Tepat pukul 13.00 WIB Oshimura tiba di rumah utama miliknya di Jakarta. Di sana sudah ada Yezi yang sedang duduk di ruang tamu utama yang sedang menunggunya.
"Daddy!" sambut Yezi yang memeluk Oshimura erat.
"Daddy kenapa baru tiba kemana saja sebenarnya apa yang terjadi?' pertanyaan memberondongi Oshimura yang baru datang.
"Tenang sayang semua akan baik-baik saja ayo kita duduk," ajak Oshimura yang berusaha tenang.
"Ayolah Daddy jangan buat aku penasaran ceritakan saja semuanya,'' desak Yezi.
"Huft...Daddy di tipu nak. Ada karyawan Daddy seorang hacker handal gadungan yang mencuri semua uang dan beberapa aset yang di tembusnya. Daddy mengalami kerugian yang sangat banyak beserta pinaltinya. Daddy bisa saja membayar semua kerugian itu tapi masalahnya bagaimana nanti nasib karyawan Daddy. Semua aset kita hanya tersisa 30% saja yang ada, selebihnya yang tadi Daddy bilang di curi orang yang tidak bertanggung jawab," urai Oshimura kepada Yezi.
"Apa! Jangan becanda Daddy," ucap Yezi.
"Untuk apa Daddy bercanda. Makanya Daddy kesini karena harus bertemu dengan kolega Daddy yang meminta pertanggung jawaban."
"Siapa kolega Daddy?" tanya Yezi sambil mengangkat alisnya.
"Tuan Kenan Weist."
"Apa!" pekik Yezi yang mulutnya langsung terbuka lebar.
"Astaga pria arogan itu bisa-bisanya memeras Daddy," gumamnya.
"Siapa yang di peras nak, semua ini sudah kesepakatan bersama."
"Tapi ini keterlaluan Daddy, aku tidak terima," kesal Yezi.
"Sudah jangan khawatir, Daddy akan mengurusnya kamu tenang saja. Sekarang bantu Daddy menghubungi temanmu yang memberimu jet pribadi itu."
"Hah...apa hubungannya Dad?" ucap Yezi yang bingung.
"Dia kan punya saudara yang menjadi mafia bisakan kita minta tolong kepadanya. Kamu maukan bantu Daddy."
"Aku sudah lama tidak berkabar tapi nanti aku akan mencoba menghubunginya. Mudah-mudahan dia mau membantu kita."
"Terima kasih sekarang Daddy mau ke kamar istirahat dulu kamu juga istirahat saja sayang."
"Gampang Dad, aku masih ada pekerjaan yang belum selesai. Daddy istirahat saja."
"Ya sudah Daddy tinggal," ucap Oshimura yang beranjak dari duduknya kemudian menyeret kakinya ke lantai atas ke kamarnya.
Yezi melihat punggung belakang Daddynya yang rapuh. Dia kasihan sekali dengan Daddynya. Dia harus membantu dengan caranya sendiri kali ini.
"Aku akan membantumu Dad. Tenang saja semua akan berjalan dengan baik,'' gumamnya pelan.
Yezi menghubungi Celin dia membicarakan semua masalah yang sedang menimpanya. Bersyukur sekali temannya itu mau membantunya.
"Terima kasih mau membantuku," ucap Yezi di ujung sana.
"Santai saja itu hanya masalah sepele pamanku akan mencari hacker gadungan itu. Jika tidak keberatan aku juga bisa membayar kerugian Daddymu," tawar Celin.
"Kau baik sekali tapi biarlah Daddyku yang mengambil keputusannya nanti."
"Baiklah kalau begitu, kabari saja aku kalau kau butuh sesutu."
"Terima kasih nanti aku akan mengabarimu. Istirahatlah di sana sudah malamkan."
"Ya aku tutup telponnya. KIta bertemu kembali nanti di Indonesia kawan."
"Ok, bye Celin."
"Bye too."
Tut
Tut
Panggilan itu pun berakhir Yezi pergi ke apartmennya untuk istirahat dia akan memberitahu Daddynya nanti saja.
Di dalam perjalanan pulang ke apartmentnya dia mengirim pesan kepada seseorang. Seringai jahat di wajahnya keluar setelah mengirim pesan kepada orang itu.
"Done! Lihat saja nanti temanku Celin pasti akan membalasmu."
***
Kenan yang sedang menandatangani dokumen bisnis kegiatannya terhenti karena ada satu pesan masuk dari nomer yang tidak dia kenal. Dia yang sedang sibuk tidak menghiraukan pesan itu. Tapi banyaknya pesan yang masuk membuat dia penasaran juga ingin membacanya. Dia mengambil ponselnya kemudian membuka pesan dari nomer yang tidak dia kenal.
'Apa kau sudah siap dengan skandal mantan kekasihmu yang tercinta itu yang selalu kamu tutupi akan tersebar luas di jagat maya.'
"b*****t siapa yang berani mengancamku," maki Kenan yang menatap horor ponselnya.
Ingatannya langsung tertuju dengan kejadian dua tahun yang lalu. Siapa lagi kalau bukan Yezi Putri Oshimura.
"Sial bisa-bisanya aku melupakan wanita licik itu. Aku akan berikan dia pelajaran sudah berani mengancamku. Dia pikir aku tidak tahu dimana sekarang ini dia tinggal," gumamnya.
Pukul 18.00 WIB Kenan pulang mengendarai mobilnya tanpa ingin di temani siapa pun. Dia meminta Sam mewakilkannya bertemu kolega bisnisnya yang sedang berulang tahun. Sam mengajak Dea ke acara tersebut. Kenan pergi dengan mobil sportnya sendiri tanpa pengawalan. Kali ini tujuannya ke apartmen mewah yang di tempati seseorang. Sepanjang jalan aura wajahnya sangat menakutkan bagi yang melihat nya. Dia harus menjalankan urusannya secepat mungkin selagi Sam tidak bersamanya.
Sampai di gedung apartmen mewah di utara Jakarta Kenan memarkirkan mobilnya ke basement apartmen. Dengan kekuasaannya diam-diam dia membeli apartmen yang berada di sebelah kamar seseorang tanpa dia tinggali. Dia melakukan itu semua karena masih sangat kesal kepada orang itu. Dan sekarang malah orang itu mau mencari gara-gara dengannya.
Kenan langsung menuju lantai 12 menuju kamar apartmennya yang baru dua kali dia datangi. Dia memasuki lift sambil melihat ponselnya yang terhubung dengan seseorang. Tiba di lantai 12 dia keluar dari lift sambil melenggangkan tungkai kakinya pelan menuju pintu apartmen seseorang yang berada di sebelah kamarnya.
"Kau berikan passwordnya sekarang," titahnya kepada seseorang yang berada di ujung sana. Kenan memasukan kode password yang di retas temannya itu.
Klik
Klik
Tiba-tiba pintu apartmen itu terbuka Kenan membuka pelan pintu apartmen itu dengan pelan sambil menyeret kakinya masuk ke dalam apartmen itu.
Kenan mengedarkan pandangannya ke setiap ruangan yang sangat rapi dan wangi itu. Dia melangkahkan kakinya menuju salah satu kamar yang dia yakini kamar seseorang yang dia cari. Dia membuka knop pintu kamar itu kemudian dia menutupnya kembali. Tatapannya langsung tertuju kepada seorang wanita yang sedang tertidur pulas hanya memakai piyama mini yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang putih bersih. Kenan mendekati tempat tidur berdiri di sebelahnya. Dia memandang wajah wanita itu lama yang begitu menggoda imannya.
Tiba-tiba wanita itu bergerak pelan dan batuk sampai terbangun dari tidurnya. Baru saja dia membuka matanya dia langsung berteriak kencang melihat seseorang sedang berdiri di dalam kamarnya.
"Ba... bagaimana bisa kamu masuk ke kamar ku,'' teriak Yezi yang ketakutan setengah mati.
"Kau lupa siapa aku Nona Yezi Putri Oshimura. Mudah bagiku mencari seseorang yang sudah mengganggu hidupku. Apalagi masuk ke dalam apartmen tempat persembunyianmu selama ini," ejek Kenan sambil terkekeh.
"Dasar kurang ajar pergi kau! Teriak Yezi sambil mencari ponselnya tapi sayang ponselnya tertinggal di ruang tamu.
Yezi yang mau turun dari tempat tidurnya langsung di tarik paksa oleh Kenan sampai dia jatuh terbaring di tempat tidur kembali.
Kenan mengukung Yezi. Kakinya Kenan berada di sela tengah kaki Yezi. Yezi yang gerakannya terkunci hanya berteriak meminta tolong. Tapi dia lupa kalau kamarnya itu kedap suara. Dengan sekali gerakan Kenan membuka kancing atas piyama Yezi sampai terbuka. Mata Kenan langsung melotot melihat dua buah bulatan yang padat tanpa penghalang.
"Mau apa kau sialan! Lepas b******k,'" maki Yezi yang berusaha berontak dari kungkungan Kenan.
"Never!"
Kenan langsung melancarkan aksinya dia memberikan banyak kismark di bagian atas tubuh Yezi. Setelah puas di atas dia mencium Yezi dengan kasar. Kenan melecehkan Yezi yang tak berdaya di bawahnya. Tanpa pemanasan dia memperkosa Yezi berkali-kali.
Kenan pernah melakukan hubungan intim dengan Bella dulu bahkan dia yang mengambil keperawanannya. Tapi wanita yang dia renggut paksa kesuciannya ini sangat berbeda. Kenan tak ingin berhenti melakukannya. Dia tanpa sadar sudah mengeluarkan benihnya berkali-kali ke dalam inti Yezi.
"Owh f**k f**k ini nikmat sekali. Setelah melakukan pelepasan yang kesekian kalinya Kenan berguling di samping Yezi yang sudah pingsan karena ulahnya. Dia tersenyum melihat wanita yang sudah acak-acakkan di sampingnya. Matanya terpejam sambil memeluk erat tubuh Yezi yang masih berkeringat. Sampai akhirnya dia pun ikut tertidur.