Chapter 30 - Go To Japan

3300 Words
Chapter 30 - Go To Japan Hokaido adalah kota Jepang yang paling dingin di Jepang. Lokasi ini sangat pantas untuk di jadikan lokasi shooting. Untuk mengambil pose saljunya. Karena di kota ini, saat turus salju. Saljunya paling banyak. Makannya di sebut kota Hokaido ini kota yang paling dingin di Jepang. Lokasi shooting film Seleb Dadakan ini. Memakai dua tempat. Yaitu Tokyo dan Hokaido. Since ini padahal since menuju endingnya film Seleb dadakan. Tapi engga apa-apa. Sutradara ingin melakukan shooting yang jauh dulu. Kalau yang ini sudah selesai. Mereka tinggal meyelesaikan sisanya di Indonesia. Tadi saat pesawat akan berangakat ke Jepang. Merlin sampai gemetaran, karena ini pertama kalinya, ia naik pesawat. Saat pesawat mulai terbang. Merlin memegang erat-erat tangan Fabio. Sambil komat kamit baca do'a demi keselamatannya. Selama terbang menggunakan pesawat di udara. Tapi pas udah di atas Merlin seperti sangat menikmati keindahan langit. Merlin terkagum-kagum melihat pesawat melintas di atas awan. Rasanya seperti sedang terbang. Beberapa jam kemudian mereka telah tiba di Jepang. Suhu udara di sana sangat dingin. Untung saja Merlin sempat belanja baju musim dingin dulu bersama Fabio. Jadi Merlin tidak terlalu kedinginan. Karena sudah mamakai mantel yang sangat tebal. "Welcome to Japan Merlin," teriak Merlin sambil berbaring di putihnya salju. Ini adalah salju pertamannya Merlin. Merlin ingin tiduran di salju begitu sampai di Jepang. Dan akhirnya terwujud juga. Merlin langsung bisa merasakan dinginnya salju saat ia berbaring di atas salju, yang sangat dingin. Fabio hanya tersenyum melihat tingkah laku kekasihnya ini. Kalau tau akan sebahagia itu, mungkin sejak dulu Fabio yang akan membawa Merlin ke negeri bunga sakura ini. Merlin benar-benar bahagia. Seakan semua beban yang ia pikirkan waktu itu. Hilang barang sejenak saja. Fabio mengikuti Merlin. Ia juga langsung berbaring di atas salju yang dingin. Fabio mengenggan erat tangan Merlin. Seperti tidak mau kehilangan Merlin. Fabio memejamkan matanya. Menikmati setiap helaan nafasnya yang masih berembus. "Kamu kenapa sayang?" tanya Merlin. Karena tadi genggaman Fabio terlalu kuat. Hingga membuat Merlin menjadi curiga. Ada apa dengan kekasihnya ini? Sesampainya di Jepan sutradara Yeni membolehkan para aktor, artis dan crewnya untuk beristirahat dulu. Pastinya mereka semua lelah usai menempuh perjalanan jauh. Besok baru mereka akan memulai produksi shootingnya di Jepang. Hal ini di manfaatkan mereka, untuk berjalan-jalan sebentar di kota Hokaido, Jepang. Ada juga yang lansung istirahat karena kelelahan. "Ternyata begini rasanya bisa ke Jepang bersama orang yang kita cintai," ucap Fabio sambil menengok ke samping, dimana Merlin berbaring di sampingnya. "Kamu pasti seneng banget, karena semua impian kamu terwujud dengan perlahan. Aku harap kamu akan selalu bahagia dan selalu tersenyum. Dengan atau tanpa aku di sisi kamu." Ucapan terakhir Fabio membuat bulu kuduk Merlin merinding. Kenapa Fabio beebicara seperti itu? Seakan-akan ia akan pergi, untuk selama-lamanya. "Kok kamu gitu sih? Aku akan selalu bersama kamu, Fab. Emangnya kamu ada niatan mau ninggalin aku yah?" terka Merlin dengan nada manja. "Engga kok. Mer, nyawa seseorang itu mana ada yang tau. Besok atau lusa siapa yang mati duluan. Kan engga ada yang tau," Fabio masih saja merancau aneh. Suasana romantis di kota Hokaido jadi sedikit berantakan. Akibat ucapan Fabio yang mulai kacau. Sebetulnya Fabio kenapa? Apa Fabio kesurupan? "Kamu kenapa sih sayang? Kok tiba-tiba ngomongin kematian. Kamu itu jangan ngomong ngalor ngidul ah. Aku tau semua orang pasti mati. Tapi engga sepantasnya. Anak muda seperti kita. Terus-terusan membicarakan hal itu. Jadi serem kesannya kalau kamu bahas terus soal itu. Jadi ngebuat aku berpikiran yang engga-engga,"omel Merlin. Ia paling tidak suka, jika arah pembicaraannya menuju ke sana. Apa ada hal yang Merlin tidak ketahui, yang Fabio rahasiakan darinya? Fabio mengenggam tangan Merlin. Kemudian tersenyum hangat. "Iya, sayang maaf yah. Udah mengacaukan suasana. Abis ini kamu mau kemana? Biar aku temenin kamu sampai malam. Tapi jangan terlalu malam juga. Karena besok kan kita udah mulai shooting lagi. Kita juga harus selalu jagan stamina tubuh kita," Fabio mengalihkan pembicaraan. Ia tidak mau suasana yang romantis ini jadi mellow gara-gara ucapannya tadi yang sedikit kacau. "Jangan ngomong kaya gitu lagi yah sayang. Karena aku paling engga suka, kalo udah ngomongin hal itu. Aku sayang sama kamu. Dan aku engga mau kehilangan kamu, Fab. Karena kamu sangat berharga bagi aku," ucap Merlin manja. Merlin memang benar-benar tidak mau kehilangan sosok Fabio dalam hidupnya. Karena berkat Fabio semua hidupnya berubah. Kehidupannya yang kelam tanpa terlihat masa depan yang cerah. Berubah menjadi bersinar seperti mentari pagi. Mereka mengubah posisi duduk mereka. Tak lama wajah mereka saling mendekat-mendekat. Dan.. Bibir Fabio mulai menyentuh bibir lembut Merlin. Mereka saling menikmati debar asmara di dadanya. Mereka ingin rasa ini selalu tumbuh dan berkembang setiap harinya. Hingga mereka benar saling mencintai, sampai tidak akan pernah terlupakan. Ini Jepang. Semoga saja aman dari netizen. Semoga saja tidak ada yang memotret adegan mesra ini. Fabio sebetulnya sudah tidak betah dengan menyembunyikan status hubungannya dengan Merlin. Tapi mengingat haters gila kemarin. Fabio harus tetap menahannya. Sampai situasi benar-benar aman. Agar kejadian di hidup nyata. Tidak sesuai dengan cerita dalam film Seleb dadakan. Karena itu hanya sebuah fiktif. Tidak akan pernah menjadi nyata. ******** Malam hari di kota Hokaido, Jepang. Semua nampak terasa sangat indah. Ternyata di Jepang pun terlihat sangat bercahaya. Seperti Paris kota sejuta cahaya. Semuanya bersinar terang seakan membuat para bintang di langit iri, pada cahaya yang bersinar di kota ini. Jepang memang termasuk negara maju yang sangat sibuk. Saat sore hari tiba tadi. Penduduk asli Jepang baru saja keluar dari tempat kerjanya. Ada banyak yang berjalan kaki. Ada juga yang menggunakan mobil. Istilah time is money. Adalah menjadi prinsip mereka. Mereka selalu terburu-buru. Karena tidak mau sedikitpun membuang-buang waktunya, demi hal yang tidak penting. Fabio memesan tempat di restoran terkenal di Hokaido. Seperti nama kotanya, restoran itu bernama Hokaido Resteurant. Restoran ini juga berstandar internasional. Bukan hanya orang pribumi saja yang bisa makan di sini. Tapi turis asing dari berbagai manca negarapun suka berdatangan ke tempat ini. Hanya saja tempatnya harus di booking terlebih dahulu. Kalau langsung datang ke tempatnya. Belum tentu kebagian tempat duduk. Untungnya Fabio punya kenalan teman di Jepang. Berkat bantuan temannya. Ia bisa memesan tempat VIP di Hokaido Restourant. Fabio sudah mensetting tempat yang ia pesan sebelumnya. Fabio membuat suasana tempat itu dengan sangat romantis. Ia