Kedua tangan gadis itu menjadi gemetar, sehingga dengan mudahnya salah tingkah. Kedua bola matanya melirik mereka ketika bersamaan dengan Arga yang tiba-tiba berdeham. Lelaki itu pun menunduk ke bawah untuk membantu istrinya mengambil sendok. Arga membisikkan sesuatu, “Kalau ibumu mengajukan program itu. Aku akan dengan senang hati mendukungnya. Tapi, jika kau belum siap berikan jawaban yang tidak akan menyakiti hatinya kembali. Gadis itu pun dapat mendengar saran dari Arga saat tertunduk di bawah meja. Ia pun menganggukan dengan tatapan penuh keraguan. Apakah pernikahan ini Rauna lanjutkan? Saat ini, suara hati kecilnya masih setengah-setengah untuk meneruskannya. Akan tetapi, ia tidak mungkin menceritakan pernikahan yang sesungguhnya kepada Maryami. Gadis itu mendongak, kedua matan