Semangat Latihan Bersamamu

2299 Words
Minggu ke empat di Pro Atlhlete Physical Therapy & Wellness, keadaan Timmy semakin membaik. Dia sudah tidak perlu berjalan memakai kruk. Sekarang latihan fisioterapi Timmy dengan Stephanie juga sudah ditingkatkan di gymnasium, bukan lagi di ruangan fisioterapi. Jadi Sandra sudah boleh menemani Timmy untuk latihan. Latihan penguatan otot juga diawasi langsung oleh seorang konsultan olahraga yang akan melatih Timmy berbagai gerakan supaya ototnya lemas dan tidak memperparah cederanya. Seperti hari ini. Sudah satu jam Timmy melatih otot kaki dengan berjalan di treadmill. Sandra menemaninya berlari di treadmill di sebelahnya. “ Pelan-pelan aja jalanmu Tim. Juga jangan di incline, lututmu belum boleh terlalu mendapat tekanan.” Kata Sang konsultan . “ Iya Tim. Ngapain juga kamu incline. Bahaya loh! ” Marah Sandra. “ Aku merasa baik-baik saja kok.” Kata Timmy bandel “ Robekannya nggak bisa kamu rasakan , Tim, juga nggak bisa kamu lihat. Kamu nggak niat lagi ya main basket? Jangan bandel deh. Kalau kamu bandel, Aku nggak mau menemanimu lagi. Aku balik kamar ya.” Ancam Sandra. “ Iya. Iya. Aku kok merasa nggak keringatan kalau tidak ku incline. Bosan aku jalan cepat melulu.” Kata Timmy berargumen. “ Sabar dong. Ini baru sebulan dan kamu uda bisa sampai taraf ini. Kamu mau kek aku, yang tidak bisa lagi jadi pemain basket? Karirmu masih panjang Tim. Kamu harus sabar.” Kata Sandra menasehati Timmy. “ Iya. Iya. Nyonya besar. Ini uda ku lurusin tracknya Tidak ku incline lagi. Jalurnya uda datar. Tidak lagi menanjak.” Kata Timmy menekan-nekan tombol di treadmillnya. Kami berduapun melanjutkan lari kami. Lalu sang konsultan beralih untuk latihan kekuatan otot perut. Sandra disuruh memegangi kaki Timmy yang akan melakukan sit up. Sambil duduk bertumpu. Sandra membantu Timmy menahan kakinya. Timmy mulai melakukan gerakan sit up. Setiap mengangkat badannya, dia akan mengangkat badannya sampai kepalanya mendekati Sandra dan menciumnya sekilas di bibir. Sandra mendelikkan matanya, tapi membiarkan Timmy melakukannya. Supaya dia lebih semangat, dan Timmy benaran semangat karena merasa mendapat reward ciuman Sandra. Dia sanggup melakukan sit up sebanyak 100 kali untuk tiga sets. Ketika konsultan olahraganya menjerit Stop. Timmy tampak mengangkat kepalanya dan berkata. “ Aku masih sanggup melakukannya 3 set lagi,” “ Uda cukup Mister Timmy. Besok lagi kita latihan. Meskipun memang untuk kekuatan otot perut, tapi juga jangan terlalu dipaksa. Kalau mister Timmy, suka dengan latihan berpasangan gitu, dan bisa lebih semangat, besok akan saya kasih gerakan-gerakan lainnya, Pasti anda berdua bisa melakukannya. Ini memang special gerakan kekuatan otot untuk kekasih. Mau kita latihan itu?” Tanya Konsultannya. “Mau dong. Nggak usah tunggu besok. Sekarang aja, kamu kasih tahu kami. Biar kami bisa latihan sendiri di kamar.” Kata Timmy makin semangat. “ Baiklah. Sini aku tunjukkan gerakannya.” Kata Konsultan olahraga itu. “ Yang pertama tadi sit up. Bisa juga kalian melakukan sit up dan push up berbarengan. Jadi Timmy berada di atas tubuh Sandra dalam posisi gerakan push up. Dan Sandra terletang di bawah untuk melakukan sit up. Gerakannya harus seirama Saat Timmy menurunkan badannya. Sandra juga menurunkan badannya dan saat Timmy menaikan badannya Sandra juga akan menaikan badannya. Saat itu kalian boelh saling mengecup.” Kata konsultan olahraganya sambil tersenyum. Begini ya? Tanya Timmy dan Sandra mempraktekkan arahan sang konsultan. Karena mereka berdua adalah atlit, gerakan itu terasa mudah. Mereka bisa seirama bergerak dengan penuh harmoni. Saat Sandra naik dia akan mengecup bibir Timmy dan Saat Timmy menurunkan badannya dia yang akan mengecup bibir Sandra, “ Untuk yang latihan menggunakan otot kaki, Mister Timmy belum boleh dulu ya. Hanya boleh untuk latiah kekuatan otot tangan dan perut. Seperti gerakan push up, sit up dan plank.” Kata konsultannya. “ Baik. Kami sudah mengerti. Terimakasih untuk tips dan triksnya agar aku bisa latihan lebih semangat karena mendapatkan hadiah ciuman. Pacarku ini, sangat pelit. Susah banget dapat ciuman darinya.” Kata Timmy. Sandra hanya mendelikkan matanya, tidak bisa berkata apa-apa. Kalau Timmy sudah berbicara genit seperti ini, bagusan tidak dilayani. Kalau tidak, dia akan semakin menjadi-jadi. Mereka latihan beberapa jam lagi. Lalu bersama-sama balik ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap makan siang. “ Aku mau menagih janjimu.”Kata Timmy sambil memeluk bahu Sandra dan mengajaknya memasuki lift. “ Janji apa?” Tanya Sandra. “ Janji untuk mendapatkan hak prerogatifku sebagai pacar.Kita uda pacaran satu bulan, tapi aku belum dapat yang lain selain ciuman. Itupun kamu pelit, kalau tidak aku yang menciummu. Kamu tidak pernah mau menciumku duluan.” Rajuk Timmy. “ Aku tiap pagi menciummu saat membangunkanmu.” Protes Sandra. “ Hanya ciuman di pipi ! Emang kamu mamaku? Ciuman sepasang kekasih itu di bibir, San.” Kata Timmy cemberut. Sandra menjinjitkan kakinya dan mencium bibir tipis Timmy. “Puas?” Tanyanya. Timmy menggeleng. “ Nggak puas. Aku kepingin yang lama, bukan yang sekilas. Aku kepingin French kiss dan berakhir make love with you.” Timmy berkata, sambil mengerak-gerakkan alisnya. “ Sabar ya sayangku. Minggu ini, aku belum bisa memenuhi janjiku. Meskipun kamu sudah tidak mempergunakan kruk, tapi aku belum bisa mengijinkamu memakai hak prerogative mu.” Kata Sandra sambil memeluk Timmy. ‘ Kenapa?’ Tanya Timmy kecewa. “ Aku lagi ada tamu bulanan.” Kata Sandra dan Timmy semakin cemberut. Sandra sampai tertawa melihat aksi Timmy. Mulutnya sudah monyong ke depan dan cemberut bagai anak-anak yang kehilangan mainan kesayangannya. “ Nasib-nasib. Setelah berpuluh tahun memendam perasaan kepadamu, sekarang aku harus memendam lagi hasratku berminggu-minggu. Tuhan, benar-benar sedang menguji kesabaranku.” Kata Timmy dengan nada memelas. Sandra tersenyum dan membuka pintu kamar mereka. “ Kamu mandi dulu deh Tim, aku mau menelepon mamaku. Di Manila uda jam sebelas malam. Pasti mama sudah pulang dari kantor.” Kata Sandra. “ Okay. Sampaikan salamku untuk mama. Kamu uda cerita ke dia, tentang hubungan kita?” Tanya Timmy. “ Belum. Aku baru sekali sempat telepon mama, saat kita baru tiba di sini. Setelah itu, aku nggak telepon-telepon lagi ke mama dan mama juga tidak meneleponku. Mama dan aku punya prinsip. No News is good news.” Kata Sandra. Timmy menunjukkan jempolnya sambil berlalu ke kamar mandi. Dengan cuek dia membuka seluruh kaos dan celana trainingnya di depan Sandra lalu berjalan polos menuju kamar mandi. Sandra menggeleng-gelengkan kepalanya dan melemparnya dengan sofa bantal. Tapi Timmy tetap dengan cueknya tersenyum manis sambil menggerakkan bibirnya dan berkata ‘I Love You.” +++ Mama Lilian , mengangkat dering telepon Sandra pada dering ke dua. Suaranya terdengar gembira saat menyapa anak kesayangannya. “ Hello my daughter. Bagaimana Timmy? Sudah membaikkah?” “ Timmy uda baikkan. Ma. Gimana kabar mama.Mama lagi siap-siap mau tidur?’ Tanya Sandra “ Mama baik. Ini mama baru pulang dari acara reuni SMA mama. Senang banget tadi ketemu teman-teman lama.” Kata Mama Lilian. “ Wah asyik banget, kok mama nggak cerita mau pergi reuni? “ Mama juga dadakan di kasih tahu. Selama ini, mama kan tidak berhubungan dengan teman-teman SMA mama. Semua uda terpisah sejak dulu. Tapi dua hari lalu, mama ketemu teman SMA mama saat ke supermarket dekat rumah, eh dia menyapa Mama dan memberitahu tentang reuni ini. Jadi mama ya ikutan dan berangkat ke Manila Ini Mama baru sampe rumah.” “ Bagus, Ma. Mama memang harus banyak bergaul dengan teman-teman SMA. Jangan sibuk di kantor saja.” Kata Sandra. “Iya, kamu uda dewasa dan punya penghasilan yang bagus, mama tidak usah mengkhawatirkanmu lagi. Kamu uda bisa menghidupi dirimu sendiri. Pendapatan mama dari usah percetakan peninggalan papamu jadi berlebih banyak nih. Kamu mau beli apartemen yang lebih gede nggak di Manila? Apartemenmu sekarang hanya tipe studio. Kecil banget.” Kata Mama yang terbiasa tinggal di landed house di kota asal kami, Makati. “ Nggak usah, Ma. Toh aku hanya tinggal sendirian dan lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Pulang rumah hanya untuk tidur aja. Lagipula mungkin nanti aku akan pindah ke apartemen Timmy. Aparetemenku akan ku sewain aja.” Kataku dengan kata-kata pembuka untuk menceritakan hubunganku dengan Timmy. “ Kenapa? Emang Timmy masih harus tetap dibantu ya? Dia mana ada membaik sampai kamu harus pindah ke apartemnnya?” Tanya mama yang memang sangat mengkhawatirkan keadaan Timmy. Mama tahu arti Timmy buat Sandra. Mama juga tahu tentang Timmy yang selalu mendukung Sandra, saat Sandra cedera dulu. Mama juga sangat menyayangi Timmy, karena mama tahu berkat Timmy lah, Sandra yang terpuruk bisa bangkit dan mendirikan perusahaan Trust Management Agency dan Sandra bisa menjadi seorang agent atlit TOP di Filipina. “ Timmy uda membaik Ma. Sekarang dia tidak usah lagi berjalan menggunakan kruk. Hanya memang perlu latihan penguatan otot yang dilakukan secara perlahan dan sistematis dibawah bimbingan konsultan agar Timmy bisa kembali menjadi atlit basket. Aku pindah ke apartemen Timmy, bukan untuk membantunya. Timmy mengajakku tinggal bersama karena sekarang kami pacaran, mamaku sayang.” Kata Sandra. “ Akhirnya.. Kalian berdua ini resmi pacaran. Benaran deh, setelah puluhan tahun, baru sekarang ini kalian berdua berani meningkatkan hubungan kalian menjadi kekasih. Kok nggak dari dulu aja. Kenapa baru sekarang? Siapa yang mengungkapkan perasaan duluan? Pasti kamu ya?” Tanya Mama Lilian bertubi-tubi. “ Bukan aku yang mengungkapkan duluan. Timmy yang duluan dan meledak mengungkapan kalau dia mencintai aku.”Kata Sandra kepada mama lalu menceritakan kejadian tersebut. Mama Lilian tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Sandra. “ Dasar si Timmy. Nggak ada romantis-romantisnya. Untung dia ganteng dan baik ya. Kalau tidak, kamu jangan mau deh, sama cowok yang nggak romantis.” Kata Mama.. Mama memang suka pria romantis.Seperti papaku dulu adalah seorang pria yang sangat romantis, yang begitu tahu cara mengungkapkan cinta untuk mama. Papa bisa tiba-tiba pulang bawa sebuket bunga mawar untuk mama, padahal tidak ada peringatan penting. Kalau di tanya. Kok beli bunga. Papa pasti menjawab, karena aku mencintaimu dan bunga ini sebagai lambang keindahan cintaku padamu. Romantis banget ya, papa Sandra. “ Aku lebih memilih cowok tidak romantis, Ma daripada romantis tapi playboy, kecuali papa deh yang uda romantis tapi tidak playboy. Dan cowok seperti papa itu, keknya uda punah deh .Ma. Jadi Sandra akan puas dengan Timmy saja, yang tidak romantis tapi baik banget dan sangat menyayangi aku.” Kata Sandra . “ Iya, Timmy cowok yang baik. Dia tipe laki-laki yang setia dan yang terpenting dia sangat menyayangi kamu. Mama senang, kamu dan Timmy jadi sepasang kekasih, Hanya kalian harus saling jujur dan terbuka dan jangan cemburu buta, agar hubungan kalian bisa langgeng sampai menikah nanti. Kalau kalian putus, pasti kalian bakal saling kehilangan, karena pasti nggak mungkin lagi kembali bersahabat.” Kata Mama memberi nasehat. “ Iya Ma, Aku juga bilang seperti itu pada Timmy. Sekarang dia uda lumayan kok, cemburunya uda berkurang. Dia uda berteman baik dengan Bryan,nggak ketus lagi.’ Kata Sandra. “ Jangan hanya dengan Bryan nggak ketusnya. Dengan pria mana saja, dia tidak boleh cemburu buta. Karena kamu itu kan juga tetap harus menangani atlit lainnya. Kalau dia sering-sering ngambek karena cemburu, pasti kamu nggak nyaman, dan akhirnya bertengkar. Kamu harus bisa nasehatin Timmy. Timmy itu badannya aja tinggi besar, tapi sifatnya itu sangat kekanak-kanakan dan manja, mungkin karena dia anak tunggal ya? ” Kata mama. “ Sudah Ma, aku sudah kasih tahu Timmy tentang semuanya. Seharusnya dia juga sudah mengerti karena kan dulu kami takut menjadikan persahabatan kami menjadi percintaan karena takut kami saling kehilangan. Jadi kami berdua sudah berjanji untuk saling jujur dan tidak cemburu buta dan mengakibatkan kami berdua tidak nyaman dan berakhir ribut lalu putus. Timmy malah mengajakku menikah segera, Ma, biar kami tidak pacaran lama-lama.” Kataku “ Bagus juga sih, kalian menikah segera. Toh kalian uda saling mengenal sejak remaja Jadi nggak usah pacaran lama-lama. Kamu bersedia menikah segera?” Tanya mama. “ Aku bilang ke Timmy akan aku putuskan saat kami tiba di Manila. Yang menjadi prioritasku sekarang adalah Timmy bisa pulih kembali dan kontraknya di Manila Warrior bisa diperpanjang. Setelah semua itu terlaksana, baru deh akan aku pikirkan tentang pernikahan. Timmy uda habis tabungannya Ma. Jadi dia harus dapat kontrak baru, biar bisa menikah.” Kataku sambil tertawa. “ Mama dan papanya Timmy pasti bersedia bantu. Toh dia uda punya apartemen. Tinggal biaya nikah,nanti ya dari kami-kami aja, orang tua kalian. Nggak usah pesta yang mewah, undang hanya rekan dan family saja.” Kata mama. “ Timmy kepingin kami tinggal di rumah yang baru dibelinya, Ma dan rumah itu perlu direnovasi . Jadi dia harus dapat kontrak baru dulu, untuk biaya renovasi rumahnya. Setelah itu kita baru bisa menikah. Itu rencananya kami.” Kataku menjelaskan kepada mama tentang pembicaraan aku dan Timmy kemarin malam . “ Baguslah, kalau kalian sudah berencana seperti itu. Pokoknya kalau kalian mau bantuan mama, mama pasti akan siap membantumu. Gede ya rumahnya, sampai perlu biaya besar untuk renovasinya?” Tanya mama. “ Gede banget, Ma. Sampai ada lapangan basket di halaman belakang. Jadi Timmy benar-benar butuh uang banyak, kalau rumahnya mau direnovasi untuk rumah yang akan kami tinggali setelah menikah.” Kataku. “ Ok deh! Kirim salam mama buat Timmy ya. Dan bilangin dia, kalau mama senang, menantu mama adalah pria baik seperti dirinya.. Good night, San. Mama sudah ngantuk.” “ Good night, mama. Sweet dream.” Sandra menutup teleponnya sambil tersenyum, membayangkan mamanya yang masih sangat cantik di usianya yang ke lima puluh empat tahun. Saat ini pasti mamanya akan segera memejamkan mata untuk tidur sambil memandangi foto almarhum papa yang terletak di meja kecil di samping tempat tidur mama. Cinta mama dan papaku sungguh sangat indah, meskipun papa sudah meninggal puluhan tahun yang lalu, tapi cinta mama untuk papa masih kuat terasa apalagi saat mama menatap foto papa saat menjelang tidur seperti sekarang. Pendar-pendar penuh cinta dari mata mama akan memancar dan memberi kehangatan kepada setiap orang disekelilingnya seakan-akan bercerita, tentang kisah cinta indah antara mama dan almarhum papaku. Semoga kisah cintaku dengan Timmy juga bisa seindah kisah cinta mama dan papa Semoga kami berdua tetap bisa saling mencintai untuk selama-lamanya. Doa Sandra dalam hati, sambil beranjak ke kamar untuk mandi. Timmy yang baru keluar dari kamar mandi memandang Sandra dengan penuh cinta. Akankah cinta Sandra dan Timmy berakhir bahagia?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD