6

1632 Words
Mereka semua membawa Raisa ke rumah sakit. Raisa pun akhirnya diperkisa oleh dokter. Sewaktu Raisa sedang di periksa oleh Dokter, Ayu, Lini, Bi Marni, dan Pak Marno pun khawatir dengan keadaan dari Raisa. Mereka berdoa supaya Raisa baik-baik saja.  Dokter pun akhirnya keluar dari ruangan itu, dan Dokter mengatakan kepada mereka bahwa Raisa sedang terkena demam tinggi, dan Raisa harus di opname selama beberapa hari sampai akhirnya nanti Raisa benar- benar sudah sembuh.  Lalu mereka semua pun sudah diperbolehkan masuk ke ruang inap. Mereka semua tidak ada yang menyangka jika Raisa harus di opname di rumah sakit. Untung saja mereka membawa Raisa ke rumah sakit. Karena mungkin jika mereka tidak membawa Raisa ke rumah sakit, maka Raisa akan lebih lama lagi sembuh nya.  "Ya ampun Raisa kenapa sih lo seneng banget ngungsi di rumah sakit. Ihhh jangan suka ke rumah sakit dong Sa, kita kan jadi khawatir sama lo Sa" ujar Ayu kepada Raisa yang masih tertidur karena efek obat itu. Setelah itu mereka berdua pun duduk di dekat kasur Raisa. Sementara Pak Marno dan Bi Marno duduk di sofa kamar rumah sakit itu.  Sementara itu Lini melihat jika jam sudah menunjukkan jam istirahat sekolah. Lini ingin menginformasikan kepada Raka tentang keadaan Raisa, agar nanti Raka bisa mengijinkan Raisa. Tidak apa-apa jika Ayu dan Lini dianggap tidak hadir, tapi Raisa tidak boleh karena memang dia sedang sakit. Dan Lini pun akhirnya menelfon Raka.  "Hallo Rak? Udah istirahat kan?" tanya Lini kepada Raka setelah panggilan terhubung.  "Iya Lin, btw lo sama Ayu kemana woy. Kenapa ngilang? Tadi pada di cariin lo berdua. Eh bertiga juga. Raisa kemana? Lo pada tau ga? Dia juga ga berangkat. Atau jangan- jangan Raisa lagi sama lo juga ya?" tanya Raka kepada Lini dengan banyak bertanya.  "Aduh bawel banget dah lo Rak. Iya ini Raisa sama gua. Gua sama Ayu emang bolos. Sekarang kita lagi ada di rumah sakit. Raisa sakit, jadi tolong ya kalo di absen bilang Raisa sakit. Kalo guru perlu foto biar nanti gua fotoin. Ga papa gua sama Ayu di absen alpa. Yang penting Raisa jangan. Dia bener-bener sakit soalnya" ujar Lini ke Raka itu.  "Hah? Raisa sakit lagi? Masuk ke rumah sakit lagi?" tanya Raka dengan sedikit berteriak karena ia sangat terkejut sekali. Karena teriakan dari Raka itu yang saat ini ia memang ada di kelas itu membuat teman-teman kelasnya terkejut. Apalagi mendengar kata jika Raisa sakit dan masuk rumah sakit lagi. Mereka sangat terkejut. Termasuk Gilang.  Entah kenapa ada rasa khawatir di dalam lubuk hati Gilang tentang kesehatan dari Raisa itu. Ia heran ada apa dengan dirinya, padahal seharusnya ia membenci Raisa.  "Ya udah makasih ya Lin, ntar gua kasih tau guru tentang Raisa ini" ujar Raka dan panggilan di telefon itu pun berhenti. Raka masih diam saja, ia khawatir dengan Raisa.  "Kenapa Rak? Raisa beneran masuk ke rumah sakit lagi he? Kenapa dia? Sakit apa? Ya ampun kenapa seneng banget sih dia bolak balik rumah sakit" ujar Naya pada Raka.  "Iya Nay, demam kata Lini. Kita do'ain aja supaya dia baik-baik aja dan cepet sembuh ya supaya bisa kumpul di kelas sama kita lagi" ujar Raka menjawab pertanyaan Naya.  "Iya Rak semoga ya Rak" ujar Naya kepada Raka itu. Mereka pun lalu mengontrol lagi.  Sementara Gilang yang saat ini juga sedang bersama dengan ketiga temannya itu sedang berada di pojokan kelas sembari mereka bermain game. Semenjak mendengar tentang kabar dari Raisa itu entah mengapa Gilang menjadi diam saja. Ia tidak tahu ada apa dengan dirinya sendiri. Kenapa dia merasakan rasa sedih dan juga khawatir.  "Syukur deh kalo tuh anak ga masuk, malah lagi sakit ya. Biar aja deh. Biar ga gangguin Gilang. Sepet banget sumpah mata gua ngeliat Raisa deketin Gilang mulu. Ga capek apa dia sih udah diketusin, udah di usir-usir juga masih aja dia nempel mulu sama Gilang. Masih aja dia deketin Gilang, emang cewek murahan" ujar Reza kepada mereka. Setelah ucapan dari Reza yang sangat kelewat batas itu, Gilang entah mengapa juga tidak suka dengan kata-kata pedas dari Reza, akhirnya Gilang pun pergi meninggalkan kelas.  Saat ini Gilang berjalan tak tentu arah, dan sekarang ia pun sampai di kantin. Ia butuh minum es untuk mendinginkan kepala dan juga hatinya. Karena memang dia sedang panas-panasnya kali ini. Ia pun mengambil minuman es kopi kalengan yang ada di kulkas dan membayarnya. Setelah itu Gilang duduk di salah satu meja di sana. Ia pun membuka kaleng es kopi tersebut lalu meminumnya. Setelah itu ia melihat lagi kaleng itu dan menjadi rindu akan Raisa. Karena Raisa memang selalu memberinya minuman Gilang itu. Ia teringat akan hal-hal yang berbau dengan Raisa di hidupnya itu.  Sampai tak lama kemudian ada Sahara yang datang ke meja Gilang itu. Sahara pun duduk didepan Gilang. Sembari masih melihat Gilang yang sedang bengong tersebut.  "Kenapa Lang? Ada masalah ya? Kok bengong gitu?" tanya Sahara yang tentunya membuat Gilamg yang tadi bengong itu pun menjadi sadar dan akhirnya ia juga baru sadar bahwa Sahara ada didepannya dan sedari tadi memanggilnya itu.  "Eh lo Ra, hehehe iya nih ga tau kenapa lagi banyak bengong nya" ujar Gilang.  "Kalo ada masalah bisa cerita sama gua loh Lang. Free kok wkwkw" ujar Sahara.  "Hahaha ga papa Ra, bukan apa-apa kok. Oh iya gua ke kelas dulu ya" ujar Gilang. Setelah itu Gilang pun meninggalkan Sahara, dengan Sahara yang memiliki banyak pertanyaan akan Gilang yang sepertinya sedang banyak pikiran sekali itu.  Gilang pun kembali ke kelasnya. Dan di kelasnya ternyata sedang diadakan pengumpulan dana karena beberapa teman meraka nanti akan pergi menjenguk Raisa. Entah mengapa Gilang ingin ikut menjenguk Raisa juga. Ia pun akhirnya mendekati Naya dan juga Raka yang sedang meminta uang dana tersebut pada teman-teman nya.  "Eh lo Lang, mau nyumbang? Buat nanti gua sama yang lain mau jenguk Raisa" ujarnya.  "Dia di opname di rumah sakit mana? Ruangan apa?" tanya Gilang yang bertanya balik.  "Oh di Rumah Sakit Medika, Ruangan Melati Indah. Jadi lo mau nyumbang ga nih Lang? Kali aja gitu kan lo mau nyumbang" ujar Naya kepada Gilang tersebut.  "Gua nanti ke sana sendiri" ujar Gilang lalu ia duduk kembali ke tempat duduknya. Tentunya perkataan dari Gilang itu membuat beberapa temannya itu terkejut karena itu artinya Gilang akan menengok Raisa ke rumah sakit. Tentunya hal itu merupakan hal yang sangat mengagetkan mereka karena mengapa Gilang ingin menjenguk Raisa.  "Lang, lo serius mau jenguk Raisa heh? Mau ngapain lo ih" tanya Reza kepada Gilang.  Namun dari Gilang tidak ada jawaban. Gilang hanya diam saja. Bahkan sampai bel pulang berbunyi pun ia masih diam saja. Ia pulang sendiri di jemput oleh sopirnya. Gilang pun sampai dirumahnya. Ia makan siang dan berganti baju. Rencananya Gilang akan menjenguk Raisa nanti agak sorean karena pasti jika ka menjenguk sekarang, pasti teman-teman nya masih ada di rumah sakit menjenguk Raisa juga. Ia tidak mau bertemu dengan teman-teman nya itu. Ia akan menjenguk sendiri nanti.  