5

1062 Words

"Apa dia sudah makan?" suara pria itu berat, memegang ponselnya. "Sudah tuan, dia tertidur setelah makan malam." Mendengar itu, membuat Renov sedikit lega. Pria itu memutuskan sambungan telepon, lalu dia meraih gelas berisi alkohol didepannya, meneguknya begitu cepat, membuat batender di bar itu meringis melihatnya. Terlihat jelas pria itu tampak ada masalah. Setelah hari itu, Renov tak lagi menampakkan dirinya pada Octavia. Gadis itu hanya menangis tiga hari ini, membuat kepalanya hampir pecah. Renov benar-benar benci sebuah tangisan. Tiga hari ini pula, Renov memilih tidur di hotel, meninggalkan Octavia dengan beberapa pelayannya. Ponselnya berdering, Renov melihatnya dan berdecak keras melihat nomor seorang gadis disana. Dengan malas, Renov mengangkatnya. "Kenapa kamu meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD