'Hidup akan mengajarkanmu berbagai hal, termasuk tentang sebuah pengorbanan.'
Back to Normal With Me
~Thierogiara
***
Dengan dekor sederhana di rumah Sonya, akad nikah itu akhirnya terlaksana, pernikahan ini diumumkan ke beberapa kerabat karena memang untuk menampik gosip-gosip yang beredar bahwa Bas adalah penyuka sesama jenis. Dengan bangga Sonya memperkenalkan Avasa sebagai menantunya, sosok yang akhirnya meluluhkan Bas.
Untuk pertama kalinya Avasa menyentuh tangan Bas kemudian mencium punggung tangan laki-laki itu, begitu juga Bas yang mencium keningnya. Keduanya membuat semuanya terlihat sungguhan, karena memang semuanya sungguhan, mereka tak menikah secara siri, pernikahan mereka sah secara agama dan negara.
Sonya sudah mengatur semuanya, Bas dan Avasa hanya perlu melakukan peran mereka. Meski ada pertanyaan kenapa tak membuat perayaan besar-besaran padahal mereka dari keluarga kaya, Sonya selalu menjawab bahwa pernikahan sederhana ini adalah keinginan Bas sendiri, semuanya sudah diatur oleh Bas, semua orang percaya sebab memang selama ini Bas pendiam dan tak banyak bicara. Dari penampilannya pun orang sudah tahu jika Bas memang menginginkan sesuatu yang simple.
Avasa dan Bas diminta untuk berpose, dengan profesionalnya mereka benar-benar bertindak layaknya pasangan yang saling mencintai. Semuanya hanya sandiwara namun kebetulan mereka berdualah pemeran utamanya.
Bas beberapa kali memeluk tubuh Avasa dan Avasa hanya diam, selain mereka sudah halal, Avasa harus tetap terlihat professional setidaknya di depan Sonya yang sudah membayarnya.
Sama sekali tak ada yang curiga, bahkan para pekerja di rumah Bas akhirnya memahami kenapa Avasa terus dipanggil untuk menghadap nyonya besar, ternyata ini alasannya, Avasa adalah calon menantu.
"Lo lumayan cantik," bisik Bas.
"Setiap hari kayaknya gue cantik," ujar Avasa.
Bas hanya terkekeh, siapapun yang melihat itu ikut tersenyum karena menyangka bahwa keduanya benar-benar sedang berinteraksi layaknya suami istri.
Selesai sesi foto-foto dengan keluarga semuanya lantas dipersilakan untuk makan.
"Laper banget gue," kata Bas.
"Ya udah gue ambilin makan," ujar Avasa, Bas mengangguk lantas tersenyum, baru beberapa menit tapi dia sudah bisa merasakan langsung nikmatnya memiliki istri.
Setelah mengambilkan Bas makanan, gadis itu membawanya kembali ke kursi pengantin mereka.
"Kok cuma satu? Kamu nggak makan?" tanya Bas.
Avasa menggeleng. "Nggak selera," jawab Avasa, gadis itu lantas memainkan ponselnya, entahlah ini sebenarnya acara apa, Avasa merasa sangat bosan, dia tak mengundang Nasya dan Raqilla karena takut keduanya terkena serangan jantung.
Iseng Avasa mengambil foto selfie dirinya dengan menampakkan Bas di sebelahnya, gadis itu kemudian mengirimnya ke grup chat.
Nasya :
'Demi apa?'
'Jangan bercanda lo!'
'Kok gue nggak diundang?'
Raqilla :
'Lo anggap apa sih kita berdua!!'
Avasa :
'Hahaha! Maap deh, nanti kapan-kapan main ya ke rumah gue.'
Nasya :
'Dapet di mana cakep begitu!!!'
Avasa :
'Panjang ceritanya, udah ya, gue mau nikah dulu.'
Kemudian Avasa langsung menyimpan ponselnya.
Bas menyodorkan sendok ke bibir Avasa. "Apa?" tanya Avasa.
"Lo di make up lama banget, gue yakin lo belum makan, makan." Bas menggoyangkan sendoknya, iya Avasa memang belum makan sejak pagi.
Avasa membuka mulutnya menerima suapan dari Bas. Bas terus menyuapkan makanan ke Avasa sampai makanan di piring laki-laki itu habis.