Sembari menunggu waktu soresore tiba Gilang membuka album di galeri handphone nya. Ia rindu pada sahabatnya yang sekaligus juga bisa dibilang itu adalah cinta pertama atau cinta monyetnya Gilang. Ia rindu sekali dengan sahabatnya itu, tapi saat ini ia tidak tahu kemana dia pergi dan dimana saat ini dia berada. Segala info tentangnya sudah tidak lagi bisa Gilang dapatkan. Entah kenapa hal ini bisa terjadi.  "Lo kemana sih Kan, kenapa seneng banget pergi ga pamit gitu. Awas ya kalo lo dateng-dateng besok bawa cowok. Kalo belum lulus seleksi gua belum boleh jadi cowok lo dia. Semoga lo baik-baik aja ya Kan, entah di manapun lo berada. Semoga Tuhan selalu melindungi blo, cepet balik Kan gua kangen banget sama lo" ujar Gilang sembari ia masih melihat ke arah foto di handphone nya itu. Jika Gilang sedang rindu dengan Kania, ia pasti melihat foto-foto yang masih tersimpan di galeri handphone nya itu.  Dan tanpa sadar ternyata hari sudah cukup sore. Gilang pun turun kebawah memanggil Pak Min untuk menyiapkan mobil dan mengantarkan Gilang. Mama Gilang pun bertanya kepada Gilang tentang kemana perginya Gilang di sore hari ini. Gilang pun menjawab.  "Mau jengukin temen kelas Ma, dia sakit masuk rumah sakit" ujar Gilang pada Mamanya.  "Ohh gitu ya udah kamu hati-hati ya Lang, nanti Pak Min disuruh nunggu aja di rumah sakitnya biar ga bolak-balik nantinya" ujar Mama Gilang. Dan Gilang pun menurut.  Gilang memang anak yang sangat penurut dengan kedua orangtuanya. Ia selalu menuruti kata kedua orang tuanya. Saat ini mobil pun sudah siap. Gilang berpamitan.  "Mah, kalo gitu Gilang berangkat dulu yaa Mah" ujar Gilang kepada Mamanya.  "Iya Lang kamu hati-hati ya. Jangan lupa beliin oleh-oleh buat temenmu yang sakit itu ya. Jangan pulang malem-malem juga loh ya. Besok masih sekolah" ujar Mama Gilang yang di iyakan oleh Gilang. Setelah itu Gilang pun pergi menuju ke rumah sakit Medika tempat dimana Raisa dirawat. Ia pergi diantar oleh Pak Min yang sedang menyetir didepan.  Gilang dan Pak Min pun saat ini sudah berada diperjalan menuju ke rumah sakit. Gilang juga sedang memikirkan ia akan membawakan Raisa oleh-oleh apa. Akhirnya ia pun berhenti di toko buah dan membeli buah. Namun setelah itu ia pun menjadi berpikiran bahwa Raisa juga sangat menyukai coklat, maka dari itu ia meminta tuk berhenti.  "Pak Min, bentar Pak. Berhenti di depan ya di alfa depan. Gilang masih ada yang mau di beli Pak" ujar Gilang dan akhirnya Pak Min pun berhenti didepan Alfa itu. Gilang masuk ke dalam alfa dan langsung mencari coklat kesukaan Raisa itu. Gilang tidak tahu apakah Raisa akan suka atau tidak. Namun ia juga bingung kenapa memikirkan itu.  Kenapa gua mikirin perasaan Raisa ya. Bodo amatlah mau dia suka atau ga. Yang penting gua dah beliin lah. Bodo dia mau suka atau ga. Lagian kenapa gua mikirin dia suka atau ga nya. Ga ada untungnya juga kan buat gua. Batin Gilang dengan bingung.  Setelah itu Gilang pun membayar coklat tersebut dan akhirnya masuk kembali ke mobil. Pak Min pun menghidupkan mobilnya lagi. Dan akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan mereka untuk pergi ke rumah sakit lagi. Mereka berdua masih di jalan.  Tak lama kemudian akhirnya Gilang dan Pak Min sampai juga di rumah sakit Medika. Akhirnya Gilang turun dan meminta Pak Min untuk menunggunya di parkiran. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD