"Aku benar-benar merindukanmu, Ivy." Lidah pria berjubah hitam terus menjilati bibirnya, menyapu, membasahi, dan ia b*******h membayangkan semua pembunuhan yang telah ia lakukan demi sang istri. "Kamu tahu, Sayang. Aku telah mengubur banyak perampok untukmu. Aku mengubur mereka hidup-hidup setelah aku mematahkan tangan dan kaki mereka. Dan kamu... Hehehe, ternyata kamu masih hidup? Oh, Ivy. Kemarilah! Aku sangat ingin menciummu sekarang," gairah memuncak di tubuh pria berjubah hitam, seiring ia terus mengusap bagian bawah perutnya. "Oh, Ivy. Ivy, mmm... Ah! Lain kali aku ingin kamu yang memuaskanku, Sayang." "Bye, Tina! Oh, ya. Jika kau bertemu Ivy, tolong sampaikan salamku padanya!" Mendengar suara percakapan dua orang wanita dari luar unit yang ia sewa, sang pria berjubah hitam pun ke