Timmy dan Sandra duduk saling memeluk di sofa sesorean ini. Mereka berdua sedang menikmati berubahnya hubungan mereka yang awalnya dua orang sahabat menjadi dua orang kekasih yang saling mencintai. Mereka berdua tertawa-tawa penuh kemesraan sambil saling berbincang. Mereka berbincang tentang pertemuan pertama mereka, saat usia mereka berdua masih di usia belasan tahun.
“Kamu itu culun banget dulu, Tim.” Kata Sandra menggoda Timmy.
“ Gimana nggak culun? Usiaku baru 16 tahun saat itu dan pertama kalinya aku mengikuti seleksi Tim Nasional. Kalau nggak ada kamu yang menyemangatiku. Aku pasti akan pulang kembali ke kotaku karena saat itu aku benar-benar minder, melihat semua pemain-pemain yang sudah sangat berpengalaman.” Kata Timmy sambil menggesek-gesekkan dagunya ke kening Sandra yang menyandar di bahunya.
“ Kamu itu hebat loh, Tim. Bisa kepilih jadi tim Nasional di saat usia yang masih sangat muda. Itu menjadi bekal pengalaman buatmu, meskipun saat itu kamu hanya pemain cadangan.Tapi kamu sudah menjadi bagian dari Tim Nasional.” Kata Sandra.
“ Benar , itu merupakan bekal berharga untukku bisa menjadi bagian Tim Nasional meskipun awalnya sebagai pemain cadangan. Tapi dua tahun kemudian, aku sudah berhasil terpilih menjadi tim inti dan bermain di Asian Games untuk memperkuat Filipina. Itu penampilan paling spektakuler aku dan sangat membuat bangga , mama juga papaku. Saat itu aku berhasil menjadi TOP Scorer dan membawa Filipina meraih medali emas.” Kata Timmy bangga
“ Berkat siapa? Kamu bisa menjadi Top Scorer?” Tanya Sandra sambil menaikkan alisnya.
“ Berkat kamu, dong. Kamu yang tidak henti-henti menyemangatiku untuk latihan three point. Kamu yang tidak henti-henti lari ke sana kemari untuk mengambilkanku bola yang kulempar agar aku tetap di posisiku. Kamu yang menemaniku latihan menembak sampai malam, karena katamu. Posisiku sebagai point guard harus mempunyai lemparan three point yang jitu dan it works. San.’Kata Timmy menurunkan kepalanya dan mengecup bibir Sandra mesra.
“ Kalau kamu sudah pulih, kita harus terus menerus latihan three point, Tim. Kamu harus menjadikan tembakan jitumu itu sebagai trade mark mu. Jadi saat aku negosiasi dengan club,-club basket, aku bisa menunjukkan kalau kamu itu recordnya 100 % tanpa missed untuk lemparan three point mu. ” Kata Sandra merencanakan promosi untuk menjadikan Timothy pemain termahal.
“ Jangan 100 % deh, San. Aku nggak yakin bisa 100 % recordku. 75 % aja seperti yang dulu kamu katakan.” Kata Timmy ragu-ragu.
“ Pedagang itu ya harus naikin barang dagangannya. Kalau nggak gitu , kan orang nggak tertarik. Aku ini agent, jadi tidak apa-apa kalau aku membual untuk menaikan harga jualmu. Kamu jangan nggak PD gitu loh Tim. Kamu ini penembak paling jitu untuk seluruh pemain professional. Kamu juga menguasai semua posisi. Jadi point guard ok. Power forward bisa . Jadi Centre juga kamu masuk. Susah menemukan kesempuraan seperti itu dari seorang pemain basket.” Kata Sandra dengan nada bangga.
“Dibandingkan dengan Bryan, aku juga lebih hebat?” Tanya Timoty.
“ Ihhh. Kamu pasti kesal lagi ya dan cemburu dengan Bryan. Jangan cemburu seperti ini, Tim. Kamu membuatku nggak nyaman. Padahal ke depannya, aku akan sering berhubungan dengan Bryan, kalau dia jadi bergabung di agencyku. Kamu belum apa-apa sudah buat aku serba salah. Kamu nggak mau kan, hubungan kita ini berakhir dan kita saling marah, lalu putus seperti Reinhard. Kita tidak boleh seperti mereka , Tim. Kamu harus percaya padaku dan aku juga akan percaya padamu.” Kata Sandra menasehati
Timmy.
