28 hari, tinggal dua hari dan akan genap sebulan waktu yang kuberikan pada Rafli. Dia benar-benar menepati janji untuk tidak datang kerumah sakit, mengirim pesan, dan bahkan menemui Ayah. Permainan yang kuberikan padanya yang menjadikan Takdir sebagai wasitnya kini justru membuatku gelisah. Bagaimana tidak, setelah apa yang dikatakan oleh Dokter Mira, aku menjadi kepikiran semua yang dikatakan olehnya. Semua tanda dari Allah yang menjawab keraguanku begitu jelas, sayangnya trauma membuatku tidak ingin mempercayainya begitu saja, memilih untuk tetap mengikuti permainan dan semakin membuatku yakin akan keputusan yang akan kuambil nantinya. "Jika kamu masih meragukan Tuhanmu, lalu siapa yang kamu percaya? Tuhan sudah berbaik hati memperlihatkanmu semuanya, dam kamu masih seperti orang bod