Lutfi meneruskan pekerjaan nya yang tertunda sambil berpikir, hadiah apa yang akan ia berikan ke Anita sepulang kerja nanti. Lutfi akan mampir ke toko perhiasaan langganan di mall dekat kantor. Lutfi memutuskan akan membelikan Anita seuntai kalung berlian. Anita pasti akan senang dan melupakan semua kejadian kemarin.
Ah !!! rasanya ingin sekali pulang sekarang. Tapi jam masih menunjukkan pukul 14.00. Masih tiga jam lagi. Ah !! biarian deh. Aku pulang saja sekarang. Aku ingin menikmati sensasi seperti kemarin lagi. Ternyata hubungan seperti yang aku lakukan kemarin pada Anita bisa memberi sensasi dahsyat pada diriku, yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan. Aku mencapai puncak kenikmatan yang menjalar dari d**a sampai ke kepalaku. Aku tidak peduli apakah Anita masih sakit atau sedang tidur. Aku ingin segera melepaskan keinginanku ini. Aku harus pulang sekarang. Lutfi berdiri dan membereskan pekerjaannya. Ia segera berdiri dan keluar dari ruangannya dan berkata pada sekretarisnya
“ Batalkan semua janji untuk jam tiga nanti. Bapak ada urusan penting di rumah”.
“ Iya Pak” Sekretarisnya menjawab patuh.
Lutfi senyum senyum sendiri. Urusan sensasi ini memang sangat penting, kalau nggak tersalurkan pasti aku kepikiran terus dan tidak konsentrasi bekerja. Apakah mungkin aku mendapat sensasi itu lagi? Apa aku harus menghempaskan Anita lagi ke meja seperti kemarin baru aku bisa mendapatkan kenikmatan yang sama? Dari limabelas tahun perkawinan kami, kemarin itu adalah hubungan yang paling dahsyat yang pernah aku rasakan . Aku benar-benar ingin mengulanginya lagi. Kalau nanti Anita menolak, dia harus siap-siap aku buat menderita lagi. Tunggu aku Anita, jadilah wanita yang baik dan patuh.
Jam tiga lewat sedikit Lutfi sampai di rumah. Mbak Yem tergopoh-gopoh membukakan pintu
“ Ibu mana? “ Tanya Lutfi
“Masih tidur Pak, tadi minta saya bangunin jam empat biar sempat mandi sebelum Bapak pulang. Non Catherine masih di sekolah karena ada bimbel”
Lutfi mengganguk senang. Keadaan aman, Anita masih tidur. Pasti dia akan berontak kalau aku ingin dia melayaniku sekarang, tapi kalau dia menolak aku akan memaksanya seperti kemarin biar sensasi itu datang lagi.
Lutfi bergegas naik ke kamarnya. Dia berjalan perlahan dan membuka pintu kamar. Kamar terasa dingin dan gelap. Lutfi tidak menyalakan lampu, ia langsung mengunci pintu kamar. Di tempat tidur ia melihat siluet tubuh Anita sedang tidur bergelung di bawah selimut.
“ Sayang… kamu capek sekali ya sehingga tidur dari pagi sampai siang. Jangan kuatir , sehabis melayaniku, kamu bisa tidur lagi. Aku sudah tak tahan”.
Lutfi cepat-cepat membuka baju dan celananya, miliknya yang paling pribadi sudah sanagat mengeras dan siap tempur. Ia berjalan berjinjit ke tempat tidur. Di sibakkannya selimut yang menutupi siluet ramping itu.
