Berlian POV. "Aku enggak suka melihat kamu memikirkan orang lain, ketika kamu masih bersama ku." ujar Asegap padaku. Saat ini aku dan laki laki itu sedang berada di dalam mobil. Kami akan pergi ke rumah sakit. Asegap bilang ingin melamarku sekali lagi ke kedua orang tuaku. "Siapa yang sedang kamu pikirin, hem?" laki laki itu meraih tangan kananku dan menggenggamnya erat. "Kamu harus tahu, bukan hanya tubuh kamu, tapi otak kamu itu adalah milikku." Dasar serakah sekali. Ku lirik dia dengan sebuah tatapan menyipit. "Kenapa kita harus menikah lagi, tuan? sementara ujung ujungnya akan sama saja. Tuan akan tetap berhubungan dengan Angelika. Dan saya akan tetap menjadi perempuan yang tuan kekang seperti seorang budak." kesalku. Ku lihat kedua matanya melebar. "Saya tidak pernah mengatakan