Monika menatap ke luar jendela kaca dari tempat tidur apartemen Adam. Tempat yang kemarin dia kira akan sangat menyenangkan untuk menginap di sini dengan pemandangan malamnya. Adam sudah berangkat ke kantor pagi sekali, sedangkan Monika jangankan berangkat dan pergi bekerja, berjalan ke kamar mandi saja sudah sangat menyiksa. Untungnya Adam laki-laki yang sangat peka dan bertanggung jawab, dia mengurus segala keperluan Monika terlebih dahulu sebelum berangkat ke kantor. Termasuk membelikannya sarapan pagi untuk dirinya, sayangnya makanan itu tak Monika sentuh sama sekali. Monika menyentuh perutnya, seandainya dia tak takut benih Adam semalam tumbuh di rahimnya, mungkin dia akan lebih memilih kabur. Pergi sejauh-jauhnya agar tak di temukan siapapun, termasuk ayah kandungnya. *** Monika