“ Awww !!..” Lutfi menjerit tertahan. Dia berdiri terkejut dan diam tak berkutik. Matanya melotot memandangi apa yang ada di balik selimut ternyata bukan tubuh molek Anita tapi hanya sebuah guling dengan rambut palsu. Kemana Anita? Lutfi cepat-cepat memakai baju dan celananya kembali. Menyalakan lampu dan melihat kembali ke tempat tidur. Benar-benar kosong dan tidak ada siapa-siapa hanya ada guling dengan rambut palsu. Lutfi berjalan menuju kamar mandi, membuka pintunya. Kosong! Ia menuju meja kerjanya. Tidak ada apa-apa di sana. Bersih seperti biasanya. Lutfi membuka lemari baju Anita, semua baju masih lengkap dan tersusun rapi. Kotak perhiasaan di meja rias, Lutfi buka. Semua juga masih utuh. Lalu ke mana Anita? Tidak mungkin ia pergi tanpa membawa apa-apa. Bagaimana ia bisa bertahan hidup? Kartu kredit? OK aku akan mengeceknya via kartu kredit. Lutfi mengangkat telepon dan menelepon operator bank kartu kredit Anita yang merupakan kartu tambahan dari Kartu Lutfi
“ Tidak ada transaksi hari ini Pak” jawab suara ramah customer servis kartu kredit dari seberang telepon.
Lutfi membanting teleponnya. Huh! Apa yang dikatakan Andri benar. Anita pergi meninggalkannya. Tapi mengapa hari ini, mengapa cepat sekali. Apa Andri yang datang membantunya. Lutfi cepat-cepat menghubungi nomor Andri
“ Hallo ada apa Fi”
“ Ndri.. kamu tadi datang ke rumahku ngak?”
“ Ya nggak lar. Ini aku masih meeting sama Pak Iskandar . Dari kantor tadi aku langung ke hotel Marriot, emang nya ada apa?”
“ Ndri , Anita menghilang. Ia tidak ada di rumah. Bajunya semua masih lengkap, perhiasan pemberianku juga masih utuh, ia tidak membawa apa-apa. Satpam juga tidak melihatnya keluar”
“ Lutfi jangan panik dulu, mungkin Anita di halaman belakang”
“ Iya..ya.. Aku lihat dulu ya. Tapi kamu benar kan tidak membantunya melarikan diri?”
“ Emang aku gila? Aku tidak membantu Anita meskipun aku kasihan padanya. Aku ingin kamu sadar sendiri. Toh seperti katamu tadi. Kamu sangat mencintainya, hanya caramu saja yang berbeda. Dan kalau aku gila membantunya, memang aku mau taruh dia di mana? Emang aku siap dipecat dari pekerjaanku. Emang aku sudah gila membantu istri bossku yang juga sahabatku melarikan diri?” Kata Andri setengah berteriak karena kesal pada Lutfi yang menuduhnya membantu Anita.
Lutfi segera menutup teleponnya. Ia percaya pada Andri. Lutfi lalu berlari ke halaman belakang Tidak ada apa-apa di sana, Cuma ada sebatang pohon mangga tinggi yang seakan-akan menatap Lutfi dengan angkuh. Apakah Anita memanjat pohon mangga ini dan melarikan diri? Lutfi nekat memanjat juga dan sesampainya di atas pohon, Lutfi melihat ada tangga di balik tembok. Saat itu dia tahu bahwa cintanya sudah menghilang. Pergi ntah ke mana melewati pohon mangga dan tembok belakang rumah.
Aku pasti akan menemukan mu Anita. Kamu tidak bisa pergi kemanapun wanita jalang, yang tak tahu diuntung. Aku pasti akan menemukanmu. Lutfi ingin menjerit tapi ia berusaha tenang. Hatinya mendidih marah tapi ia tidak boleh menunjukkannya. Lutfi lalu mengatur nafas. Ia tidak mau heboh sehingga kekalahan dan ketakutannya terlihat oleh semua penghuni rumah. Dengan tenang ia masuk kembali ke rumah.Ia tidak mau ada yang tahu Anita menghilang dengan cara seperti tawanan penjara. Di pintu masuk ia berpapasan dengan Catherine yang baru pulang sekolah. Apa mungkin anak itu tahu ke mana Anita”
“ Cath, baru pulang? Ke kamar papa sebentar, ada yang mau papa tanyakan? Lutfi dan Catherine berjalan beriiringan memasuki kamar
“ Cath, tahu nggak mama ke mana?”