“ Aku kesal dan cemburu karena aku terlalu mencintaimu.” Kata Timmy.
“ Kok dulu ngga cemburu dengan Alex? Padahal aku mencoba serius loh sama dia.” Tanya Sandra.
“ Uda kubilang, Alex bukan tipemu. Jadi aku nggak khawatir. Tapi dengan Bryan , aku khawatir. Karena aku tahu, Bryan itu tipemu banget. Dia ganteng tapi aku lebih ganteng sih. Dia juga tinggi, tapi dia lebih pendek dari diriku dan dia itu pemain basket juga. Aku menang segalanya sih dari Bryan. Hanya umur aja dia lebih dewasa dariku, makanya aku takut kalau dia akan berhasil mendapatkan cintamu, dibandingkan dengan aku yang usianya lebih muda darimu dua tahun. Aku yang selalu kamu anggap adik. Semua itu, membuat aku kesal dan cemburu” Kata Timmy sambil membelai-belai rambut pendek Sandra dengan sayang.
“ Untung ada Bryan dong kalau gitu. Kalau tidak, kamu pasti sampai tua juga nggak berani mengungkapkan perasaanmu padaku dan aku juga nggak berani mengakui perasaanku. Kita berdua ini memang sangat bodoh ya.” Kata Sandra sambil memeluk erat tubuh kekar Timoty.
“ Iya, aku kalau ketemu Bryan, mau bilang terimakasih padanya. Kalau tanpa dia, pasti kita berdua ini masih aja sahabatan, padahal jiwaku sudah meledak-ledak ingin memelukmu dan menciummu dari hari pertama kita tiba di sini. Nanti malam, tidur di kamarku ya. Jangan lagi tidur di sofa bednya.” Kata Timmy.
“ Hanya tidur ya, Tidak yang lainnya.” Kata Sandra tegas.
“ Iya, aku janji tidak akan macam-macam sampai aku tidak perlu lagi menggunakan kruk dan bisa berjalan sendiri. Setelah itu baru aku akan mengambil hakku.” Kata Timmy.
“ Hak apa?” Tanya Sandra sambil memicingkan matanya.
“ Hak prerogatif seorang kekasih. Kamu akan kubuat menjerit. Tunggu aja, sampai aku sembuh nanti.” Kata Timmy genit.
“ Ternyata kamu ini genit ya. Sudah berapa cewek yang kamu buat menjerit?” Tanya Sandra.
“ Kamu nggak akan marah kan kalau aku jujur mengatakannya? Wanita-wanita itu hanya sekedar memenuhi kebutuhanku sebagai seorang pria. Tidak ada yang aku cintai seperti aku mencintaimu. Kalau kamu tanya berapa banyak wanita yang sudah kubuat menjerit kencang. Aku jujur mengatakan, belum ada. Karena bersama mereka, biasanya aku dilayani dan mereka yang wajib membuat aku puas.” Kata Timmy.
Sandra tahu para pemain Manila Wariior kalau memenangkan suatu pertandingan, mereka akan dibawa bersenang-senang ke Karoake atau hotel untuk melepaskan penat. Pasti saat itu mereka juga ditemani oleh gadis-gadis panggilan yang siap merilekkan semua bagian tubuh para atlit ini. Itu sudah rahasia umum. Semua orang yang berkecimpung dalam bidang ini, sudah pasti tahu ritual para pemain basket.
“ Kalau kamu berapa cowok yang sudah berhasil membuatmu menjerit? Alex gimana? Tanya Timmy ingin tahu.
“ Aku nggak melakukannya dengan Alex meskipun dia mengajakku. Kebetulan aku lagi mens saat itu. Pria yang berhasil membuatku menjerit. Ada nggak ya?” Sandra tampak mengeryitkan dahinya untuk berpikir. Ini percakapan paling intim yang pernah dia lakukan bersama Timothy. Dulunya saat bersahabat, mereka menghindari percakapan intim seperti ini, karena tidak nyaman dan tidak etis, dua orang sahabat yang berbeda jenis kelamin, berbicara hal intim.
“ Pasti banyak ya, sampai kamu perlu waktu lama untuk memikirkannya?” Kata Timothy sambil cemberut.
“ Nggak banyak. Kamu pikir, aku cewek gampangan. Yang ketemu cowok , langsung diajak ngamar. Kalau yang nggak sreg di hatiku, aku juga nggak bakalan mau.” Kata Sandra balas cemberut.
“ Iya, jangan marah dong. Maaf.’Kata Timoty penuh penyesalan.
“ Hanya ada satu cowok deh yang berhasil membuatku terkesan.” Kata Sandra
‘ Siapa? Kamu masih menemuinya?” Tanya Timothy langsung.
“ Nah mulai lagi kan, cemburunya? Kalau kamu terus-terusan gini, aku nggak mau cerita. ” Sandra berkata sambil mendelikkan mata bulatnya
“Okay. Okay. Aku tidak akan cemburu lagi. Aku tahu dihatimu hanya ada aku.” Kata Timothy.
Sandra tersenyum lalu membelai pipi Timothy dengan sayang.
“ Cowok yang paling membuatku terkesan dengan permainan cintanya itu adalah abang Bella.” Kata Sandra.
“ Abang Bella, si Johansen? Yang pindah ke Australia, lalu menikah di sana? Kamu pernah tidur sama dia? Dia itu bukan tipemu loh, kok mau kamu sama dia?’ Tanya Timothy keheranan.
“Ihh, Emang kenapa kalau dia bukan tipeku ? Dia hanya teman tidur, bukan mau jadi kekasihku. Yang penting dia baik dan ada chemistry , ya ayo aja . Sama-sama untuk kepuasan bathin saja. Jadi asas mutualisme.” Kata Sandra.
“ Sebelum dia pindah ke Australia ya,kalian melakukannya?” Tanya Timmy.
“ Iya, di malam perpisahannya. Bella sewa villa, saat itu dan ntah bagaimana aku dan dia uda tidur bareng. Dia gentleman banget sih, berusaha melakukannya dengan sebaik mungkin dan setelah selesai dia mengecup dahiku lalu mengucapkan terimakasih. Jadi itu sangat berkesan untukku.” Kata Sandra.
“ Bella tahu, kamu dan abangnya tidur bareng?” Tanya Timothy penasaran.
“ Tahu. Dia malah tertawa-tawa dan tanya ke aku bagaimana performa abangnya. Kan usia abangnya lebih tua lima tahun dibanding kita, pasti dong dia lebih pengalaman.” Kata Sandra.
“ Kok aku nggak ikut ya waktu itu?” Tanya Timmy. Karena biasanya kalau Bella ada pesta, pasti Timmy juga diundang.
“ Kamu kan lagi pertandingan persahabatan ke Singapura. Ya tidak ikut.” Kata Sandra.
“ Nyesal aku, nggak ikut. Kalau ikut, pasti kamu nggak bakalan teringat momen berkesan itu.” Kata Timmy sewot.
‘ Nah! Mulai lagi deh. Itu kan masa lalu. Si Johansen aja, anaknya uda dua. Kamu pikir dia bakalan ingat tentang aku?’ Kata Sandra.
“ Aku akan membuatmu melupakan moment berkesan itu. Mulai sekarang, hanya aku satu-satunya pria yang boleh membuatmu terkesan dengan permainan cintaku. Hanya aku yang boleh membuatmu menjerit kencang. Tunggu tanggal mainnya, sampai aku benar-benar pulih.’ Kata Timmy dengan sorot mata penuh tekad.
“ Baik Pak Timmy yang tukang cemburu buta. Janji ya Tim, kita tidak boleh saling cemburu. Kita harus selalu jujur seperti sekarang ini. Agar kita tidak berantem dan merasa menyesal karena telah merubah persahabatan kita mencari percintaan. Aku tidak mau kehilangan kamu, Tim.” Kata Sandra pelan sambil menatap mata Timmy lekat-lekat.
‘ Aku juga tidak mau kehilangan dirimu. San. Aku janji tidak akan cemburu buta dan membuatmu tidak nyaman. Aku juga uda tidak kesal kok pada Bryan atau Johansen abangnya Bella. Kamu aja bisa begitu cool mendengar tentang diriku yang sering menghabiskan malam dengan gadis-gadis panggilan. Aku juga mau belajar seperti kamu. Atau kamu bisa cool seperti itu, karena cintamu padaku tidak sebesar cintaku padamu ya?” Tanya Timmy.
