PART. 8 SEKADAR PEMUAS NAFSU

1133 Words

Emma membuka pintu kamar Zack, yang kini menjadi kamar Alena juga. Alena sudah menunggunya, ia ingin makan siang. Emma sudah berdiri di ambang pintu. "Makan siang sudah siap, Nyonya," ucap Emma. "Terima kasih, Nyonya Emma." Alena ke luar dari dalam kamarnya. Dengan hati-hati ia melangkah menuruni anak tangga diikuti Emma. Sebenarnya, ia ingin meminta pada Zack, agar kamarnya dipindahkan ke lantai bawah saja, tapi pemandangan di sekitar rumah Zack, terasa sangat indah bila dilihat dari balkon kamar. "Mereka sedang apa?" Alena menunjuk kepada beberapa orang pria yang sedang mengerjakan sesuatu di dalam rumah Zack. "Tuan Zack memasang lift, agar Nyonya tidak harus turun naik tangga lagi," jawab Emma. Emma juga menatap ke arah para pria itu. "Benarkah?" Mata Alena menatap Emma dengan ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD