ADIK IPAR-25

1303 Words

Safir melepas arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Meletakkan di atas meja rias. Senyum di bibirnya belum pudar. Dalam kepala itu masih terngiang bagaimana Ruby menutup kelopak matanya saat mereka ciuman. Biasanya Ruby selalu membelalak kala Safir merebut ciumannya. Namun, tadi itu ... sangat manis walau Ruby tidak membalas sedikitpun. Bisa di katakan Ruby turut menikmatinya. Ding ...Ding … Safir mendengar suara ponsel di atas tempat tidur. Ia melangkah untuk mengambil benda itu. Ponsel Ruby ketinggalan. Nomor tanpa nama mengirim pesan. Safir mengenyit, penasaran. Mengetuk layar ponsel Ruby untuk membuka sandinya, berhasil. Senyum di wajahnya terbit, tidak sia-sia ia mengintip ketika Ruby melakukan setting sandi pada ponsel itu. “Kak Safir.” panggil Ruby dari ambang pi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD