Asegap pulang dengan terburu. Ia sungguh amat merindukan istrinya. "Berlian!" Panggilan kuat Asegap ketika memasuki mension megah itu. Tristan yang sedang berada di teras segera berdiri dan menghampiri tuannya itu. "Tuan sudah pulang?" tanya Tristan. Hampir melangkah pergi, namun Asegap terhenti ketika melihat wajahnya Tristan yang babak belur. "Wajah kamu kenapa?" tanya Asegap. "Anu ... saya baru saja bertemu dengan Saga. Laki laki itu memaksa nona untuk ikut bersamanya." "Apa! dia memaksa isriku? terus dia ikut?" "Tidak, tuan. Tapi saga menyuuruhnya untuk datang nanti sore ke rumahnya." Tristan sangat berharap bahwa tuannya itu tidak mengijinkan berlian pergi. "Mana dia?" "Nona ada di atas, tuan. " "Baiklah." Asegap masuk, sedangkan Antonio duduk di sopa bersama Tristan. "