Love is in the air

1905 Words

             Aku terbangun ketika mendengar suara ribut-ribut dari dapur. Apakah Edward sudah bangun? Tak bisa tidurkah dia kemarin? Aku segera bangun dan merapikan diri. Aku bertekad tidak akan bersikap canggung ketika  berhadapan dengannya. Segera aku keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Aku melihat Edward sedang sibuk mengiris bawang di dapur. Dia kelihatan sangat santai dan segar dengan kaus putih dan celana pendek warna biru army. Di usianya yang tiga puluh enam  tahun ini, Edward benar-benar sedang berada di puncak usia kematangan seorang pria. Meskipun perutnya sedikit buncit karena kurang olahraga, tapi da-danya yang bidang menutupi kekurangan itu, Edward benar-benar kelihatan gagah dan sikapnya yang cool jadi lebih membuatnya menjadi pria menghanyutkan. Aku memandanginya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD