49. Di Rumah Untuk Jesica, Di Kantor Untuk Ranti

2183 Words

Malam itu, pak Daniel langsung memberikan oleh-oleh yang dia bawa dari Surabaya. Mungkin bagi bu Jesica oleh-oleh itu tidak ada nilainya dibanding dengan kekayaannya yang melimpah. Namun, melihat perhatian suaminya, bu Jesica merasa oleh-oleh itu sangat berharga nilainya. “Makasih ya Pi, oleh-olehnya! Tumbenan Papi perhatian sama Mami. Biasanya Papi selalu lupa membawa oleh-oleh buat Mami dengan alasan gak sempat. Tapi hari ini, Papi benar-benar perhatian sama Mami.” Bu Jesica memeluk tubuh suaminya begitu erat. “Iya, sama-sama sayang! Mami ini aneh deh! Kalau Papi gak bawa oleh-oleh, Mami tanya. Giliran bawa oleh-oleh bilang tumben! Papi kan perhatian sama Mami. Meski Mami jauh, Papi tetap ingat sama Mami.” Pak Daniel membalas pelukan istrinya. “Iya Pi, maaf! Mami bercanda. Tapi benar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD