Tiba-tiba Chandani membuka suaranya. “Mama duluan saja ya, Ma.” Chandani mengatakannya tanpa berani menatap lekat sang Mama mertua. Tanpa dia sadari, dirinya memanggil Arisha dengan sebutan Mama. Arisha menghentikan langkah kakinya. Dia berbalik badan dan menatap menantunya yang sudah menundukkan pandangannya ke bawah. Arisha kembali membuka suaranya. “Coba ulangi sekali lagi?” tanya Arisha dengan wajah tidak sukanya. Bukan karena panggilan Mama yang dilontarkan oleh menantunya. Tetapi karena jawaban penolakan menantunya yang membantah ucapannya. Chandani memberanikan diri mendongakkan kepalanya lagi lalu menjawab ucapan Mama mertuanya, Arisha. Dia tersadar, kalau tadi dia sempat salah memanggil Mama mertuanya. “Eumh …Ibu …” Chandani mulai gagap d