***
Sekarang Avasa bnerada di ruangan nyonya besar, selembar kertas bermatrai di sodorkan ke hadapannya.
Hanya ada 4 poin dalam surat perjanjian itu.
1. Pernikahan hanya akan berjalan selama 1 tahun, jika sampai 1 tahun pihak kedua(Avasa) belum hamil maka pernikahan akan dibatalkan dan uang yang diberikan pada pihak kedua hanya sebesar Rp. 100.000.000,00
2. Jika dalam 1 tahun pihak kedua berhasil melahirkan bayi maka uang akan langsung dibayar full ke rekening pihak kedua.
3. Pihak kedua tidak berhak atas bayi yang dilahirkan.
4. Pihak kedua akan langsung pergi begitu melahirkan seorang bayi.
Avasa menghela napasnya sendiri, dia yakin dia sehat, namun anak adalah kehendak Tuhan, kalau sampai dalam satu tahun dia belum hamil bagaimana?
Avasa langsung membubuhkan tanda tangannya di atas matrai, dia sudah tercebur, dia sudah sah menjadi istri seorang Nabastala, jadi dia harus menyelesaikan semua ini dengan baik dan benar.
Sonya tersenyum.
"Kamu mengambil keputusan yang tepat," ujar wanita paruh baya tersebut.
Avasa hanya mengangguk kemudian keluar dari sana.
"Kita langsung ke rumah gue," ujar Bas saat Avasa baru masuk ke kamarnya.
Avasa mengangguk gadis itu kemudian langsung memasukkan baju-bajunya ke dalam tas, selanjutnya dia keluar dan menyusul Bas.
"Kami akan langsung tinggal di rumahku," ujar Bas pada mamanya.
"Kenapa?" tanya Sonya.
"Ya karena aku sudah punya rumah sendiri," jawab Bas.
"Ingat jalani pernikahan kalian sebagaimana mestinya," pesan Sonya.
Bas mengangguk, dia merangkul bahu Avasa. "Pasti, karena Mama udah pilihin istri cantik, sayang kalau dianggurin," kata Bas asal, sementara Avasa sudah sangat dongkol, semurahan itukah dirinya?
Sonya lantas mengangguk membiarkan dua anak itu memulai kehidupan baru mereka.
***
Sampai di rumah Bas, Avasa memantau seluruh penjuru, rumah itu jauh lebih kecil dan cenderung minimalis, kelihatannya sangat nyaman untuk tempat tinggal.
"Kita langsung ke atas aja, kamar kita di atas," ujar Bas.
Avasa mengangguk, mereka berdua berjalan menuju lantai dua.
"Kamar lo yang ini dan ini gue." Avasa sudah mengira kalau mereka akan menempati kamar yang sama, namun ternyata kamar mereka malah bersebelahan.
Avasa mengangguk dan mulai berjalan ke kamarnya.
"Tunggu, kita ada perjanjian lain di rumah ini." Bas menahan Avasa saat gadis itu akan masuk ke kamar.
Avasa mengembuskan napasnya. Dia memasukkan tasnya ke dalam kamar setelah itu kembali keluar dan menyusul bas duduk di ruang keluarga lantai dua.
"Lo baca dulu deh," suruh Bas menyerahkan kertas ke Avasa.
Poin-poin yang ada di dalam surat perjanjian itu antara lain :
1. Menjalani hidup masing-masing sebagaimana mestinya, jangan ada yang mengurusi urusan satu sama lain.
2. Behubungan s*x hanya satu kali dan akan ada selanjutnya jika belum hamil.
3. Pihak kedua wajib mengurus rumah.
4. Boleh memiliki hubungan dengan orang lain di luar hubungan yang pihak pertama dan kedua jalani.
5. Keungan rumah tangga diurus pihak kedua.
6. Tidak boleh saling mengganggu jika ada tamu masing-masing pihak yang datang.
7. Berpura-pura normal di depan tetangga dan para saudara.
8. Segala kebutuhan pihak kedua akan ditanggung pihak pertama.
9. Tidur di kamar masing-masing.
10. Harus bersih.
"Lo keberatan?" tanya Bas. "Kayaknya di perjanjian itu cukup banyak hal menguntungkan lo, sekarang lo bukan pembantu, tapi nyonya," ujar Bas.
Tanpa menanggapi omongan Bas, Avasa langsung menandatangi perjanjian itu.
***