Bab 7

1040 Words
"Tuan muda Matsushima, apa yang terjadi, mengapa kamu tidak masuk?" Itu adalah Arya Wiguna, dia datang karena mendapat undangan dari Tuan Kawasaki. Tuan Kawasaki baru saja membuka bisnis di Kota Lavanya, untuk memudahkan bisnisnya, dia harus bersosialisasi terhadap beberapa bos besar di sana. Ketika Arya mengarahkan pandangan ke depan, dia melihat Jason berdiri di hadapan Matsushima, perlahan kerutan di keningnya tercipta. "Yo, bukankah ini suami yang terbuang? Kenapa kamu bisa berada di sini, Jason?!" Arya menatap sinis Jason, meski mengenakan pakaian formal, Arya tetap menilai bahwa itu hanyalah pakaian imitasi, bukan original. "Kamu mengenalnya?" Matsushima melirik Arya di sampingnya, telunjuk tangan kanan menunjuk ke arah Jason. Arya tertawa dan berkata. "Istrinya meninggalkannya, sekarang keluarga istrinya tengah mencoba menjodohkan istrinya denganku, bukankah itu konyol?" Pandangan Matsushima semakin sinis. "Hanya suami terbuang saja kamu sudah bersikap begitu arogan, kamu pikir dengan hidupmu bisa mengganti biaya reparasi Gallardo milikku?!" " ... Selain itu, jangan harap kamu bisa masuk ke gedung tempat pesta." "Tuan muda Matsushima, jangan bercanda, dari mana dia bisa mendapatkan undangan untuk hadir dalam acara Tuan Kawasaki, dia sama sekali tidak memiliki kemampuan." Arya mengulum senyum penuh arti, melempar hinaan terhadap Jason. "Hei dua anjing, kenapa kalian terus saja menggonggong. Tidak ada yang mengira kalian bisu jika berhenti berbicara." Jason memutar tubuhnya, berbalik hendak masuk ke dalam gedung hotel bintang lima. Arya serta Matsushima menggeram marah ketika diri mereka dikatai sebagai anjing, mereka merupakan tuan muda yang memiliki masa depan cemerlang, bagaimana bisa dibandingkan dengan seekor anjing. "Berhenti, kamu tidak akan bisa masuk ke dalam!" Matsushima berkata dengan suara tertahan, wajahnya masih memerah menahan kekesalan. Namun perkataannya diabaikan oleh Jason, membuatnya semakin geram. "Huh, aku ingin lihat bagaimana caramu masuk ke dalam." Matsushima berjalan mengikuti Jason yang menuju pintu masuk hotel. Memasuki hotel J Red, Matsushima dapat melihat Jason berdebat dengan seorang wanita yang bertugas menerima tamu di lobi. "Maaf Tuan, tanpa kartu undangan, anda tidak bisa masuk ke dalam." Resepsionis itu tetap tidak menerima alasan yang Jason keluarkan. "Undangan ku ada pada temanku, dan dia sudah masuk ke dalam. Aku tak membawanya." Jason mencari undangan di saku jas miliknya, tapi tidak menemukan karena dari awal dia tidak menyimpannya dalam saku. "Tuan, anda tidak bisa masuk jika tidak membawa undangan." Wanita itu tetap pada pendiriannya, memang seperti itulah yang tekankan kepadanya. "Ada apa?" Matsushima datang dengan langkah kaki arogan, wajahnya senantiasa memandang ke depan. "Tuan muda, pria ini ingin masuk ke dalam. Namun dia tidak membawa undangan, katanya undangan ada bersama dengan temannya." Wanita itu menjelaskan. Matsushima malah tertawa, hal ini membuat resepsionis wanita menjadi bingung. "Ada pada teman? Kamu sangat tidak pandai mencari alasan, jika mengatakan kamu sebagai putra angkat Tuan Kawasaki, mungkin resepsionis ini akan membiarkanmu masuk." Matsushima terlihat memberikan saran, tapi maksud sebenarnya adalah menyendiri Jason. "Siapa teman yang kamu maksud?" Arya bertanya sambil menahan tawa, dia bermaksud lebih mempermalukan Jason di hadapan Tuan Muda Matsushima. "Sebenarnya bukan teman, dia adalah bawahanku." Jason mengatakan dengan nada tanpa keraguan, membuat Arya serta Matsushima semakin kagum atas ketidakmaluan Jason. "Iya, siapa bawahanmu itu. Biar aku suruh beberapa orang untuk mencari dan membawanya kemari." Matsushima memperolok Jason, dia berpikir apa yang dikatakan Jason hanyalah alasan semata. "Robin, Robin Haase. Dia adalah bawahanku, panggil dia dan katakan kepadanya jika Jason menunggunya di luar." Jason sekali lagi menjawab dengan yakin, sama sekali tidak ada ekspresi ragu saat berkata. Berbeda dengan dua tuan muda lainnya, Arya yang mendengar nama Robin Haase, mendadak ekspresi sedikit buruk. Begitupun dengan Matsushima yang tentu juga mengenal siapa itu Robin Haase. Namun ekspresi mereka berubah dengan penuh lelucon, memandang Jason dengan tatapan hina. "Jason, aku benar benar tidak habis mengerti. Dari banyak tokoh yang diundang, kamu memilih CEO Robin, aku tidak tahu apakah kamu ini pura pura bodoh atau memang bodoh?!" Arya mengeluarkan undangan, memberikan lembaran berwarna perak itu kepada resepsionis. "Tidak banyak orang yang mendapatkan undangan, aku mendapatkan ini karena posisi keluarga Wiguna. Kamu mengatakan mendapatkan sebuah undangan, memang apa yang kamu miliki sampai Tuan Kawasaki mengundang mu ke dalam acaranya?" Arya menggeleng dengan ekspresi konyol. Dert... Dert... Ponsel Jason berdering, spontan pria itu mengangkatnya. "Robin, kamu cepat keluar. Dalam sepuluh menit, aku menunggu." Setelah berkata Jason langsung mematikan sambungan telepon, lalu menyimpan kembali ponselnya. Arya yang mendengar siapa Jason memanggil, tertawa mencibir. "Jason, apa kamu pikir CEO Robin adalah suatu yang bisa kamu capai, bahkan bersandiwara dengan begitu kerasnya, sepuluh menit lagi kamu akan kehilangan muka yang selama ini kamu jaga." "Jika itu benar benar adalah CEO Robin, aku akan bersujud di depan pintu hotel selama satu jam." Matsushima mendengus sinis. "Kenapa sangat berisik, beberapa tokoh tengah berunding, bisakah kalian lebih tenang?" Seorang pria tua datang dengan pakaian khas seorang manager, dia adalah Sodik - Manager Hotel. "Kebetulan manager Sodik berada di sini, ada seorang yang mengaku sebagai tamu undangan, ini akan mengacaukan acara jika tidak ditindak dengan tegas." Matsushima berkata sambil tangan terlipat di d**a. Manager Sodik yang mengenal siapa sosok yang berbicara seketika mendekat. "Tuan muda Matsushima, sebenarnya apa yang terjadi. Pria tua itu dengan cepat merubah ekspresi wajahnya, yang semula terlihat marah kini berganti dengan ekspresi menyanjung. "Pria ini ingin masuk tanpa undangan, jika Tuan Kawasaki mengetahuinya, maka Manager Sodik akan terkena masalah." Matsushima melirik Jason, membuat pria tua itu seketika mengerti. "Mana undangan mu?" Manager Sodik bertanya sambil menelurkan tangan kepada Jason, tapi pria itu tidak memberikan apa yang dia mau. "Sepuluh menit, dan undangan itu akan datang." Jason tetap bergeming di tempatnya, mengabaikan empat orang yang berada di sekitarnya. "Omong kosong! Sekarang cepat pergi atau petugas keamanan yang akan melempar kamu ke luar." Manager Sodik menunjuk ke arah pintu keluar. Bersamaan dengan itu lift terbuka, menampilkan seorang pria tua berpakaian laksana seorang pelayan. "Asisten Yan, mengapa anda kembali ke bawah, apakah ada sesuatu yang diperlukan?" Manager Sodik dengan cepat mendekat, itu adalah asisten kepercayaan Tuan Kawasaki, ucapannya sama dengan ucapan Tuan Kawasaki. Namun Asisten Yan mengabaikan Manager Sodik, berjalan ke arah Jason. "Tuan Jason, mari saya antar ke tempat Tuan Kawasaki." Matsushima terkejut ketika Asisten Yan menjura hormat kepada Jason, hal ini tidak sesederhana itu, karena Asisten Yan merupakan orang kepercayaan Tuan Kawasaki. Sebenarnya siapa Jason ini, sampai membuat Asisten Yan begitu hormat, dan apa yang dikatakan, Tuan Kawasaki telah menunggu? Blar! Ledakan seolah terjadi dalam kepalanya, semua pikiran seketika menjadi kosong.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD