Laki laki itu mungkin benar benar pergi, karena dia tidak kembali lagi. Aku pun masuk ke dalam kamarku dan memutuskan untuk tidur saja, bahkan ketika seorang asisten rumah ini mengetuk pintu dan menyuruhku untuk makan malam. Aku enggak turun, karena aku sedang kesal sekali, sekaligus putus asa. Aku yakin sekali kalau dia memang sedang marah padaku saat ini. Namun menurutku kesalahan ku tidak lah besar. Aku hanya ingin mie instan. Iya, hanya itu saja. Aku enggak pernah memintanya untuk tinggal di sini selamanya dengan ku. Aku hanya ingin dia memberikan kebebasanku kembali. Hanya itu saja. Karena perdebatan ku dengan Asegap terus aku ingat. Maka akhirnya aku enggak bisa tidur. Aku pun keluar dan bertujuan ingin menonton di bawah. Namun ... kulihat Tristan memasukan sesuatu ke dalam rak dap