ingin kencan pertamanya di Jepang. Akan terkesan sangat indah dan romantis. Yang jelas kencan ini harus menjadi kencan yang tidak akan pernah terlupakan. Tentunya oleh Merlin dan Fabio. Malam yang di tunggu pun tiba. Fabio membawa Merlin ke Hokaido Restourant. Di sana. Fabio di sambut hangat oleh pelayan. Irasshaimase! (Selamat datang)" sapa pelayan Hokaido Restounat saat Merlin dan Fabio masuk. "Nanmei sama deshouka? (Reservasi untuk berapa orang?)" tanyanya pada Fabio. Seakan de javu mereka juga dulu di tanya seperti ini oleh pelayan restoran Okasima di Indonesia. "Ninin desu (Dua orang)," balas Fabio dengan menggunakan bahasa Jepang juga. Fabio sudah biasa latihan menjawab pertanyaan ini, saat dulu makan di restoran Okasima Indonesia. "Dewa, kochira e douzo.(Jika begitu, mari kesebelah sini)." pelayan itu mengajak Fabio, ke meja yang memang sebelumnya sudah di pesan Fabio. Meja VIP di mana telah Fabio ubah dengan dekorasi ke inginan Fabio. Fabio dan Merlin masuk ke ruang VIP itu. Suasananya sangat romantis sekali. Di tambah ada hiasan pohon bunga sakura di ruangan itu. Bunganya asli bunga sakura. Sepertinya memang Fabio telah mempersiapkan semua ini khusus untuk Merlin. Ia memang selalu ingin tampak romantis di depan Merlin. Merlin sangat suka Fabio yang semakin hari, semakin romatis. Pasti kalau fansnya tau Fabio seromantis ini. Mereka sudah klepek-kelepek di buat Fabio. "Menyuu de gozaimasu. Gochuumon ga kimarimashitara, oyobi kudasaimase. (Silahkan menunya. Jika sudah ingin memesan, silahkan panggil saya,)" ujar si pelayan ramah. "Hai," sahut Fabio. Setelah baca beberapa menu. Fabio dan Merlin mesannya dengan menggunakan bahasa Jepang. Lagi-lagi Merlin yang memesan dengan menggunakan bahasa Jepang. Setelah mencatat pesanan Merlin dan Fabio. Pelayan itu pergi untuk memberikan pesanan itu ke pramusaji. Cara penyambutan, pelayanan dan bahasanya sama persis dengan di restoran Okasima di Indonesia. Apa jangan-jangan yang punya restoran Okasima, itu orang Hokaido juga? Soalnya memang sangat sama persis. Merlin dan Fabio selesai makan dengan lahap. Kalau Merlin jangan di tanya. Sudah pasti ia memesan makanan yang cukup banyak. Fabio tau sekali porsi Merlin seperti apa. "Mer, kamu tau ga film jepang One Litre of Tears. Sedih ya filmnya. Aku suka lagunya," ucap Fabio memulai tercakapan setelah makan. "Tau yang only human itu kan?" tanya Merlin. "Iya. Kamu nyanyi dong. Hafalkan lagu itu? Biar aku iringi sama gitar," tiba-tiba Fabio mengeluarkan sebuah gitar. Ternyata dia memang sangat niat sekali menyuruh Merlin untuk bernyanyi. "Waahh kayanya kamu sengaja yah. Suara aku kurang bagus ah. Malu sayang," tolak Merlin. Ia memang tidak percaya diri dengan suaranya. Kalau kata Merlin sih suaranya bagus, saat ia bernyanyi di kamar mandi. Kalau menurut orang lain gimana? "Engga apa-apa nyanyi aja. Aku yakin kok suara kamu itu bagus. Nanti gantian aku yang nyanyi," rayu Fabio. Ia benar-benar ingin mendengarkan suara kekasinya ketika sedang bernyanyi. "Oke. Yang only human yah?" tanya Merlin. Fabio mengangguk. Ia mulai pemanasan memetik gitarnya. Kemudian Merlin mulai menyanyi only human. Sountrack dari film on litre of tears. Kanashimi no mukougishi ni Hohoemi ga aru to iu yo Kanashimi no mukougishi ni Hohoemi ga aru to iu yo Tadoritsuku sono saki ni wa Nani ga bokura wo matteru? Nigeru tame janaku Yume ou tame ni Tabi ni deta hazu sa Tooi natsu no ano hi Ashita sae mieta nara Tameiki mo nai kedo Nagare ni sakarau fune no youni Ima wa mae e susume Kurushimi no tsukita basho ni Shiawase ga matsu to iu yo Boku wa mada sagashite iru Kisetsu hazure no himawari Kobushi nigirishime Asahi wo mateba Akai tsume ato ni Namida KIRARI ochiru Kodoku ni mo nareta nara Tsukiakari tayori ni Hane naki tsubasa de tobitatou Motto mae e susume Amakumo ga kireta nara Nureta michi kagayaku Yami dake ga oshiete kureru Tsuyoi tsuyoi hikari Tsuyoku mae e susume Fabio bertepuk tangan usai Merlin menyanyikan lagu Only Human, sountracknya film One Litre of Tears. Suara Merlin ternyata bagus juga. Merlin tau dinamika nada. Ia juga tau, kapan nada rendah dan nada tinggi. Sepertinya Merlin perlu coba juga. Terjun ke dunia tarik suara. "Ayo sekarang giliran kamu yang nyanyi. Kamu mau nyanyi apa? Harus bahasa Jepang juga. Berhubung tadi kamu minta aku nyanyiin sountrack lagu dari film One Litre of Tears. Kamu juga harus nyanyiin salah satu lagunya. Ada yang hafalkan?" tantang Merlin. "Oke. Aku bisanya yang Konayuki. Tapi kita nyanyi bareng dulu yang Sangatsu Kokonoka, yah. Gimana? Udah itu baru aku nyanyi Konayuki," usul Fabio. "Ah kamu mah ngelak aja. Entar pas kita nyanyi bareng kamu engga mau nyanyi sendiri lagi," protes Merlin. "Aku janji kok. Udah kita nyanyi Sangatsu Kokonoka bareng-bareng. Baru aku nyanyi Konayuki," Fabio mengakat kedua jarinya tanda berjanji. "Ya udah deh ayo kita mulai nyanyi!" seru Merlin penuh semangat. Lalu Fabio kembali memainkan gitarnya. Ternyata ia cukup mahir juga bermain gitar. Saat musik dari gitar mulai mengalun. Mereka berduapun mulai bernyanyi. Nagareru kisetsu no mannaka de Futo hi no nagasa wo kanji masu Sewashiku sugiru hibi no naka ni Watashi to anata de yume wo egaku San gatsu no kaze ni omoi wo nosete Sakura no tsubomi wa haru he to tsuduki masu Afuredasu hikari no tsubu ga Sukoshizutsu asa wo atatame masu Ookinaa kubi wo shita ato ni Sukoshi tereteru anata no yoko de Arata na sekai no iriguchi ni tachi Kiduita koto wa hitori ja naitte koto *Hitomi wo tojireba anata ga Mabuta no ura ni iru koto de Dore hodo tsuyoku nareta deshou Anata ni totte watashi mo sou de aritai Suna bokori hakobu tsumuji kaze Sentaku mono ni karamari masu ga Hirumae no sora no shiroi tsuki wa Nan daka kirei de mitore mashita Umaku wa ikanu koto mo arukeredo Ten wo aogeba sore sae chiisa kute Aoi sora wa rinto sunde Hisu ji kumo wa shizuka ni yureru Hanasaku wo matsu yorokobi wo Waka chiaeru no de areba sore wa shiawase Kono saki mo tonari de sotto hohoen de *Hitomi wo tojireba anata ga Mabuta no ura ni iru koto de Dore hodo tsuyoku nareta deshou Anata ni totte watashi mo sou de aritai *Hitomi wo tojireba anata ga Mabuta no ura ni iru koto de Dore hodo tsuyoku nareta deshou Anata ni totte watashi mo sou de aritai Prok. Prok. Prok. Merlin dan Fabio bertepuk tangan. Cukup keren juga untuk duet pertama mereka. Setelah menyanyi meraka malah tertawa bersama-sama. Rasanya ke indahan negara Jepang ini mulai meresap ke sanubari. "Ayo sekarang giliran kamu. Tadi kan kamu udah janji mau nyanyi Konayuki," todong Merlin menagih janji Fabio yang sempat tertunda, karena duet mautnya menyanyikan lagu Sangatsu Kokonoka. "Iya, iya sebentar," Fabio mencari kunci gitar yang pas untuk lagu Konayuki ini. Fabio terus mengotak atiknya. Kemudian suara gitar mulai mengalun. Fabio pun bernyanyi di iringi suara gitar yang ia petik sendiri. Konayuki mau kisetsu wa itsumo sure chigai Hitogomi ni magirete mo onaji sora miteru no ni Kaze ni fukarete nita you ni kogoeru no ni Boku wa kimi no subete nado shitte wa inai darou Soredemo ichi oku nin kara kimi wo mitsuketa yo Konkyo wa naikedo honki de omotterunda Sasaina ii aimo nakute Onaji jikan wo ikite nado ike nai Sunao ni nare nai nara Yorokobi mo kanashimi mo munashii dake Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara Futari no kodoku wo wake au koto ga dekita no kai Boku wa kimi no kokoro ni mimi wo oshi atete Sono koe no suru hou he sutto fukaku made Orite yukitai soko de mou ichi do aou Wakari aitai nante Uwabe wo nadete itano wa boku no hou Kimi no kajikanda te mo nigirishimeru Koto dakede tsunagatteta no ni Konayuki nee eien wo mae ni amari ni moroku Zara tsuku asufaruto no ue shimi ni natte yuku yo Konayuki nee toki ni tayori naku kokoro wa yureru Soredemo boku wa kimi no koto mamori tsuduketai Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara Futari no kodoku wo tsutsunde sora ni kaesu kara "Hebat! Hebat! Hebat!" teriak Merlin memuji Fabio. "Udah deh kamu jadi penyanyi juga. Kamu itu bener-bener multitalenta banget. Acting bisa, nyanyi bisa. Jangan-jangan ngelawak juga bisa," terka Merlin. "Hahha. Suara kamu juga tadi bagus kok. Kamu juga cocok jadi penyanyi. Kalau sama-sama cocok. Entar kita jadi penyanyi aja bareng. Biar bisa duet maut kaya tadi. Hahaha," Fabio terkekeh senang. Rencananya untuk nyanyi seusai makan malam. Ternyata berhasil. Hal ini membuat mereka sangat terhibur sekali. "Boleh-boleh. Patut di coba kayanya. Ya udah kita nyanyi lagi yuk! Tapi lagu bahasa Indonesia. Gimana?" ajak Merlin. "Ayo! Mau lagu apa?" Merlin mengetuk-ketuk jarinya kedagu. Kira-kira lagu apa yang akan mereka nyanyikan untuk berduet. "Gimana kalau lagu percayalah. Yang di nyanyiin Afgan sama Raisa. Anggap aja aku ini Raisa dan kamu itu Afgannya hahaa," usul Merlin sangat bersemangat. "Oke ayo. Sebentar aku cari kunci lagunya dulu," Fabio mulai mengotak-atik lagi gitarnya. Setelah ketemu kunci nadanya. Merlin dan Fabio mulai bernyanyi lagi. Aku yang tak akan melepaskan Kamu yang mengenggam hatiku Kita tak kan mungkin terpisahkan Biarlah terjadi apapun yang terjadi Aku yang tak bisa melepaskan Kamu yang miliki hatiku Walau mungkin terlalu cepat Bagi kita berdua Untuk mengatakan Selamanya kita akan bersama Melewati segalanya Yang dapat pisahkan kita berdua Selamanya kita akan bersama Tak kan ada keraguan Kini dan nanti Percayalah Aku yang tak bisa melepaskan Kamu yang mengenggam hatiku Walau mungkin terlalu cepat Bagi kita berdua Untuk mengatakan Selamanya kita akan bersama Melewati segalanya Yang dapat pisahkan kita berdua Selamanya kita akan bersama Tak kan ada keraguan Kini dan nanti Percayalah Hanya dirimu satu-satunya Tercipta untukku Houou. Selamanya kita akan bersama Tak kan ada keraguan Kini dan nanti Percayalah Tak kan ada keraguan Kini dan nanti Tak kan ada keraguan Kini dan nanti Percayalah Percayalah... Mereka berdua terhanyut dalam lagu yang mereka nyanyikan. Seakan mendukung isi lagunya dengan yang saat ini terjadi pada mereka. Mereka berdua memang sedang di mabuk cinta. Ya, pantas saja. Semua yang mereka nyanyikan tentang lagu cinta. Pasti akan terasa indahnya. Merlin tidak menyangka sama sekali. Dari semenjak kejadian di toilet waktu itu. Saat pertama kali mereka bertemu, dengan pertemuan yang cukup memalukan. Merlin menyiram Fabio dengan air bekas pelan. Ternyata hal itu bisa membuat hati Fabio luluh. Dan jatuh pada Merlin. Pertemuan yang bisa di katakan jauh dari indah. Tapi mampu membuat magnet cinta di antara mereka. Merlin yang awalnya membenci Fabio, karena ia iri. Bahwa Fabio lebih unggul darinya. Sekarang malah berubah menjadi cinta. Mereka sudah menjadi pasangan kekasih yang bahagia. Tapi apakah semua itu akan berlansung lama? Fabio belum cerita tentang penyakit hemofilia yang ia derita. Dan Merlin pun belum cerita. Siapa Leon sebenarnya. Mereka masih saling menutupi hal yang menurut mereka belum pantas, untuk di beri tahu. Apakah setelah Fabio bilang, ia sakit. Merin akan tetap mencintainya? Menerima Fabio dengan kondisinya yang seperti itu? Lalu apa reaksi Fabio. Saat tau, Merlin sempat jatuh cinta pada Leon. Dan sempat meragukan cintanya pada Fabio. Karena masih ada Leon di hati Merlin. Apakah Fabio juga akan marah. Merlin juga belum memberitahu pada Leon soal hubungannya dengan Fabio. Ya memang, karena Merlin dan Fabio masih merahasiakan status hubungan mereka dari publik. Mereka masih takut, jika semua ini terungkap. Kejadiannya akan sama seperti yang ada di film Seleb Dadakan. Fabio dan Merlin masih mencari waktu untuk mengatakan. Bahwa mereka ini sekarang adalah sepasang kekasih. Yang cinlok ketika film debut pertama Merlin. Di film fantasi Lexi. Cinta itu sangat unik. Bisa datang kapan saja yang ia mau. Dalam keadaan apapun dan di manapun. Cinta selalu datang tanpa memandang sesuatu. Baik itu pertemuanya di awali dengam kebencian. Atau langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena cinta itu absrak. Transfaran. Tidak terlihat. Dan bisa jatuh pada siapa saja. Bisa di nikmati oleh semua kalangan. Baik muda maupun tua. Tidak ada yang bisa menolak, jika perasaan itu mulai tumbuh di hati mereka. Cinta itu, seperti sel kanker. Yang terus mengerogoti pasiennya hingga tak berdaya. Ya, cinta itu menjalar layaknya darah. Yang mengalir terus tanpa henti. Untuk membuat tubuh kita selalu sehat. Cinta itu, bisa juga seperti detak jantung. Akan terus berdetak, jika cintanya terbalaskan. Namun akan berhenti, jika mulai di tolak. Karena cinta itu memang unik. Semua orang bisa menjabarkannya. Karena semua orang pernah mengalami cinta. Pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Dan pernah merasakan pahitnya cinta. Fabio dan Merlin kembali menyanyikan lagu yang pernah booming di masanya. Yaitu A Thousand Years. Lagunya Christina Perri. Heart beats fast Colors and promises How to be brave How can I love when I'm afraid to fall But watching you stand alone All of my doubt, suddenly goes away somehow One step closer I have died everyday, waiting for you Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more Time stands still Beauty in all she is I will be brave I will not let anything, take away What's standing in front of me Every breath, every hour has come to this One step closer I have died everyday, waiting for you Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more And all along I believed, I would find you Time has brought your heart to me, I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more One step closer One step closer I have died everyday, waiting for you Darling, don't be afraid, I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more And all along I believed, I would find you Time has brought your heart to me, I have loved you for a thousand years I'll love you for a thousand more Malam ini memang penuh nyanyian. Nyanyian tentang cinta mereka yang semakin bertumbuh setiap harinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD