dalam dekapannya.
"Tentu aja ga!"jawabnya
Aku merengut lalu membalik tubuhku memungguinya.Terdengar helaan nafasnya sebelum dia melingkarkan lagi lengannya di pinggangku
"Gue kangen Non,kangen banget,kangen muka jutek elo,sama pelototan mata elo,biru banget kaya gundu.Tapi kalo ingat elo trus menerus ga nurut pas gue khawatirin,kok gue jadi kesel.Mana pas terakhir kita ribut,elo bilang juga bisa hidup tanpa gue,gue jadi sebel lagi.Udah gitu elo malah kesana kemari sama Anza.Gue semakin merasa elo ga butuh gue lagi"ungkap Nino
Aku mengusap tangannya yang ada di pinggangku.Hembusan nafas Nino lalu terasa di tengkukku.Bikin aku meremang.
"Gue sadar elo cantik,setiap cowo pasti mau banget dekat elo.Jadi gue milih mundur,gue cuma bisa berharap siapa pun yang akhirnya bisa dekat sama elo,bisa jagain elo dan bisa perduli sama elo lebih dari gue"
"Tapi ternyata ga bisa ya?"potongku
Nino tertawa pelan
"Makanya nurut kalo gue bilangin!"pintanya
Aku mengangguk pelan
"Elo sayang gue ya??"tanyaku
"Banget"jawabnya di balik punggungku
"Alasannya?"tanyaku
Nino menghela nafas pelan
"Ga tau,gara gara lihat elo pas sakit kali.Hasrat gue buat jagain elo jadi gede banget,dan ngalahin hasrat gue buat mesumin elo!"ungkapnya
Aku menyikut perutnya lagi
"Dasar c***l!"keluhku
Nino mengaduh pelan
"Elo jangan dekat dekat cowo lain ya kecuali teman teman gue,mereka sama kaya gue yang ga minat modusin elo,percaya ma gue"pintanya
Aku mengangguk lagi
"Kalo elo kesel,elo inget aja!,kalo gue ngelarang elo karena gue sayang dan perduli"jelasnya
Aku tersenyum dan rasa hangat menjalar di relung hatiku.
"Udah ah bobo yak,lumayan sampai bokap nyokap elo pulang,kalo mereka liat kita tidur pelukan gini tar besok kita di nikahin,tambah repot gue mesti seumur hidup elo repotin"keluhnya mengeratkan pelukannya di pinggangku
Aku tertawa lalu memejamkan mataku.Aku juga berhutang darah sama kamu No!,pasti aku balas kebaikan dan rasa sayangmu No!!!,tentu saja dengan caraku.Seperti kamu yang menunjukan kalo kamu sayang dan perduli sama aku dengam caramu yang bikin aku kram otak,dan melted bersamaan.Rasanya seperti di jaga dan di sayang sekaligus.