‘ Mulai lagi deh. Ampun deh kamu Tim. Memang susah ya pacaran sama laki-laki yang lebih mudah usianya? Aku sepertinya uda salah jatuh cinta padamu.” Kata Sandra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Okay.Okay. Aku nggak akan lagi manja dan kekanak-kanakan seperti ini. Aku janji akan membuatmu bangga karena sudah mencintai aku.” Kata Timmy. Kali ini diiringi dengan mencium Sandra bertubi-tubi sampai Sandra kegelian.
Handphone Timmy, tiba-tiba berdering. Tertulis di layarnya tulisan MOM .
“ Mamaku telepon , San. Sebentar.” Kata Timmy mengangkat tangannya dari rangkulannya ke bahu Sandra.
“Hi Mom” Sapa Timmy pada mama Agnes kesayangannya.
“ Gimana keadaanmu, Tim. Kakimu uda membaik kah? Progress fisioterapimu ada peningkatan kah?” Tanya mamanya.
“ Aku sangat-sangat baik dan sangat-sangat bahagia.’ Kata Timmy sumringah.
“ Kenapa? Kamu uda boleh jalan sendiri?” Tanya mamanya
“ Sudah bisa jalan juga tidak bisa membuatku sebahagia ini, mamaku tersayang.” Jawab Timmy. Sandra yang duduk di sampingnya, tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Pasti Timmy mau lapor ke mamanya kalau Sandra menerima cintanya.
“Jadi kenapa kamu bisa sebahagia ini?’ Tanya Mama Agnes penasaran.
“ Aku mengungkapkan perasaanku pada Sandra,Ma. Aku bilang aku mencintainya sebagai seorang laki-laki dan ternyata mama, Sandra juga mencintai aku. Jadi hari ini, aku resmi menjadi pacar Sandra , bukan lagi sahabatnya atau adiknya.”Kata Timmy dengan nada gembira.
“ Wah. Selamat, Anakku. Setelah sekian lama. Dua belas tahun kalian bersahabat. Sudah mama bilang dari dulu, perasaanmu jangan dipendam terus, Mama sudah tahu kalian itu saling mencintai. Tapi kalian berdua itu begitu ketakutan. Mama ikut senang Sampaikan salam sayang mama untuk Sandra dan katakan pada Sandra, mama senang , akhirnya Sandra menjadi calon menantu mama.” Kata Mama Agnes dengan gembira.
“ Beres, Ma. Nanti kusampaikan ke Sandra. Keadaanku uda membaik Ma. Sekarang aku sudah diperbolehkan jalan pake Kruk, tidak usah pake kursi roda lagi. Papa dan mama juga baik kan?
“ Baik Tim. Jangan khawatirkan kami. Kamu baik-baik ya di sana. Fokus untuk pemulihanmu dan cintamu pada Sandra. Tetap semangat ya, My boy.” Kata mama mengakhiri pembicaraan mereka.
Timmy menutup teleponnya dan memandang Sandra.
“ Mertuamu ucapin selamat untuk kita. Mama senang mendapatkan menantu seperti kamu.” Kata Timmy kembali memeluk Sandra.
“ Aku juga senang, mendapatkan mertua seperti mamamu yang super baik.” Kata Sandra
“ Pulang dari sini kita kawin yuk, San.” Ajak Timmy.
“ Alamak Timmyku ! Kenapa kamu ini nggak ada romantis-romantisnya. Ajak kawin seperti ajak latihan bola basket. Kawin Yuk!. Ajak kawin ya harus dilamar dengan indah dong, Pake cincin dan berlutut dihadapanku. Aku benaran salah jatuh cinta deh.” Kata Sandra sambil tertawa.
Timmy yang digoda hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya. Dia uda terlalu nyaman bersahabat dengan Sandra, sehingga Timmy tidak memikirkan tentang lamaran-lamaran indah yang lazimnya dilakukan oleh seorang pria kepada kekasihnya.
Memang persabatan yang berubah jadi percintaan ini masih membuat binggung Timmy. Dia bertekad akan merubah caranya memperlakukan Sandra, bukan lagi sebagai seorang sahabat, tapi sebagai seorang kekasih dan wanita yang dicintainya dengan sepenuh hati.