“ Lho, emang mama pergi? Biasanya kan kalau mama pergi harus sama papa?”
“ Iya hari ini papa pulang kantor, mama sudah tidak ada di rumah. Tadi katanya sih mau tidur seharian karena kecapean”
“ kecapean karena dipukul papa kan? Catherine bertanya dengan nada tajam
“ Catherine senang kalau mama bisa pergi. Catherine senang mama bisa lepas dari kediktatoran papa. Kalau papa tidak berubah, tidak ada siapapun yang tahan dengan sikap papa. Relain aja mama pergi. Sudah saatnya mama bebas mencari kebahagian nya sendiri. Catherine tahu papa memukul mama kemarin. Catherine dengar isakan mama di kamar mandi. Tangisan mama kemarin begitu menyayat hati, Catherine sedih tidak bisa menghiburnya kemarin. Tapi hari ini mengetahui mama pergi. Catherine lega, mama sudah menemukan kekuatan untuk pergi meninggalkan papa .
Perkataan Catherine mengejutkan Lutfi. Catherine tenyata tahu kejadiaan kemarin dan Catherine cukup tegar kehilanggan mamanya yang pergi. Dia bukannya sedih malah merasa lega.
" Kamu anak kecil, tahu apa? mama mu pergi bukan karena papa, mama mu pergi karena dia tidak mencintai mu lagi, maka nya mama nekat menginggalkan mu dan papa"
" Justru mama terlalu mencintai aku, kalau mama tidak mencintai aku, dari kecil mama pasti sudah pergi. Mama pasti ada alasan yang kuat dan batas kesabarnnya sudah habis baru dia pergi hari ini. Papa tidak usah mengadu domba. Aku tahu siapa yang benar dan siapa yang salah dan aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa mengurus diriku sendiri meskipun tidak ada mama, jadi papa tidak usah khawatir. Papa sendiri yang perlu instropeksi." Catherine bangkit dan meninggalkan Lutfi bengong sendiri.
Akhirnya saat itu datang juga, saat ketika cinta meninggalkannya. Anita aku pasti akan menemukanmu. kamu tidak bisa pergi jauh. Kamu perempuan hina, jalang dan bejad yang tak tahu diuntung. Berani- beraninya kamu meninggalkan aku yang begitu mencintaimu ,yang sudah memenuhi semua kebutuhanmu. Kamu benar-benar wanita yang tak tahu berterima kasih.Besok aku pasti akan menemukanmu. Dan lihat apa hukuman yang akan aku berikan untuk wanita jalang sepertimu. Aku yakin kamu tidak bisa pergi jauh karena kamu tidak ada uang, tidak ada teman dan tidak ada tempat untuk berteduh. Kamu pasti akan pulang . Mungkin besok kamu sudah akan pulang dan menyembah-nyembah diriku agar bisa menerima mu kembali. Lutfi terduduk lemas di meja kerjanya sambil mengacak-acak rambutnya. Lutfi tetap percaya diri bahwa Anita pasti akan kembali lagi, paling lama besok. Saat ini Anita hanya ngambek dan pergi untuk menenangkan dirinya. Lutfi tidak tahu kalau sekarang Anita sudah pergi jauh untuk mencari kebahagiaan dan kebebasannya . Lutfi tidak tahu kalau rasa cinta Anita untuk dirinya sudah hilang bagai buih ombak yang dipecah Kapal Ferry yang membawa Anita menuju Singapura…….
Cinta yang merubah jati diri, membuat luka dalam hati
Yang tak bisa lagi diobati kecuali kita berserah diri
Melepaskan semuanya bagai daun tertiup angin
Berharap daun mendarat di taman penuh bunga nan wangi