BAB 42

1514 Words

Jakarta – Indonesia Vanno membuka matanya perlahan ia merasakan sakit disekujur tubuhnya, lalu menatap pada ruangan yang ditempati olehnya. Rumah orang tuanya. Vanno memegang kepala yang begitu terasa sakit dan nyeri sekali. Vanno mengingat apa yang terjadi padanya. Akh! Sialan! Vanno baru ingat, kalau Evan— Dokter sialan itu yang memukul dirinya dan membuat dia jatuh pingsan. Vanno perlahan mendudukan dirinya dan menatap pada pintu kamar yang terbuka. Vanno melihat ibunya yang masuk ke dalam kamar dengan tatapan kemarahan padanya. Ada apa ini? “Ma, ada apa? Akh! Vanno sakit. Vanno mau memberi pelajaran pada orang yang mukul Vanno.” Vanno meringis kesakitan memegang pipinya. Carya mencibir mendengar pertanyaan putranya. “Kau masih mengatakan kalau kau sakit hah?! Kalau aku menjadi Do

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD