Gadis itu melingkarkan kedua tangan di punggung Arga. Kedua bola matanya memejamkan begitu lama, ia benar-benar mendapatkan kehangatan dan kenyamanan saat Arga memperdalam cinta kasihnya. Deru napas yang saling bertukar mampu memberikan sinyal-sinyal cinta nun jauh di sana singgah dalam masing-masing hatinya. Beberapa lama, akhirnya gadis itu akhirnya tertidur. Arga merapikan rambut panjangnya agar tidak tertindih dengan bantal, ia pun mengecup kening istrinya yang di dalamnya pasti menyimpan sejuta kesedihan. “Maafkan, aku Rauna. Selama kau menikah denganku, lebih sering mendapat kekecewaan daripada kebahagiaan,” lirih Arga. Azura dan Tiara kini sudah berpindah tempat semenjak acara itu dibubarkan. Mereka segera meluncur ke tempat club malam untuk meramaikan pesta itu kembali, terlebih