Posisi Rauna benar-benar di ujung tanduk dengan Dery yang mengincar dirinya untuk membalaskan dendam atas pengelakan Rauna tadi malam. Ia begitu menyesal umur pacaran yang baru hitungan hari harus kandas karena Dery yang meminta dilayani dengan nafsu bejatnya. Ternyata apa yang Pak Arga katakan itu benar. Awas kau Dery, kalau kau sampai melukaiku gak bakalan aku memaafkanmu. Aku harus menggagalkan sementara Pak Arga yang menceraikanku. Siapa lagi yang bisa menolongku dari Dery kalau bukan dia? “Rau? Halo … masih nyambung gak teleponnya?” “M-masih, Mo. Ya udah deh, Mo nanti gue telepon lagi. Oh iya, sementara handphone gue lo pegang dulu ya, bye.” Rauna memutuskan sambungan telepon itu. Kedua tangannya mengusap wajahnya dengan kasar. Kakinya yang tidak dapat menopang tubuhnya perlaha